Mengeksplorasi
Jejak Sejarah
di National
Heritage Site Kuala Lumpur
DI
Kuala Lumpur, Anda bisa berwisata sejarah dengan mengunjungi National Heritage
Site. Situs ini merupakan kawasan titik
temu dari National Music Museum, National Textile Museum, kantor
pemerintahan, Sultan Abdul Samad building, Kuala Lumpur City Library, Dataran
Merdeka, Royal Selangor Club dan The
Cathedral of St. Mary, dan juga beberapa tempat lainnya. Lokasi National
Heritage Site mudah dijangkau dengan
naik mobil, ataupun menggunakan LRT (Light Rapid Transit), turun di stasiun
terdekat yaitu stasiun Pasar Seni. Dari stasiun tersebut Anda bisa berjalan
kaki ke arah pusat souvenir Central
Market dan Kesturi Walk. Di ujung jalan Kesturi Walk, belok kiri dan berjalan
lurus, Anda bisa menemukan lokasi National Heritage Site ini.
Jika
sempat kunjungilah kawasan ini dua kali, saat siang dan malam hari. Karena tempat
ini dikelilingi bangunan-bangunan kuna yang indah, terawat dan terdapat
taman-taman memikat mata. Pada siang hari, Anda bisa mengamati dengan detail sekeliling
kawasan. Sedang pada malam hari, Anda akan menyaksikan tempat ini berpendaran
cahaya keemasan: cantik, artistik dan eksotis.
Pertama
kali yang harus Anda kunjungi saat berada di kawasan ini adalah Kuala Lumpur City Gallery (KLCG). Didirikan pada tahun 1989, KLCG merupakan
bangunan baru di antara gedung-gedung kuna yang ada di situs heritage ini. Bangunan ini awalnya
bernama “Memorial Library”. Di depan KLCG atau sebelum masuk galeri, kita
akan menemukan sebuah spot foto menarik yang menampilkan huruf raksasa
“I Love KL”. Banyak turis yang antre untuk berfoto di sini.
Masuk
ke KLCG, Anda tak dipungut biaya. Galeri ini memuat semua informasi terkait
Kuala Lumpur, baik tempat wisata, transportasi, dan juga informasi-informasi
penting lainnya. Disediakan berbagai
brosur wisata yang berada di Malaysia. Masuk lebih ke dalam lagi, sebuah
miniatur masjid Jamek terpajang dengan cantik. Di belakangnya terdapat informasi
kawasan wisata sejarah dari Kuala
Lumpur. Di sini Anda juga bisa memesan tiket berbagai atraksi menarik di Kuala
Lumpur.
Di
tempat ini, Anda juga bisa melihat transformasi Kuala Lumpur dari masa ke masa
melalui atraksi Spectacular City Model Show (SCMS). Tiket untuk
menyaksikan SCMS seharga 5 RM/ per orang
atau sekitar Rp 15 ribu. Untuk bisa
menyaksikan SCMS, Anda akan diajak ke
lantai dua dan memasuki sebuah ruangan besar yang di tengah-tengahnya
terdapat maket keseluruhan kota Kuala Lumpur. Maket tersebut tampak
begitu nyata. Di sini pengunjung bisa melihat video perjalanan tahap demi tahap
kemajuan ibukota negara Malaysia ini. Dan, di atas maket, lampu-lampu
sorot dimainkan begitu menarik. Pengunjung diperbolehkan untuk mengambil foto
dan video, namun dilarang menggunakan flash. SCMS hanya berlangsung sekitar
5-7 menit, namun cukup menarik.
Oh
iya, Anda jangan membuang tiket masuk SCMS karena dapat berfungsi juga sebagai voucher senilai 5 RM yang bisa digunakan
untuk membeli souvenir Kuala
Lumpur, yang dijual di ARCH (Official souvenir of Kuala Lumpur). Jadi, ketika
ingin membeli souvenir seharga 10 RM, Anda hanya perlu membayar 5 RM
dengan menyerahkan tiket masuk SCMS tadi.
Tiang Bendera 100 Meter
Setelah mendapatkan banyak informasi tentang
Kuala Lumpur di KLCG, Anda bisa meneruskan perjalanan menuju area Dataran
Merdeka atau Merdeka Square, atau dinamakan juga Sempena. Apa keistimewaan Dataran Merdeka? Lapangan yang terletak di antara Royal
Selangor Club dan Gedung Sultan Abdul Samad ini merupakan kawasan bersejarah.
Di sini Anda bisa melihat tiang bendera setinggi 100 meter, tertinggi di dunia.
Di tempat ini pertama kali bendera
federasi Malaya dikibarkan,dan bendera Union Jack diturunkan pada 31 Agustus
1957, yang menandakan tamatnya zaman penjajahan Inggris di Malaysia. Pada saat
itu, Perdana Menteri pertama Malaysia, Tunku Abdul Rahman memimpin ribuan warga
Malaysia meneriakkan kata ‘’merdeka’’, sebagai isyarat kemerdekaan Malaysia. Di
Dataran Merdeka ini juga terdapat Victoria Fountain, air mancur yang akan
terlihat berpendaran warna pada saat malam hari.
Namun,
meski merupakan kawasan bersejarah, nama Dataran Merdeka baru pertama kali
diperkenalkan pada 1 Januari 1990 karena pada waktu itu pemerintah Malaysia
mencanangkan program ‘’Visit Malaysia 1990’’. Sebelum dikenal sebagai Dataran
Merdeka, daerah tersebut dikenal sebagai Selangor Club Padang, tempat bermain olahraga
asal Inggris, cricket. Sekarang ini, Dataran Merdeka digunakan sebagai area
publik dan tempat untuk menyelenggarakan acara-acara kenegaraan, misalnya parade
merdeka yang diadakan setahun sekali dalam rangka memperingati kemerdekaan
Malaysia.
Dataran
Merdeka dikelilingi oleh beberapa bangunan peninggalan kolonial Inggris yang masih
berdiri dengan tegak, terawat, dan memesona,
meski gedung-gedung pencakar langit berdiri satu persatu berdiri di
sekitarnya. Ada gedung Sultan Abdul Samad, bangunan yang selesai dibangun pada
tahun 1897 dengan gaya Mughal/Moorish rancangan A.C. Norman. Pada awalnya
gedung ini dibangun sebagai kantor pemerintahan baru, kantor
departemen pekerjaan umum, kantor survei, kantor bendahara, kantor pos dan
telegraf, dan beberapa departemen pemerintah Federal Malaysia. Jika dilihat
dari luar, gedung tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata merah, dan
yang berwarna putih gading adalah batu bata yang diplester. Pada tower bagian
tengah gedung ini, terdapat jam yang pertama kali berbunyi pada saat parade
perayaan ulang tahun Ratu Victoria di tahun 1897.
Di
sebelah kiri gedung Sulthan Abdul Samad, ada gedung National History
Museum atau Muzium Serajah Nasional, yang dulunya merupakan sebuah
bank komersial pada tahun 1910. Baru pada tahun 1966 gedung ini difungsikan
sebagai museum nasional. Anda bisa masuk ke museum yang menyimpan berbagai
macam koleksi benda bersejarah. Tapi sekarang koleksi-koleksi tersebut tidak
lagi berada di sana melainkan di Museum Negara.
Bangunan lainnya adalah Royal Selangor
Club yang dibangun pada tahun 1884 dengan arsitek A.C. Norman), dan dipugar
pada tahun 1910 yang diarsiteki A.B.
Hubback. Awalnya Royal Selangor Club hanya berupa bangunan kayu dengan “attap
roofs”. Kemudian di desain ulang dengan “Tudoe Style”. Club house yang terkenal dengan sebutan “The Spotted Dog” ini
merupakan tempat pertemuan utama kaum kolonial Inggris dan tempat untuk berkegiatan
sosial. Pertandingan cricket diadakan secara rutin di halaman klab yang awalnya
dikhususkan untuk pria ini. Pada tahun 1984, pada perayaan gedung yang ke
seratus tahun, Sultan Selangor menobatkan status “Royal” atas bangunan ini.
Jika
belum lelah menelusuri area National Heritage Sites, Anda bisa meneruskan
perjalanan ke National Textiles Museum yang dibangun pada tahun 1905
dengan arsiteknya A.B. Hubback. Anda bisa dengan mudah menemukan museum
tekstil ini karena dibangun sejajar dengan kantor pemerintahan yang bergaya
islami, warna merah dan putih berselang-seling pada gedung ini menjadi penanda
utama dari gedung lainnya. Awalnya gedung ini dibangun sebagai “FMS Railway
Headquarters”, kemudian dijadikan kantor departemen pekerjaan umum Selangor dan
disesuaikan dengan gedung pemerintahan lainnya di barisan yang sama. Bangunan bergaya
Moghul ini difungsikan sebagai museum tekstil nasional berisi pakaian tradisional Malaysia dan
berbagai pakaian dari zaman dulu hingga saat ini.
Meskipun Anda bukan penggemar
sejarah, Anda tak akan bosan berkeliling di kawasan ini. Selain bisa belajar sejarah Anda bisa
berfoto-foto di lapangan yang
luas ini, atau berlatarbelakang gedung zaman kolonial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar