Nyatakan Cinta di Batu Flower Garden
SAAT ini kota
Batu Malang menjadi tujuan wisata favorit bagi pelancong dari berbagai daerah
di Indonesia. Karena kota ini tak henti-hentinya berkarya melahirkan wisata
baru, seperti Eco Green Park, Batu Secret Zoo, Museum Satwa, Museum Angkut,
Museum Topeng dan sebagainya. Sebelum wisata wahana di kota ini populer, Batu
sendiri memiliki banyak sekali wisata alam, salah satunya wana wisata Coban
Rais. Lokasi wisata ini sebenarnya sudah lama ada, namun, sekarang semakin
terkenal karena banyak pembenahan dilakukan.
Kawasan wisata Coba Rais berada di Dusun
Dresel Desa Oro Oro Ombo Kota Wisata Batu. Bagi yang belum pernah ke sini, Anda
bisa menjadikan lokasi Batu TV sebagai patokan. Karena keberadaan Coban Rais
berada di samping Batu TV. Jika tidak
menggunakan kendaraan sendiri, Anda dapat naik angkutan kota jurusan Oro-Oro
Ombo, kemudian di pertigaan Oro-Oro Ombo, Anda bisa melanjutkan perjalanan
dengan naik ojek menuju lokasi.
Tujuan pertama yang bisa dikunjungi
di sini adalah Bukit Bulu dan Batu Flower Garden (BFG). Dari pintu masuk wana wisata, Anda bisa
melakukan treking santai sekitar 750 meter, atau memiliki waktu tempuh sekitar
30 menit berjalan kaki. Trek yang dilalui berupa jalan tanah berbatu,
landai. Ditemani udara sejuk, gemericik air yang jernih dari aliran
sungai kecil di sepanjang jalur yang dilewati serta hijaunya hutan pinus, Anda akan merasakan suasana damai di
sepanjang perjalanan. Namun, jika Anda tak ingin treking, ada ojek yang siap
mengantar sampai ke lokasi Bukit Bulu dan BFG hanya dengan membayar Rp 10 ribu.
Di separuh perjalanan treking, dari
kejauhan, Anda bisa melihat sebuah bukit dengan tanaman bunga yang tertata rapi
dan indah. Kontras dengan hijaunya hutan pinus. Ya, itulah Batu Flower Garden
yang diresmikan pada Desember 2016. Batu Flower Garden sendiri dibangun di
kawasan milik Perhutani, tepatnya di lereng gunung Panderman pada ketinggian
1.100 sampai 1.200 meter dari permukaan laut. Awalnya, objek wisata di kawasan
ini hanya air terjun yang diberi nama Coban Rais dan bumi perkemahan. Sayang,
keberadaan objek wisata air terjun itu kurang diminati wisatawan. Untuk
mencapai air terjun itu, wisatawan harus berjalan kaki sepanjang sekitar tiga
kilometer. Hingga akhirnya muncul inisiatif untuk membangun objek tambahan, yaitu Batu Flower Garden.
Pengelola mencoba menangkap peluang tren wisata saat ini yang mulai
teredefinisi menjadi aktivitas tempat berfoto. Oleh karena itu Bukit Bulu dan
Batu Flower Garden di Coban Rais ini dibuat dengan konsep wisata kekinian yang
melek selfie alias punya spot untuk ber-selfie.
Secara konsep, Batu Flower Garden
tak jauh berbeda dengan wisata perbukitan lainnya seperti Bukit Lintang Sewu di
Yogyakarta dan Bukit Baper di Tegal Jawa Tengah. Yang membuat Batu Flower
Garden cukup digandrungi wisatawan, terutama kalangan anak muda, adalah
terdapatnya spot selfie yang keren. Tak hanya itu saja, sesuai namanya, Batu
Flower Garden memiliki konsep kebun bunga dan gardu pandang. Sasarannya adalah
wisatawan yang masih usia remaja dan wisata keluarga. Mereka diajak untuk
berfoto di spot-spot yang menghadirkan pemandangan yang eksotis dan romantis.
Di sini, Anda dapat menemukan banyak
bunga dengan warna-warna yang cantik, merah, kuning, oranye, ungu. Bunga-bunga yang ada mirip dengan yang ada di
Taman Selecta Batu. Dari gardu pandang
Bukit Bulu Batu Flower Garden Anda bisa melihat keindahan alam kota Batu dari
ketinggian, terlebih lagi ketika sunset,
sinar matahari yang perlahan menghilang. Ada bisa betah berlama-lama di sini.
Selain memiliki gardu pandang dan
kebun bunga, Batu Flower Garden juga memiliki spot asyik. Hingga saat ini,
sudah ada delapan spot yang bisa digunakan para wisatawan untuk berfoto. Di
antaranya adalah Flower hill. Spot tersebut mengajak wisatawan untuk berfoto di
tengah-tengah tengah berbagai jenis bunga. Di spot ini, banyak pasangan yang
beraksi foto foto romantis dan menyatakan cintanya.
Ada juga spot love. Berada di
samping flower hill, wisatawan bisa berpose di atas papan kayu berbentuk
lambang cinta. Di belakangnya, terdapat tebing tinggi yang membuat spot foto
tersebut tampak mengagumkan. Seperti di Flower Hill, banyak pasangan yang
berfoto romantis di sini. Selain itu juga ada spot pinus yang mengajak
pengunjung berfoto di atas papan kayu yang tertempel pada pohon pinus. Ada juga
spot I Love You, di mana wisatawan bisa berpose di atas papan yang berbentuk l
Love You yang memiliki background
pemandangan yang sangat indah. Anda bisa menikmati pemandangan dari ketinggian.
Untuk berfoto di panggung - panggung ini, Anda harus memiliki mental yang cukup
kuat karena panggungnya memang cukup tinggi dan juga berada di pinggiran
jurang. Jika Anda takut ketinggian, lebih baik tidak naik ke sini.
Berikutnya ada spot ayunan yang
dipenuhi dengan karangan bunga. Tepat di belakang ayunan itu terdapat air
terjun di tengah tebing yang tinggi. Air terjun itu diberi nama Coban Putri dan
belum banyak dijamah oleh pengunjung. Spot ayunan di sini mirip dengan yang ada
di Lodge Maribaya Bandung. Ayunan ini berada di ketinggian yang tentunya akan
menguji nyali Anda berayun dari atas bukit.
Tapi tenang saja, karena ayunan tersebut cukup aman karena dilengkapi
dengan sabuk pengaman.
Selain itu juga ada spot hammock. Wahana pertama yang bisa Anda
coba adalah spider hammock, tidak
seperti hammock tower yang kelihatan
ekstrem karena berada di pinggir jurang, spider
hammock ini berada di tengah hutan pinus, terdiri dari enam hammock yang dipasang tidak terlalu
tinggi namun di tata rapi seperti sarang laba-laba, cukup menarik untuk
bersantai dan berfoto-foto. Ke depan, pengelola wisata itu masih akan membangun
spot tambahan. Seperti kafe tebing, lokasi berkemah, rumah hobbit dan lokasi
outbound.
Kafe Machete juga terletak di area
wana wisata Coban Rais, dan paling dekat dengan loket masuk. Konsep yang
disajikan adalah konsep outdoor
dengan mempertahankan kealamian hutan pinus. Meja untuk menyajikan makanan
terbuat dari kayu yang masih asli sehingga terkesan unik dan alami. Banyak
pengunjung yang asik ber-selfie ria sambil menunggu makanan dihidangkan. Bukan
hanya meja makannya yang unik, taman bunga rottensia yang indah juga tak luput
dari jepretan para pengunjung yang hobi bernarsis ria. Di beberapa spot sekitar
Machete cafe juga terdapat hammock
untuk pengunjung bersantai sambil menunggu pesanan.
Untuk bisa masuk ke BFG, Anda harus
membayar tiket masuk ke wana wisata Coban Rais terlebih dahulu, sebesar Rp.10
ribu. Setelah sampai di BFG, Anda masih diharuskan membayar lagi sebesar Rp. 25
ribu untuk 5 wahana dengan 2 spot foto gratis. Jika Anda ingin berfoto di spot
foto lain, Anda harus membayar Rp 10 ribu untuk setiap spot. Jika menggunakan
kamera handphone Anda dapat berfoto sepuasnya, jika menggunakan kamera tertentu
seperti DSLR maka dikenakan biaya tambahan Rp 15 ribu.
Tempat
Mandi Ken Dedes
Puas menikmati berbagai macam spot
selfie dan mendapatkan foto-foto indah di Bukit Bulu dan Batu Flower Garden,
Anda bisa melanjutkan perjalanan ke air terjun Coban Putri yang terletak di
Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Air terjun ini masih berada di kawasan wana
wisata Coban Rais. Untuk mencapai air terjun ini lebih mudah dengan menggunakan
kendaraan roda dua. Air terjun ini belum banyak dikunjungi wisatawan, karena
akses jalannya yang masih agak sulit dilalui.
Dari area parkir kendaraan
sebenarnya Coban Putri lebih dekat daripada Coban Rais yaitu sekitar 1,5 km. Di
samping itu, jalur menuju air terjun Coban Putri juga lebih mudah dibandingkan
menuju Coban Rais. Kita harus melalui jalan setapak yang sempit dan sungai
untuk menuju ke Coban Putri. Jalannya berupa tanah kering selebar sekitar 2
meter. Di sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi hutan pinus yang tumbuh di
sebelah kiri jalan. Jalanan yang akan dilalui tidak terlalu menanjak.
Biasanya mereka yang datang ke Coban
Putri menggunakan sepeda gunung. Coban Putri memang cocok bagi penggemar sepeda
gunung, karena medannya tidak terlalu berat. Di samping itu, suasananya sepi
dan udaranya masih sangat sejuk. Begitu juga dengan komunitas motor trail
sering melakukan acara menuju Coban Putri ini. Jalur di sekitar Coban Putri ini
sangat menantang, bahkan pada musim penghujan jalur menuju Coban Putri sangat
ekstrem bagi para biker. Sayangnya,
infrastruktur menuju Coban Putri masih minim. Tidak ada petunjuk arah untuk
mencapai coban dan tidak ada sarana penunjang lainnya bagi wisatawan yang akan
datang.
Jalur ke Coban Putri ini sangat
cocok untuk fun treking bersama keluarga, khususnya anak-anak, karena tidak
terlalu jauh sehingga tidak terlalu menguras energi. Ada banyak pemandangan
yang bisa Anda nikmati di sepanjang perjalanan berupa ladang, hutan pinus, dan
sungai. Setelah berjalan sekitar 30 menit, maka akan terlihat air terjun Coban
Putri. Hanya saja air terjun Coban Putri ini tidak seeksotik Coban Rais, karena
tingginya hanya sekitar 20 meter.
Tetapi keindahan
dan kesegaran air terjun Coban Putri tetap masih dapat Anda nikmati. Coban ini
menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah. Air terjunnya mirip seperti
rambut seorang putri yang terurai sehingga dinamakan Coban Putri.
Menurut masyarakat setempat, nama Coban Putri sendiri diambil dari
cerita sejarah yang berkembang. Pada zaman Kerajaan Singosari, air terjun
tersebut sering disinggahi oleh Putri Ken Dedes, permaisuri Ken Arok raja
Singosari. Konon ceritanya Ken Dedes tidak hanya sering mandi di pemandian
Songgoriti, tetapi juga di coban ini, sehingga dinamakan Coban Putri.
Selain
air terjun, kawasan di sekitar Coban Putri juga semakin dikembangkan. Ada spot
foto di Coban Putri, yaitu ayunan dan tangan dewa. Dua spot foto
ini bisa dijumpai pengunjung sebelum masuk ke air terjun Coban
Putri. Pengunjung cukup membayar Rp 5000 untuk
berfoto di dua spot itu. Para pengunjung atau wisatawan bisa berfoto di atas
dari spot tangan raksasa yang dibuat dari bahan kayu serta akar. Background dari pegunungan yang hijau
semakin menjadikan hasil foto terlihat semakin keren. Walaupun belum sepopuler
beberapa air terjun yang ada di Batu seperti halnya Coban Rais ataupun wisata
Coban Talun, sedikit demi sedikit wisata Coban Putri di Batu ini mulai
dikunjungi wisatawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar