Topkapi PalaceSaksi Kejayaan Kesultanan Turki
Topkapi
Sarayi atau Topkapi Palace menjadi salah satu destinasi wisata yang
sangat menarik untuk dikunjungi di Turki. Letaknya tidak jauh dari Hagia Sophia
dan Blue Mosque yang
merupakan kesatuan dari Old City Istanbul. Siapkan
uang TL 40 untuk membeli tiket jika Anda tak memiliki museum pass atau muzekart.
Topkapi Sarayi mempunyai arti ‘’Istana Pintu Gerbang Meriam’’. Nama ini disematkan
karena di depan pintu gerbang istana pada masa lalu terdapat meriam raksasa.
Istana ini menjadi kediaman resmi para penguasa kekhalifahan Turki Utsmani
selama sekitar 400 tahun (869-1272 H/1465-1856 M). Sebelum menempati istana
ini, sang sultan tinggal di sebuah istana kecil yang terletak di Distrik Beyzit
(tidak jauh dari Grand Bazaar, antara Universitas Istanbul dan Masjid
Sulaimaniyyah). Istana Topkapi mengalami perluasan dan pemugaran, antara lain
pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M). Topkapi Palace mulai kehilangan posisi penting
setelah Sultan Majid I pindah ke Dolmabahce Palace, sebuah istana berarsitektur
Eropa di Beskitas yang berada di tepi Selat Bosphorus. Seiring terbentuknya
Republik Turki, Dekrit Presiden tanggal 3 April 1924 mengakhiri sejarah panjang
Topkapi Palace sebagai istana dan menetapkannya sebagai museum. Istana ini kemudian
ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh UNESCO pada tahun 1985. Pengelolaannya
berada di bawah naungan Departemen Budaya dan Pariwisata pemerintah Turki dan
dijaga oleh tentara militer Turki.
Tiga Gerbang
Komplek bangunan Istana Topkapi
dikelilingi oleh benteng sepanjang 5 kilometer dengan total luas 70 hektar. Tak
heran jika Topkapi dinobatkan sebagai istana terluas kedua di dunia setelah
Istana Versailles di Prancis. Areal istana terletak di dataran agak tinggi sehingga
pengunjung bisa melihat indahnya pemandangan laut Marmara, Golden Horn, dan
Selat Bosphorus. Sebelum memasuki istana, tepat di sudut jalan terdapat sebuah
air mancur Sultan Ahmed III (Sultan Ahmet Cesmesi) yang dibangun pada tahun
1140 H/1728 M yang tidak lagi memancarkan air. Air mancur itu dahulu dibangun
sebagai sebil (tempat air minum gratis bagi para musafir).
Desain Topkapi tidak sama
seperti istana yang dibangun di benua Eropa yang berbentuk bangunan raksasa
dengan taman yang sangat luas. Istana ini terdiri dari sejumlah paviliun,
dapur, barak, ruang pertemuan, kamar, taman, dan ruang istirahat yang didirikan
di seputar gedung utama.
Terdapat 3 buah gerbang istana.
Gerbang pertama bernama Bab-i-Humayyun
(Imperial Gate) yang berarti “pintu gerbang kesultanan”. Selepas melewati gerbang ini, Anda akan melihat sebuah taman luas berhias
bunga dan pohon rindang. Di sini, Anda bisa berfoto dengan latar indahnya Laut
Marmara dan Hagia Sophia. Dahulu, di taman inilah pasukan elit Dinasti
Utsmaniyyah, yaitu pasukan Janissary, kerap melakukan parade.
Setelah melewati taman, Anda bisa
melintasi pintu gerbang kedua bernama Bab-as
Salam (Salutation Gate) yang dibangun Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun
930 H/1524 M. Salutation Gate berupa tembok
dengan dua menara besar di sisi kiri dan kanan. Desain gerbang dipengaruhi gaya
arsitektur Byzantin. Jika dilihat bentuknya, mirip dengan gerbang istana magic kingdomnya Walt Disney. Dahulu dua
menara tersebut difungsikan untuk menggantung para terhukum.
Pada bagian kedua dari istana ini,
Anda akan menemui dapur istana, istana harem (hareem section), dan gudang penyimpanan senjata. Bangunan dapur
kerajaan memiliki 20 cerobong asap yang amat tinggi, dibuat abad ke-15 terdiri
dari 10 bangunan besar. Konon dapur ini dapat menyiapkan makanan untuk 4.000
orang yang disiapkan pelayan dapur yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 orang.
Istana Harem, tempat tinggal para selir dan para pelayannya juga
berada di zona kedua ini. Di zaman kesultanan Ottoman, kekuasaan tertinggi di
Harem berada di tangan Valide Sultan atau Ibu kandung Sultan yang berkuasa.
Valide Sultan berhak mengatur kehidupan para selir dan penghuni Harem serta
tidak jarang juga berperan dalam intrik istana. Harem memiliki pasukan kasim
berkulit hitam yang berasal dari Afrika sebagai penjaga kompleks istana.
Bangunan
Harem sangat luas dan penuh dengan ornamen khas Ottoman yang bergambar bunga
dan tanaman. Warna biru indigo serta emas juga menghiasi ruangan di sana.
Selain dibangun untuk menjadi tempat tinggal para selir dan keluarga Sultan,
para pangeran juga “dipaksa” untuk tinggal di sini untuk menghindari perebutan
tahta dan mempersempit ruang gerak mereka. Oleh karena itulah, Harem terkadang
juga disebut sebagai sangkar emas. Terhitung ada sekitar 300 kamar yang ada di dalam istana
harem ini, mirip seperti apartemen. Letak istana ini sebenarnya hanya beberapa
meter dan hampir berseberangan dengan bangunan dapur.
Dari Harem ada bisa menuju Mediciye
Pavilion. Di sini Anda bisa melihat pemandangan selat Bosphorus dan jembatan
Eropa-Asia. Dari balkon paviliun berjalanlah sekitar 10 meter, Anda akan
menemui sebuah bangunan istana kecil dengan interior full keramik dan terdapat kolam renang. Dari sini, pemandangan
selat Bosphorus, Galata Bridge, Galata Tower dengan bangunan di sekitarnya,
juga masjid Sulaymaniye terlihat cukup jelas. Sepertinya istana kecil ini
adalah tempat bersantai para anggota keluarga kerajaan.
Selesai
menjelajah bagian kedua istana, Anda bisa menuju gerbang ketiga, Bab-i Sadeet disebut juga Akagalar Gate atau Felicity Gate sebagai
pintu masuk ke bagian utama istana. Di bagian ketiga dari istana inilah letak
beberapa bangunan-bangunan penting. Di area ini, Anda dilarang memotret.
Salah satu area penting dari bagian
ketiga istana adalah lokasi di mana para sultan Dinasti Utsmaniyyah menerima
duta besar asing. Lokasi tersebut dinamakan Arz
Odasi, di mana sultan duduk di atas tahta berhias emas dan permata. Ketika
prosesi penerimaan para duta berlangsung pada masa itu, air mancur di dekat
lokasi, dinyalakan. Tujuannya agar orang yang tidak berkepentingan tidak bisa
mendengar pembicaraan antara Sang Sultan dengan para duta besar. Saat ini,
tempat itu digunakan untuk menampilkan koleksi senjata pasukan Dinasti Utsmaniyyah.
Di
area ini, Anda juga bisa melihat barang-barang peninggalan sejarah, khususnya
sejarah Islam di Sacred Relics
atau dikenal juga sebagai Holy Relics. Di sini Anda seperti dibawa ke zaman Rasulullah SAW
dan sahabatnya. Di ruang ini, Anda bisa mendengarkan lantunan tilawah Al-Qur’an
secara live. Konon, dulu ayat-ayat
Al-Qur’an dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus
selama lebih dari 407 tahun antara tahun 1517-1924 M. Di tempat ini Anda bisa
melihat benda-benda terkait Rasulullah SAW dengan hiasan kaligrafi yang sangat
cantik. Selain itu, terdapat cetakan tapak kaki Nabi Muhammad pada batu yang
patah dan disambung kawat. Terdapat pula pedang dan panah milik Nabi Muhammad
dan para sahabat, juga peninggalan lainnya. Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Al Quran
pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip tersebut
merupakan lembaran Al Quran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah
satu yang tersimpan di Topkapi ialah Surat Al-Qadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar