Berburu Batik dan Kerajinan Kerang
Cirebon
Kota Cirebon dikenal sebagai
penghasil kerajinan batik dan kerang. Jika berkunjung ke sini, Anda harus
mampir ke Kampung Batik Trusmi dan Multi Dimensi Shell Craft.
KAMPUNG Batik Trusmi menjadi salah satu
tujuan utama para wisatawan saat berkunjung ke Cirebon. Untuk bisa sampai ke
sini, Anda harus menempuh perjalanan 4 kilometer dari pusat kota Cirebon,
menuju arah barat atau jalan menuju kota Bandung. Trusmi sendiri sebenarnya
merupakan nama sebuah kampung, bagian dari kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Dan, Trusmi diambil dari nama seorang tokoh Islam yang konon merupakan murid setia dari Sunan Gunung Jati, yaitu Ki
Gede Trusmi. Beliau menyebarkan Islam sekaligus mengajarkan cara membatik
kepada penduduk setempat. Keterampilan membatik yang diperoleh dari Ki Gede
Trusmi tersebut kemudian menjadi warisan dari generasi ke generasi. Tak heran
jika di sini, terdapat sekitar 3000 pengrajin batik.
Memasuki kawasan Kampung Batik Trusmi,
Anda akan disambut oleh pintu gerbang bertuliskan ''Wisata Kampung Batik''. Di
sebelah kiri dan kanan sepanjang jalan Syekh Datu Kahfi, jalan Buyut Trusmi,
sampai dengan jalan Panembahan, berbagai papan nama showroom tampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi
jalan. Selain toko-toko, banyak rumah penduduk yang disulap menjadi showroom penjualan batik. Toko-toko
tersebut terlihat bersih dan sangat terawat. Saat akan memasuki showroom, biasanya ada tulisan yang
meminta pengunjung untuk melepas sepatu atau sandal saat akan masuk. Maklum,
karena kebanyakan pemilik gerai menyediakan tempat lesehan berkarpet, di mana para pengunjung bisa leluasa
menggelar batik agar bisa melihat motifnya secara jelas. Mereka juga
menyediakan air minum dan makanan kecil, gratis bagi pengunjung. Ya, warga Desa Trusmi memang cukup ramah dan baik,
karena sudah terbiasa menerima wisatawan.
Di Kampung Batik Trusmi, Anda bisa
berbelanja batik berupa kain atau busana jadi, motif khas Cirebonan, seperti Mega Mendung, Ayam Alas, Sawat Penganten,
Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, Paksinaga Liman, Patran
Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, dan
lain-lain. Harga batik cap relatif murah, berkisar Rp 30 ribu-100 ribu,
sementara batik tulis dipatok dari harga Rp 60 ribu hingga jutaan rupiah.
Jika tak naik mobil pribadi, Anda bisa
naik becak berkeliling Kampung Batik Trusmi. Biasanya tukang becak akan
mengajak Anda mampir ke Batik Gunung Jati yang konon tertua di Kampung
tersebut. Anda juga akan diajak mengunjungi
pusat kerajinan batik Lebet Sibu, di jalan Panembahan yang memiliki ciri
khas berupa batik yang dilukis di atas kain tenun. Di dua tempat ini, Anda diperbolehkan melihat
proses pembuatan batik.
Namun jika Anda tak punya banyak waktu
mendatangi showroom atau rumah batik satu per satu, Anda bisa langsung datang
ke Pusat Grosir Batik Trusmi yang
merupakan department store yang
menjual produk sandang khusus batik motif Cirebonan. Selain itu, pusat grosir
juga menjual oleh-oleh khas seperti kerupuk mlarat, kerupuk udang, kecap meja,
sirup tjampolay, serta kerajinan tangan. Dan di samping gedung pusat grosir,
terdapat area wisata kuliner yang menawarkan sensasi makanan khas, seperti tahu
gejrot, ataupun empal gentong.
Berkunjung ke Rumah Kerang
Selain batik, Cirebon juga dikenal
dengan kerajinan kerangnya yang unik. Anda bisa mengunjungi Multi Dimensi Shell
Craft yang berada di Desa Astapada, seberang fly over tol, Kecamatan Tengah Tani, Cirebon Barat.
Begitu masuk ke ruangan pamer Multi
Dimensi, Anda akan dibuat kagum. Di berbagai sudut ruangan terlihat gemerlapan
dari cahaya lampu yang memantul ke benda-benda yang terbuat dari kulit kerang.
Beragam furniture dan interior hasil
olahan dari limbah kulit kerang jenis
simping kerang dara, kerang ijoan, keong emas, dan abalone, seperti lampu hias,
bingkai foto, cermin, pajangan, lampu gantung, bunga imitasi, wallpaper, table ware, peralatan
makan, aksesori perempuan, guci, tempat
tidur, bedug raksasa hingga patung manusia, terlihat unik. Aneka kerajinan
yang memancarkan warna alami seperti
silver bening, dan warna keemasan tersebut ditawarkan mulai dari Rp 5.000
hingga termahal yang pernah dipesan seharga Rp 23 juta berupa lampu hias
berukuran 1/2 x 6 meter. Satu buah piring besar dihargai Rp 30.000 - Rp 50.000,
kalung dan gelang sekitar Rp 100.000. Sementara, tempat lilin hanya Rp 10.000,
pas untuk oleh-oleh. Untuk furniture, umumnya harus dipesan dahulu. Kualitas
produk kerajinan kerang di sini tidak diragukan. Bahkan, hasilnya sudah
diekspor ke Amerika dan Eropa. Hasil kerajinan kerang ini sekarang banyak
diimpor ke luar negeri, seperti Jepang, Spanyol, Timur Tengah, Uni Emirat Arab,
Eropa, dengan Amerika sebagai negara terbesar yang mengimpor kerajinan kerang
dari Cirebon ini.
Dijamin, Anda tak akan bosan
mengelilingi setiap sudut ruang Multi Dimensi Shell Craft. Pemandangan yang
memikat mata membuat para pengunjung bisa menyalurkan hasrat narsis untuk
berfoto-foto dengan latar belakang aneka benda kerajinan yang unik. Jika Anda
penasaran dengan proses produksi kerajinan kerang ini, sang pemilik, Nur
Handiah Jaime Taguba, mengizinkan pengunjung untuk melihat-lihat workshop yang lokasinya di belakang showroom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar