Rabu, 18 April 2018

Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi


Mengunjungi Kamar Bujang Bung Hatta



            Setelah melihat keindahan alam Ngarai Sianok, Anda bisa melanjutkan berwisata sejarah dengan mengunjungi Rumah Kelahiran Bung Hatta yang berada di Jalan Soekarno-Hatta No. 37. Sesuai namanya, rumah ini merupakan tempat di mana Bung Hatta dahulu dilahirkan dan tinggal di sana sampai berusia 11 tahun. Pada usia itu beliau pergi ke Padang guna meneruskan pendidikan di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO). Bung Hatta tinggal di rumah kelahirannya dari tahun 1902-1913, bersama ibu, kakek, nenek dan pamannya. Rumah Kelahiran Bung Hatta ini memang rumah milik sang nenek. Karena itu di sana ada kamar Mamak Idris, ada kamar bujang, ruang baca, serta perabotan rumah yang kebanyakan asli. 
          Tampak depan Rumah Kelahiran Bung Hatta terlihat cukup asri. Griya dua lantai  ini sebagian besar materialnya berupa bilah-bilah papan kayu. Sebagian dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang kuat. Sebuah papan memberitahu pengunjung bahwa rumah ini dari Senin s/d Minggu, mulai pukul 08.00 pagi. Pemugaran rumah diprakarsai oleh Azwar Anas dan pemda setempat, dimulai pada awal 1995 dan diresmikan pada 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta.
            Setelah mengisi buku tamu, Anda bisa masuk ke ruang utama. Di dalam rumah terdapat cukup banyak dokumentasi foto yang ditempel pada dinding ruangan. Ada foto Syekh Djamil Djambek, guru agama Bung Hatta. Beberapa benda peninggalan keluarga juga disimpan di rumah ini, seperti mesin jahit tua milik sang  nenek.  Perabotan kayu Rumah Kelahiran Bung Hatta dibuat dari kayu surian (sejenis kayu jati) semuanya masih asli, demikian juga lampu dan karpet. Hanya tikar yang telah diganti baru, namun, disamakan  jenis dan bentuk aslinya.


            Dari pintu depan rumah, di sebelah kiri ruang tamu, Anda bisa melihat sebuah kamar yang berisi satu buah dipan dan meja. Inilah kamar bujang Bung Hatta. Kamar ini menghadap ke halaman dan jalan. Sementara Bung Hatta sendiri dilahirkan pada 12 Agustus 1902 di sebuah kamar di lantai 2. Si Bung, putradari pasangan H. Muhammad Djamil dan Saleha ini merupakan keturunan kedua dari Syech Adurrachman, atau Syech Batuhampar. Di dalam Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi ada pula dipasang bagan silsilah keluarga, baik dari pihak Ibu maupun pihak ayah Bung Hatta.



            Pada sebuah bagian dinding terlihat dokumentasi foto saat Bung Hatta masih berumur 10 tahun dan sedang duduk di atas bendi ditemani seorang kusir. Mereka masih berada di depan rumah sang nenek, siap untuk berangkat ke sekolah. Koleksi lain adalah sebuah ceret peninggalan neneknya yang disimpan di meja dekat dapur. Tutup ceret antik ini telah lama hilang.
            Koleksi menarik lainnya di rumah ini adalah bugi atau sejenis bendi yang dahulu sering digunakan Bung Hatta untuk pergi berangkat ke sekolah sewaktu kecil. Bugi itu disimpan di bagian belakang rumah, di dekat istal kuda yang kini sudah kosong. Jika tidak naik bendi dengan diantar kusir, Beliau biasanya naik sepeda untuk pergi menuju ke sekolah.


Ada sebuah sumur lama yang lubangnya telah ditutup dengan papan. Aslinya sumur ini berada di belakang rumah, dekat dapur. Sewaktu renovasi, bangunan ini dimundurkan, sehingga sumurnya berada di dalam rumah. Umur sumur ini lebih tua dari rumah yang pertama kali dibuat pada 1860. 
            Penampakan bagian belakang Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi dengan dinding yang dilapis dengan anyaman bambu sangat rapi. Beranda luar di bagian atas belakang menjadi tempat tanaman gantung yang mempersegar suasana rumah. Di belakang rumah itu terdapat Lumbung Padi Aminah, dam lumbung Saleh yang adalah paman Bung Hatta. Di depan lumbung padi terdapat lesung batu untuk menumbuk gabah.


            Di ruangan lantai dua Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi terdapat beberapa lampu gantung antik yang elok. Di lantai itu juga terdapat kamar Pak Gaek yang adalah kakek Bung Hatta, selain kamar di mana Bung Hatta dilahirkan, serta meja makan keluarga yang masih asli. Lukisan foto bung Hatta dalam ukuran besar dengan wajah tersenyum tampak menempel pada dinding di ujung ruangan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar