Rabu, 02 Maret 2016

Mutiara Lombok Teluk Nara dan Sekarbela

Berburu Mutiara Lombok di Teluk Nara dan Sekarbela

Lombok terkenal dengan mutiaranya. Tak heran jika mutiara menjadi oleh-oleh khas pulau ini.  Jika Anda masih punya banyak waktu setelah mengunjungi Gili Trawangan, Anda bisa melakukan tur edukasi mutiara di Teluk Nara, kecamatan Pemenang Lombok Utara. Dengan wisata mutiara di tempat ini, Anda dapat mengetahui seluk-beluk budidaya mutiara alam sekaligus berbelanja.
Mutiara dari Teluk Nara dibudidayakan secara alami sehingga tak heran jika mutiara dari sini sangat indah. Anda dapat menyaksikan bagaimana budidaya mutiara ini. Di tengah air laut yang tenang, ratusan bola pelampung berwarna biru dan hitam mengapung di sepetak keramba yang “berenang” 100 meter dari bibir pantai. Di bawah pelampung-pelampung itulah ratusan indukan kerang dari jenis Pinctada maxima diikat dalam jaring-jaring khusus.



Setelah 40 hari dirawat di bak-bak khusus dalam laboratorium, kerang-kerang penghasil mutiara  harus “ditanam” di laut lepas. Biasanya di kedalaman 5 meter atau 10 meter jika laut sedang kotor. Di situlah kerang-kerang tersebut dibiarkan hidup dan tumbuh dengan makanan plankton-plankton yang ada.



Setelah umur kerang mencapai 2 tahun, peternak biasanya melakukan proses operasi yaitu proses injeksi nukleus ke dalam organ seksual kerang. Tujuannya, nukleus bisa diselimuti selubung-selubung alamiah dari kerang. Karena itu, pembudidayaan kerang secara alami bisa memakan waktu hingga empat tahun atau lebih. Besarnya kerang yang siap panen pun bervariasi. Namun, kerang yang dihasilkan perairan Indonesia rata-rata berdiameter 10?11 milimeter.


Mutiara yang baik harganya memang selangit. Mutiara berdiameter 18 milimeter, misalnya, dibanderol Rp 24 juta per biji. Untuk ukuran 16 milimeter dihargai Rp 18 juta, sedangkan yang 14 milimeter berharga Rp 10 juta. Tapi, yang paling dahsyat adalah mutiara jenis baroque yang dibanderol Rp 59 juta dengan ukuran 16 milimeter. Baroque termasuk jenis mutiara langka karena bentuknya yang tidak bulat sempurna. 


Jika Teluk Nara merupakan tempat  budidaya mutiara alami, ada tempat lainnya yang merupakan sentra penghasil perhiasan mutiara, yaitu Desa Sekarbela. Desa ini berjarak 4 km dari Mataram. Begitu memasuki kawasan ini tepatnya di sepanjang jalan Sultan Kaharudin Anda akan disuguhi deretan toko perhiasa. Dulunya desa ini adalah kampung persawahan, namun sejak kerajinan mutiara dan emas menjadi tulang punggung perekonomian warga, kini Anda tidak akan lagi melihat hamparan sawah melainkan hamparan perhiasan dengan desain beraneka ragam. Mungkin banyak yang tak percaya jika pengrajin perhiasan di desa ini sempat putus asa karena usaha emasnya kala itu tak menampakkan hasil yang maksimal. Namun lambat laun sejak mereka mencoba mengombinasikan antara emas dan perak, maka produk mereka kian diminati masyarakat.




Di Sekarbela Anda akan diberi banyak pilihan desain perhiasan mulai dari gelang, kalung, anting, bros dan asesoris lainnya baik yang menggunakan perak ataupun emas. Yang kerap disukai pembeli adalah perhiasan dengan modifikasi seni ukir emas dengan kilauan mutiara. Pengunjung juga tidak perlu khawatir kekurangan uang tunai saat berbelanja, karena hampir semua toko di Sekarbela bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dan bahkan mata uang asing seperti dollar.
Mutiara-mutiara yang dijual di Sekarbela ini merupakan mutiara budidaya air laut dan air tawar. Mutiara hasil budidaya laut Indonesia biasanya memiliki 3 warna yakni putih, emas dan perak. Keindahannya tidak kalah dengan mutiara yang berasal dari luar negeri. Khusus yang dibudidayakan di Lombok adalah yang berasal dari air laut atau dikenal dengan sebutan “South Sea Pearl”. Konon mutiara asli Lombok ini adalah mutiara terbaik di dunia. Ya, mutiara air laut mempunyai tekstur yang berbeda ketimbang mutiara biasa. Mutiara jenis ini lebih creamy atau kesusu-susuan dan ada juga yang berwarna keemasan atau yang kerap disebut sebagai “Golden South Sea Pearl”. Sedangkan mutiara air tawar biasanya diperoleh dari luar Lombok. Bentuk mutiara juga beragam ada yang bulat sempurna, ada yang tak beraturan serta semi mutiara.
Soal harga, mutiara air laut memang jauh lebih mahal ketimbang mutiara air tawar. Tak heran jika Anda harus merogoh dompet hingga ratusan ribu untuk membeli perhiasan bertahtakan mutiara air laut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar