Berburu ‘’Surga’’
di Kalimantan
Bersama
Daihatsu Terios Adventure
Bersama
Daihatsu Terios Adventure
Sebagai orang Indonesia, sudah pasti
saya berkeinginan untuk menginjakkan kaki di pulau Kalimantan atau Borneo.
Apalagi belakangan, saya banyak ‘’diteror’’ oleh foto-foto keindahan Kalimantan
yang diunggah di media sosial maupun situs traveling. Rasanya tak sabar
untuk segera menginjakkan kaki dan melihat dari dekat pulau ini, kemudian menuliskan pengalaman selama
berpetualang di Kalimantan untuk dikirimkan ke media massa, dan meng-uploadnya ke blog
dan media sosial.
Kalimantan atau Borneo menurut saya merupakan ‘’pulau seribu keajaiban’’. Sebagai salah satu wilayah yang memiliki
hutan hujan tropis terbesar dan menjadi ‘’paru-paru’’ dunia, pulau yang satu
ini menyimpan banyak rahasia keindahan alam. Tak heran jika pecinta petualangan
di alam terbuka, tertarik untuk menjelajah dan mengeksplorasi pulau ini. Tak
hanya keindahan alamnya, Kalimantan juga
kaya akan sejarah, budaya, serta sajian
kuliner khas.
Hamparan air laut berwarna biru toscha di pulau Maratua--foto : Net |
Suasana damai dan nyaman di Maratua--foto : Net |
Dari foto-foto yang saya lihat dan review tulisan yang saya baca, pulau Maratua memang memiliki pesona yang luar biasa, berupa hamparan pasir putih, air bening yang memantulkan warna biru tosca, dan terdapat gua serta danau yang unik,
yaitu danau ubur-ubur. Dan, di sekitar perairan Maratua terdapat taman laut
dengan ragam biota laut, seperti ikan, cumi-cumi, lobster, gurita, kuda
laut, belut laut serta batu karang ‘’blue
trigger wall’’, tempat bersembunyinya ikan trigger sehingga
menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi diving dan snorkeling
terbaik di dunia. Tapi saya belum percaya dengan semua foto yang saya lihat dan
tulisan yang saya baca, jika belum melihat dengan mata kepala sendiri keindahan pulau ini, merasakan sentuhan air laut dan pasir putih yang
menempel manja di kaki, serta ''bercengkerama'' dan berfoto dengan ikan serta ubur-ubur di bawah permukaan air laut.
Tak sekadar menikmati keindahan laut beserta isinya, saya
juga ingin mendapatkan pengalaman lebih serta merasakan ''kehidupan yang baru'' dengan tinggal beberapa hari di pulau
Maratua. Saya akan mengunjungi empat desa yang terdapat di pulau ini dan
berinteraksi langsung dengan penduduk asli suku Bajo (Bajau) atau yang terkenal
dengan nama ‘’Gypsy Laut’’. Saya ingin tinggal di
rumat adat suku Bajo, rumah panggung yang dibangun di atas perairan
ataupun di atas karang-karang laut, merasakan tinggal
di perahu dan ikut berlayar mencari ikan, sekaligus mengamati dan mempelajari bagaimana penduduk setempat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan menerapkan
ilmu maritim. Mungkin waktu sehari dua hari tak akan cukup, namun, meski hanya sebentar, saya yakin saat berinteraksi langsung dengan suku Bajo,
saya akan mendapatkan banyak pengalaman, ilmu serta referensi hidup langsung
dari sumbernya.
Rumah suku Bajau--foto : Net |
Anak-anak suku Bajau--foto : Net |
Kehidupan di laut Suku Bajau--foto : Net |
Ya, meski mimpi utama saya bisa menginjakkan kaki di pulau Maratua, tapi tak ada salahnya sekali merengkuh
dayung, beberapa destinasi bisa dikunjungi.
Saya berkeinginan menjelajah kawasan lain di Kalimantan Timur, dengan
mengunjungi Taman Nasional Kayan Mentarang, di mana Suku Dayak Kenyah, Punan, Lun Daye, dan Lun Bawang,
tinggal di sekitar taman nasional ini. Melihat dari dekat kehidupan suku Dayak
yang hidup harmonis berdampingan dengan lingkungan, dan alam serta menelusuri
jejak warisan arkeologi seperti tempat pemakaman dan peralatan batu kuna akan membuat khasanah, ilmu dan referensi tentang sejarah dan
budaya saya akan bertambah. Semua itu akan semakin meningkatkan rasa
cinta sekaligus keinginan untuk menjaga warisan budaya Indonesia.
Bekantan di hutan Kalimantan--foto : Net |
Melakukan petualangan alam, sejarah
dan budaya, tak lengkap rasanya
tanpa mencoba aneka kuliner khas Kalimantan. Saya ingin menjawab rasa penasaran
tentang makan khas Lontong Orari yang legendaris di
Banjarmasin. Adanya ungkapan "rugi Anda hidup kalau belum makan Lontong Orari", membuat saya tak sabar ingin merasakan lontong
yang dimasak dalam waktu 7 jam yang dilengkapi dengan sayur nangka serta ikan haruan sebagai lauk pelengkapnya. Apakah lidah jawa saya bisa beradaptasi dengan kuliner
Kalimantan, dan benarkah
lontong ini bisa mengalahkan kelezatan lontong sejenis yang pernah saya makan
sebelumnya? Jawabannya akan saya ceritakan setelah merasakan langsung Lontong Orari di Banjarmasin.
Kuliner khas Lontong Orari Banjarmasin--foto : Net |
Untuk bisa menguak rahasia keindahan pulau
Maratua, dan melihat dari dekat kehidupan suku Bajo dan suku Dayak, serta menikmati kuliner khas Kalimantan, tak cukup hanya berbekal mimpi dan keinginan saja. Namun, juga tekat dan niat yang kuat untuk
merealisasikannya dalam sebuah perjalanan menjelajah lokasi-lokasi
tersebut. Dan banyak
yang harus dipersiapkan untuk ekspedisi tersebut karena medan petualangan di pulau Kalimantan sangat
menantang. Alam yang liar, jalanan yang ekstrem berupa dataran
tinggi, dataran rendah, hutan lebat, semak belukar, jalanan menanjak, berbatu,
berlumpur, harus ditaklukkan, untuk mencapai destinasi impian.
Selain
stamina fisik dan mental yang bagus, perjuangan untuk
mencapai destinasi impian membutuhkan ‘’teman perjalanan’’ yang tangguh, andal, dan bisa menyesuaikan diri
dalam semua situasi dan medan, serta bisa berkompromi soal biaya. Untuk masalah yang satu ini, saya akan
memercayakan kepada mobil New Daihatsu
Terios, mobil berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) keluaran terbaru Astra
Daihatsu Motor. Dari beberapa jenis mobil New Daihatsu Terios, saya memilih
Daihatsu Terios R A/T Adventure untuk membawa saya menuju destinasi impian. Ada banyak alasan yang membuat saya menjatuhkan pilihan kepada New Daihatsu Terios sebagai ''sahabat dalam petualangan''.
Daihatsu Terios R Adventure, ''sahabat'' petualang sejati--foto : Net |
Tak
semua mobil bisa diandalkan dan tangguh saat menerabas medan berat dan membelah hutan belantara menuju lokasi habitat
orang hutan, bekantan, bunga anggrek langka yang ada di hutan, melewati jalan berlumpur di
sekitar rawa untuk melihat kerbau air dari dekat, serta melintasi rute
menuju pulau Maratua yang
jalannya tak selalu enak dan mulus. New Daihatsu Terios, mobil berkapasitas mesin 1500cc, dengan akselerasi sekitar 12 detik dengan tenaga
maksimal yang dapat dicapai 109
PS/6000 rpm dengan torsi maksimal 14.4/4.400
ini dibuat untuk menerobos tantangan berat medan, termasuk menjelajah Kalimantan. Selain
itu, mobil ini juga cukup irit bahan bakar, sehingga tak mudah ''haus'' bensin.
Jika
mobil yang digunakan selama ekspedisi tidak bisa mengantisipasi kondisi jalan di Kalimantan
yang ekstrem dan tak terduga, tentu akan membuat penumpang di dalamnya merasa tidak
nyaman. Namun, suspensi New Daihatsu Terios R Adventure yang telah menggunakan 5-link Rigid Axle dengan per keong,
ditambah dengan ground mampu meredam
goncangan sehingga penumpang tak
perlu khawatir perutnya akan mual seperti dikocok-kocok dan tubuhnya terguncang-guncang hebat. Selain itu, pada fitur keamanan, mobil ini sudah
dilengkapi dengan window jam protection
untuk melindungi atau mengurangi risiko pengemudi agar tidak terjepit kaca
pintu mobil. Side impact beam juga
dipasang untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan samping.
Penyempurnaan aneka fitur--foto :autobild.co.id |
Posisi kemudi yang dilengkapi aneka fitur yang menunjang keselamatan dan kenyamanan--foto:daihatsunews,com |
Berpetualang dan berada di jalanan
selama 10 hari, menembus medan yang berat, lebih banyak duduk di dalam mobil, bisa dipastikan akan menghadirkan kejenuhan. Belum
lagi saat harus naik turun mobil untuk makan, buang hajat, beristirahat, rasanya
paling malas dan ribet jika harus bolak balik menekuk kursi di bangku kedua di
saat penumpang yang duduk di bangku ketiga hendak naik ataupun turun. Namun,
New Daihatsu Terios memberikan solusi dengan menghadirkan one touch tumble pada bangku baris kedua yang memudahkan penumpang
keluar-masuk dari dan ke bangku baris ketiga.
interior tempat duduk yang menunjang kenyamanan--foto :Daihatsunews.com |
Petualangan di daerah pedalaman, menyusuri perbukitan, sungai, hutan,
rawa, tak harus membuat kita jauh dari
‘’peradaban’’, komunikasi dan hiburan. New Daihatsu
Terios juga mengerti kebutuhan pengendara dan penumpang di dalamnya dengan memberikan
fasilitas hiburan untuk menetralisir kejenuhan selama berada dalam perjalanan. Interior mobil dilengkapi dengan pusat
informasi dan hiburan yang canggih dengan head unit 2DIN dengan layar sentuh.
Perangkat ini juga sudah terkoneksi dengan bluetooth untuk memutar musik atau melakukan
panggilan. Cukup mudah mengoneksikan ponsel ke bluetooth, sehingga bisa tersambung dengan beberapa gadget sekaligus. Di dalam sistem juga
sudah tersimpan layanan navigasi yang siap membantu saat dibutuhkan. Ingin
melihat film dengan resolusi tinggi, ada konektor kabel HDMI di konsol tengah,
berdekatan dengan konektor USB.
Fasilitas hiburan di dalam mobil--foto : Daihatsunews.com |
Bisa menjelajah alam menuju destinasi impian dengan kendaraan yang
nyaman dan tangguh, memang menjadi impian para petualang sejati. Dan, New Daihatsu Terios
akan mewujudkan keinginan saya untuk melihat dari dekat sisi liar Borneo.
Sahabat sejati untuk menjelajah medan berat di Kalimantan--foto :otomotif.net |