Sabtu, 10 Januari 2015

Asiatique The River Front, Bangkok Thailand


Asiatique The Riverfront

Nongkrong Malam di Tepian Sungai Chao Phraya 



            JIKA berkunjung ke Bangkok, Anda wajib mengunjungi Asiatique The Riverfront, yang berada di 2194 Charoenkrung Road, Wat Prayakai, Bangkoleam ( jalan  raya tertua di Bangkok). Asiatique sendiri berada persis di tepi sungai Chao Phraya, dan baru dibuka sebagai tempat wisata pada bulan April 2012.
            Warga Bangkok dan wisatawan menyebut Asiatique sebagai night market karena buka pada pukul 17.00-24.00  waktu setempat. Pusat perbelanjaan ini berada di bangunan terbuka yang besar. Pada beberapa titik terdapat ornamen yang menjadi ciri khas negara Thailand, seperti mobil kereta (tuk tuk), patung tukang becak dan pekerja dermaga yang sedang mengangkat karung beras. Spot-spot ini sering dijadikan objek foto.
            Memasuki Asiatique, Anda boleh saja kagum karena kawasan ini ditata dan dikonsep dengan matang. Namun, jika mengetahui sejarah tempat ini, Anda akan semakin kagum. Tempat ini sejatinya sudah ada sejak zaman kolonial. Dan, Asiatique yang sekarang dibangun dengan konsep mal berarsitektur gaya Eropa, merupakan renovasi dari bangunan dermaga periode kolonial pada masa pemerintahan King Rama V.


            Sedikit menilik sejarah, pada masa Raja Chulalongkorn berkuasa, negara-negara di Asia menghadapi kecemasan karena invasi dan penjajahan oleh bangsa-bangsa Eropa. Raja Chulalongkorn pada masa itu sudah memiliki pemikiran yang maju. Ia berinisiatif untuk bekerjasama dengan Denmark dengan mendirikan dermaga dan gudang-gudang untuk ekspor kayu jati yang dimiliki warga Denmark, Mr. Hans Nille Anderson (pemilik perusahaan East Asiatique Company).
            Dermaga ini kemudian menjadi tonggak sejarah, sebagai awal dari perdagangan internasional antara Kerajaan Siam (nama Thailand sebelumnya) dengan negara-negara Eropa. Tempat ini juga menjadi salah satu kunci Siam tetap bisa mempertahankan kemerdekaannya dan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah. Dermaga dan gudang yang menjadi saksi bisu sejarah itu kemudian direnovasi menjadi tempat wisata, Asiatique The Riverfront.

Berkunjunglah Menjelang Petang

            Asiatique merupakan tempat hangout dan belanja yang unik. Jika ingin berkunjung ke sini, sebaiknya Anda datang menjelang petang, sekitar pukul 17.00. Sembari menunggu toko dan resto yang ada di sana buka, Anda bisa menikmati  pemandangan tepian sungai Chao Phraya saat langit masih terang benderang. Anda  juga bisa naik shuttle boat gratis Asiatique yang sudah beroperasi dari dermaga Sothorn/Central yang ada di dekat stasiun BTS Saphan Taksin, mulai pukul 16.00- 23.30. Waktu yang ditempuh dari dermaga sampai ke Asiatique sekitar 15-20 menit.





            Jika datang  sebelum langit gelap, Anda masih bisa berfoto-foto di pelataran samping sungai Chao Phraya dengan latar gedung-gedung tinggi dan jembatan. Ketika senja datang,  saat lampu-lampu yang ada pada gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan Asiatique mulai dinyalakan, pemandangan dan suasana di sekitar Asiatique berubah menjadi  eksotis dan romantis, berpendaran cahaya.
            Menghadap ke pelataran luas yang memiliki pemandangan sungai Chao Phraya, terdapat restoran dan kafe yang dibuat dengan konsep menarik. Anda bisa nongkrong sekadar ngopi-ngopi dan menikmati snack sore. Atau bisa juga makan malam dengan menu aneka seafood, seperti tom yum udang, pad thai udang (mie goreng khas Thailand), yang sangat lezat di resto Kodang Thalay.  Harga makanan di sini sekitar THB 100-1.000 (Rp 30.500-Rp 305.000).
            Selain di pinggir sungai Chao Phraya, gerai-gerai makanan dan jajanan juga banyak terdapat di bagian dalam pusat perbelanjaan. Mulai dari makanan khas Thailand sampai mancanegara seperti Jepang, jajanan Korea dan Taiwan. Ada bubble tea, es krim mochi, jajanan mangga dan banyak lagi, untuk menemani jalan-jalan sore menyusuri Asiatique. Harga makanan cukup murah, sekitar 25-50 baht.
            Bagi Anda yang hobi belanja, di sini ‘’surga’’ nya. Mulai dari pernak-pernik tradisional Thailand, sampai produk-produk fesyen rancangan desainer lokal. Salah satu toko yang bisa Anda kunjungi adalah yang menjual berbagai barang vintage.  Di sini juga menjual handphone dan barang suvenir khas Negeri Gajah Putih ini. Semua barang di sini bisa ditawar!
            Untuk hiburan, Asiatique punya dua acara. Pertama, Joe Louis Puppet Theatre, semacam pertunjukan seni wayang. Cerita yang dituturkan mengambil mitologi Thailand. Dalang tidak tersembunyi, tetapi menjadi bagian dari pertunjukan. Kedua, Cabaret Calypso, yang merupakan pertunjukan waria Bangkok. Para lady boys akan menari dan lipsync lagu-lagu klasik dan yang sedang hits di Asia. Untuk menyaksikan pertunjukan ini, Anda harus merogoh kantong cukup dalam, 1.000 THB untuk selembar tiket. Saat berada di kawasan Asiatique, jangan lupa juga untuk naik ferris wheel atau bianglala 'Bangkok Eyes'. Dari atas, Anda bisa lihat pemandangan indah seputar Bangkok, meski  harga tiket sekitar  250 baht.

Puas jalan-jalan di Asiatique, Anda bisa balik naik shuttle boat dan sambung BTS. Jangan lupa perhatikan jadwal kapal dan juga lihat antrean. Jika akhir pekan,  antrean boat akan lebih panjang. Tapi jika Anda tak mau naik kapal, naik taksi juga bisa. 

2 komentar:

  1. Halo mas agung,

    boleh tidak saya minta gambarnya dalam ukuran besar, untuk keperluan artikel di koran/majalah, jika berkenan nanti akan saya cantumkan nama mas agung di artikel.

    kalau boleh, bisa contact aku di ayu.laras@gmail.com

    terima kasih :)

    BalasHapus
  2. ayu...saya mbak....hehehehe...alamat email saya : halounik@yahoo.com.....

    BalasHapus