Menikmati Kelezatan Ayam ‘’Muda dan
Liar’’ Taliwang
Setiap daerah pasti memiliki masakan dan menu khas.
Sehingga berwisata kuliner saat mengunjungi satu daerah akan menjadi bagian
dari keseluruhan wisata yang dilakukan. Saat berkunjung ke Lombok, Anda wajib mencicipi dua menu
populer di sana, yaitu ayam taliwang dan plecing kangkung dengan cita rasa
aslinya. Dua menu ini sebenarnya juga dijual di berbagai kota di Indonesia.
Namun, merasakan dua menu ini langsung dari daerah asalnya tentu membawa pengalaman
tersendiri.
Sebagai makanan khas Lombok, ayam taliwang menyimpan
sejarah panjang. Masakan ini pertama kali diperkenalkan oleh juru masak Sultan
Sumbawa yang ditempatkan di Lombok pada zaman Raja Karangasem. Masakan ayam
taliwang menjadi terkenal berkat mendiang Papuq Maknawiyah seorang penjual nasi
ayam dari kampung (karang) Taliwang Lombok. Papuq atau dalam bahasa Lombok
artinya nenek berjualan di pasar Cakranegara hingga akhirnya berpindah jualan
di rumah seiring bertambahnya usia. Setelah tiada, racikan bumbu ayam taliwang
dilestarikan melalui Rumah Makan Ayam Taliwang di kompleks pertokoan
Cakranegara milik Muhibin Murad yang tak lain adalah saudara jauh Maknawiyah. Rumah makan yang ada sejak tahun 1966 itu
menjadi satu-satunya warung ayam taliwang saat itu.
Kini, rumah makan ayam taliwang sudah menjamur di Lombok,
baik penjual kaki lima, warung biasa hingga restoran. Beberapa di antaranya
adalah penjual ayam taliwang keturunan Muhibin Murad dan juga warga Karang
Taliwang. Racikan bumbu juru masak dari Karang Taliwang yang sudah puluhan
tahun meracik ayam taliwang inilah yang diyakini mempunyai rasa paling enak.
Tak heran jika kemudian rumah-rumah makan lainnya juga memesan bumbu dari
Karang Taliwang.
Dari beberapa resto yang menjual menu ayam taliwang, salah
satu yang terkenal adalah Restoran Lesehan Ayam Bakar Taliwang Irama di jalan Ade Irma
Suryani No.10 Cakranegara, Mataram. Rumah makan ini menyediakan ayam taliwang bakar dan
goreng, plecing kangkung dan beberapa menu khas Lombok lainnya. Jika Anda berkunjung ke sini
saat makan siang, mulai pukul 12.00 WITA, bisa dipastikan Anda tak akan
kebagian tempat duduk. Pada jam-jam makan siang, pengunjung di warung ini membludak. Pengunjung resto ini
sebagian besar adalah para wisatawan yang penasaran dengan citarasa asli makanan
khas Lombok.
Rumah makan ini memiliki 2 area
tempat makan, yaitu area indoor dan outdoor berupa saung-saung lesehan yang
berada di taman yang cukup asri. Setelah memilih tempat duduk, Anda bisa
langsung memesan makanan. Khusus untuk ayam taliwang, tersedia beberapa varian,
seperti ayam bakar sedang, ayam bakar pedas, ayam bakar madu pedas, ayam goreng
dan ayam pelecingan goreng, yang semuanya satu harga Rp 45 ribu. Pilihan lain
bisa berupa ikan dengan bumbu taliwang. Ada juga sop bebalung taliwang seharga
Rp 40 ribu. Sedang untuk sayur ada pelecing kangkung dan sambal terung bakar
seharga Rp 7500,-. Jika pengunjung ramai, Anda harus sabar menunggu pesanan datang,
lamanya kurang lebih 20 menit.
Di Lombok, masakan ayam taliwang selalu disajikan
dalam ukuran ekor, bukan potong. Selain itu, yang menjadi penanda paling khas
adalah bahan olahan berupa ayam kampung liar berusia 4-5 bulan. Pemilihan ayam
muda dan liar untuk menjaga kualitas rasa. Ayam muda memberi rasa manis pada
daging dan liar akan menghasilkan tekstur daging yang sedikit kenyal. Paduan ayam
bercitarasa manis dan kenyal, apabila diberi bumbu pelalah yang pedas, akan
menghadirkan rasa yang menggigit. Karena ayam yang dimasak berusia muda, membuat
ukuran ayam taliwang tak lebih besar dari kepalan orang dewasa.
Selain bahan baku ayam pilihan, citarasa khas masakan ini juga didapat dari bumbu pelalah. Bumbu ini diracik dari
bahan-bahan seperti kemiri, cabai kering, terasi, bawang putih, dan santan.
Minyak dalam bumbu setengah cair ini berasal dari kemiri dan santan. Saat
bersantap, daging ayam bisa dicolekkan pada bumbu atau seluruh bumbu dilumurkan
pada ayam. Tentu sensasinya berbeda, tergantung selera, mau langsung terasa
pedasnya atau merasakan rasa pedas manis secara bertahap. Sebagai teman
bersantap, ayam taliwang cocok disandingkan dengan menu lain seperti tahu
Lombok, plecing kangkung dan beberuk
Menu plecing kangkung juga memiliki citarasa yang khas karena
dibuat dari kangkung lombok yang memiliki sulur-sulur yang panjang dengan
batang berukuran besar. Meski memiliki rongga besar pada batangnya, kangkung
ini memiliki tekstur lembut dengan daun yang cukup lebar. Selain plecing kangkung, Anda bisa menambah menu
lain sebagai teman ayam taliwang, yaitu beberuq yang mirip lalapan di Sunda dan
Jawa. Bedanya, selain sayuran, kacang panjang mentah, dan mentimun, beberuq
dilengkapi dengan terung ungu bulat mentah. Setelah dicolekkan pada sambal
terasi, beberuq memberi sensasi rasa renyah yang natural.
Tak hanya makan di tempat, jika Anda ingin memesan menu
dan membawanya pulang atau menjadikannya oleh-oleh, Restoran Ayam Taliwang
Irama sudah terbiasa dengan melayani permintaan untuk take away. Restoran ini akan menyiapkan
makanan yang bakal Anda bawa pulang dalam kemasan yang rapi serta mudah dibawa.
Oh iya, sebelum beranjak dari restoran ini, Anda bisa mampir sebentar untuk
membeli aneka aksesori mutiara air tawar khas Lombok dari ibu-ibu yang
menjajakan dagangannya di depan restoran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar