Berburu Mutiara Lombok di Teluk Nara dan
Sekarbela
Lombok terkenal
dengan mutiaranya. Tak heran jika mutiara menjadi oleh-oleh khas pulau
ini. Jika Anda masih punya banyak waktu
setelah mengunjungi Gili Trawangan, Anda bisa melakukan tur edukasi mutiara di
Teluk Nara, kecamatan Pemenang Lombok Utara. Dengan wisata mutiara di tempat
ini, Anda dapat mengetahui seluk-beluk budidaya mutiara alam sekaligus
berbelanja.
Mutiara dari
Teluk Nara dibudidayakan secara alami sehingga tak heran jika mutiara dari sini
sangat indah. Anda dapat menyaksikan bagaimana budidaya mutiara ini. Di tengah
air laut yang tenang, ratusan bola pelampung berwarna biru dan hitam mengapung
di sepetak keramba yang “berenang” 100 meter dari bibir pantai. Di bawah
pelampung-pelampung itulah ratusan indukan kerang dari jenis Pinctada maxima
diikat dalam jaring-jaring khusus.
Setelah 40 hari
dirawat di bak-bak khusus dalam laboratorium, kerang-kerang penghasil mutiara harus “ditanam” di laut lepas. Biasanya di
kedalaman 5 meter atau 10 meter jika laut sedang kotor. Di situlah
kerang-kerang tersebut dibiarkan hidup dan tumbuh dengan makanan
plankton-plankton yang ada.
Setelah umur
kerang mencapai 2 tahun, peternak biasanya melakukan proses operasi yaitu
proses injeksi nukleus ke dalam organ seksual kerang. Tujuannya, nukleus bisa
diselimuti selubung-selubung alamiah dari kerang. Karena itu, pembudidayaan
kerang secara alami bisa memakan waktu hingga empat tahun atau lebih. Besarnya
kerang yang siap panen pun bervariasi. Namun, kerang yang dihasilkan perairan
Indonesia rata-rata berdiameter 10?11 milimeter.
Mutiara yang
baik harganya memang selangit. Mutiara berdiameter 18 milimeter, misalnya,
dibanderol Rp 24 juta per biji. Untuk ukuran 16 milimeter dihargai Rp 18 juta,
sedangkan yang 14 milimeter berharga Rp 10 juta. Tapi, yang paling dahsyat
adalah mutiara jenis baroque yang dibanderol Rp 59 juta dengan ukuran 16
milimeter. Baroque termasuk jenis mutiara langka karena bentuknya yang tidak
bulat sempurna.
Jika Teluk Nara merupakan tempat budidaya mutiara alami, ada tempat lainnya
yang merupakan sentra penghasil perhiasan mutiara, yaitu Desa Sekarbela. Desa ini berjarak 4 km
dari Mataram. Begitu memasuki kawasan ini tepatnya di sepanjang jalan Sultan
Kaharudin Anda akan disuguhi deretan toko perhiasa. Dulunya desa ini adalah
kampung persawahan, namun sejak kerajinan mutiara dan emas menjadi tulang
punggung perekonomian warga, kini Anda tidak akan lagi melihat hamparan sawah
melainkan hamparan perhiasan dengan desain beraneka ragam. Mungkin banyak yang
tak percaya jika pengrajin perhiasan di desa ini sempat putus asa karena usaha
emasnya kala itu tak menampakkan hasil yang maksimal. Namun lambat laun sejak
mereka mencoba mengombinasikan antara emas dan perak, maka produk mereka kian
diminati masyarakat.
Di Sekarbela Anda akan diberi
banyak pilihan desain perhiasan mulai dari gelang, kalung, anting, bros dan
asesoris lainnya baik yang menggunakan perak ataupun emas. Yang kerap disukai
pembeli adalah perhiasan dengan modifikasi seni ukir emas dengan kilauan
mutiara. Pengunjung juga tidak perlu khawatir kekurangan uang tunai saat
berbelanja, karena hampir semua toko di Sekarbela bisa menerima pembayaran
menggunakan kartu kredit dan bahkan mata uang asing seperti dollar.
Mutiara-mutiara yang dijual di
Sekarbela ini merupakan mutiara budidaya air laut dan air tawar. Mutiara hasil
budidaya laut Indonesia biasanya memiliki 3 warna yakni putih, emas dan perak.
Keindahannya tidak kalah dengan mutiara yang berasal dari luar negeri. Khusus
yang dibudidayakan di Lombok adalah yang berasal dari air laut atau dikenal
dengan sebutan “South Sea Pearl”. Konon mutiara asli Lombok ini adalah mutiara
terbaik di dunia. Ya, mutiara air laut mempunyai tekstur yang berbeda ketimbang
mutiara biasa. Mutiara jenis ini lebih creamy atau kesusu-susuan dan ada juga
yang berwarna keemasan atau yang kerap disebut sebagai “Golden South Sea
Pearl”. Sedangkan mutiara air tawar biasanya diperoleh dari luar Lombok. Bentuk
mutiara juga beragam ada yang bulat sempurna, ada yang tak beraturan serta semi
mutiara.
Soal harga, mutiara air laut
memang jauh lebih mahal ketimbang mutiara air tawar. Tak heran jika Anda harus
merogoh dompet hingga ratusan ribu untuk membeli perhiasan bertahtakan mutiara
air laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar