Berwisata Selfie di Lembang
BANDUNG menjadi salah satu kota di
Indonesia yang tak pernah bosan untuk dikunjungi. Dan kawasan Lembang menjadi pilihan
wisatawan saat berkunjung ke Kota Kembang. Salah satu tempat wisata di Lembang
yang kembali hits, atau meminjam istilah remaja sekarang, ‘kekinian’ dan
‘instagramable’ adalah The Lodge Maribaya, atau yang dulu dikenal dengan nama
The Lodge Earthbound and Park. Setelah 10 tahun berdiri dan sempat akan
ditutup, tempat ini kembali dibuka untuk umum.
The
Lodge Maribaya memiliki keindahan alam seperti wisata Kalibiru Yogyakarta yang
dikelilingi hutan pinus yang lebat. Aktivitas yang bisa dilakukan di sini, seperti
kemping dengan tenda permanen yang sudah disiapkan oleh pengelola, menikmati kuliner
di resto dan kafe serta outbound.
Aktivitas lain yang juga menantang adalah trekking berkeliling hutan
pinus, menunggang kuda hingga berlatih memanah. Dan, salah satu keunikan yang
sulit untuk didapatkan di tempat lain, Anda bisa menikmati secangkir kopi
sambil melihat pohon-pohon pinus yang berbaris rapi dari meja-meja di teras The
Lodge.
Di
kalangan anak muda yang hobi selfie, ujung pagar The Lodge merupakan spot
paling menarik untuk berfoto karena saat berfoto di sana, serasa berada di luar
negeri. Anda juga bisa berfoto di ketinggian dengan background keindahan bentangan alam pegunungan. Ada tempat favorit
untuk berfoto yaitu rumah pohon dan mountain wing. Selain pemandang hijau
hutan pinus, Anda juga bisa menikmati suara gemericik air sungai yang merupakan
bagian dari sungai Cibodas.
Untuk
bisa mencapai tempat wisata ini, Anda bisa menempuh jalur alternatif paling
dekat yaitu melalui jalan Dago Giri, kemudian mengambil jalan ke arah Jalan
Cigaluguk arah Lembang. Lanjutkan perjalanan menuju The Lodge Maribaya
Lembang. Namun perlu diingat bahwa akses jalan melalui Dago Giri sempit, berbatu
dan sangat terjal. Pastikan kendaraan sehat dan mampu menanjak di tanjakan
tajam. Jika merasa kurang terampil melalui jalur Dago Giri, Anda bisa
menggunakan jalur lain melalui Jalan Setiabudi kemudian menyusuri jalan hingga
ke arah Maribaya. Sedangkan alternatif lain bisa melalui jalan daerah wisata
Punclut di Cimbuleuit. Lokasi The Lodge Maribaya berada tidak jauh dari lokasi
wisata Maribaya Lembang.
Spot
Unik Swafoto
Selain
The Lodge Maribaya, tempat wisata lain yang tak kalah hit di Lembang adalah Farmhouse
Susu Lembang. Tempat wisata keluarga yang berlokasi di Jalan Raya Lembang No.
110. Dengan area seluas 2 hektar, Farmhouse menyediakan banyak spot yang
cantik, unik, serta antik. Tak salah jika lokasi yang dibuka sejak akhir tahun
2015 itu selalu ramai diserbu pengunjung. Wisata selfie pun disematkan pada
tempat ini mengingat sebagian besar orang yang datang bertujuan untuk
mengabadikan diri bersama fasilitas bangunan-bangunan dengan desain unik.
Di
lokasi Farmhouse Susu Lembang terdapat tiga bangunan besar dan lebih dari lima
spot bangunan menarik lainnya. Sesuai dengan namanya, farmhouse diartikan
sebagai rumah dengan suasana agrikultur, pedesaan, pertanian, dan peternakan. Banyak yang menyebut jika Farmhouse Susu
Lembang mengadopsi perdesaan abad pertengahan ala Eropa. Ini cocok dengan
lokasinya yang berada di ketinggian berhawa sejuk. Namun, ternyata bukan hanya
gaya Eropa saja yang diadopsi. Di sana ada American Farmhouse, nuansa
rumah-rumah dalam gang di Yunani dengan paduan cat biru tua dan putih, rumah
Hobbit, dan lainnya. Rumah Hobbit menjadi salah satu spot berfoto yang populer
bagi pengunjung. Rumah hobbit didefinisikan sebagai rumah bagi kaum Hobbit
dengan tinggi tak lebih dari setengah kali manusia dewasa. Bentuknya membulat
dengan banyak lorong di dalamnya serta memiliki perapian. Bentuk atap beragam
namun sebagian besar menguncup dan diselimuti jerami, bahkan rumput hidup. Ikon
lainnya adalah daun pintu terbuat dari kayu dan berbentuk bulat.
Tiga
bangunan paling besar di Farmhouse Susu lembang dimulai dari toko cinderamata
yang tampak seperti rumah kayu ala Eropa timur. Didominasi warna hitam dan
putih, bagian pintu depan bangunan ini mencolok dengan cat biru tua serta
chandelier khas abad pertengahan. Bangunan lainnya yakni Backyard Kitchen yang
merupakan restoran di area ini. Material bangunannya sebagian besar dari kayu
dengan cat monokrom hitam putih dan dibuat dengan gaya farmhouse Eropa.
Bangunan besar ketiga adalah cafe empat lantai di bagian belakang area. Berbeda
dengan konsep farmhouse, bangunan ini lebih mengusung gaya klasik kolonial
dengan detail pada dinding dan pagarnya.
Di
sini, Anda bisa menyewa kostum tradisional ala petani Eropa zaman dulu. Yang
unik, bangunan tempat penyewaan yang sekaligus menyediakan juice bar ini
dibangun dari tumpukan batu-batu mirip kastil sisi laut di film dengan setting
abad pertengahan. Selain bangunan dengan desain unik, Farmhouse Lembang juga
menyediakan atraksi wisata petting zoo. Hewan-hewan seperti kelinci, kambing,
biri-biri, unggas, serta beberapa reptil dipamerkan di area tersebut dan
pengunjung bisa berinteraksi langsung.
Puas
berkeliling Farmhouse Susu Lembang, dan masih di seputar Lembang, Anda bisa
meneruskan perjalanan ke Floating Market yang terletak Jalan Grand Hotel
No. 33 E, Lembang.
Floating market mengusung tema wisata
alam dengan nuansa pedesaan. Dinamakan Floating Market karena di danau terdapat
beberapa pasar terapung yang menjual berbagai macam kuliner serta ada juga
wisata permainan air di Floating Market ini. Tiket masuk sangat terjangkau, Rp Rp
20 ribu/orang. Oh iya, tiket yang Anda beli bisa ditukarkan dengan berbagai
macam pilihan minuman seperti lemon tea, susu, kopi atau minuman cokelat.
Pada
bagian dalam Floating market banyak lokasi-lokasi menarik untuk dijadikan
tempat berfoto bersama keluarga. Selain itu, ada juga beberapa wahana edukasi
di antaranya replika alat musik khas Sunda, lukisan-lukisan, ada juga beberapa
alat-alat pertanian tradisional. Yang menjadi daya tarik adalah miniatur jalur
kereta api yang merupakan miniatur terbesar se-Indonesia.
Jika Anda sudah puas berkeliling foto
bersama keluarga, dan ingin mencicipi makanan di sini, Anda bisa menemukan
banyak penjual-penjual kuliner mulai dari makanan khas Bandung, hingga makanan
yang berasal dari luar Indonesia. Namun untuk bertransaksi di sana, menggunakan
koin yang terdiri dari 4 buah warna yakni kuning, biru, pink, dan warna oranye
yang masing-masing memiliki nominal yang berbeda. Untuk warna kuning memiliki
nominal 5 ribu rupiah, warna biru 10 ribu rupiah, warna pink 50 ribu rupiah,
dan warna oranye memiliki nominal paling tinggi yakni 100 ribu rupiah. Koin-koin
tersebut tidak dapat ditukarkan kembali dengan uang, akan tetapi bisa Anda
gunakan untuk kunjungan berikutnya.
Fasilitas
yang terdapat di Floating Market sangatlah beragam, mulai dari penyewaan gazebo
dengan tarif mulai dari 65 ribu rupiah. Jika anda membawa anak-anak kecil, ada
beberapa kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Floating Market seperti
misalnya memberi makan ikan, kelinci, bebek, memetik buah strawberry, dan juga
menanam sayuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar