Senin, 28 Maret 2016

Menikmati Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung di Taliwang Irama


Menikmati Kelezatan Ayam ‘’Muda dan Liar’’ Taliwang

            Setiap daerah pasti memiliki masakan dan menu khas. Sehingga berwisata kuliner saat mengunjungi satu daerah akan menjadi bagian dari keseluruhan wisata yang dilakukan. Saat berkunjung ke Lombok, Anda wajib mencicipi dua menu populer di sana, yaitu ayam taliwang dan plecing kangkung dengan cita rasa aslinya. Dua menu ini sebenarnya juga dijual di berbagai kota di Indonesia. Namun, merasakan dua menu ini langsung dari daerah asalnya tentu membawa pengalaman tersendiri.
            Sebagai makanan khas Lombok, ayam taliwang menyimpan sejarah panjang. Masakan ini pertama kali diperkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang ditempatkan di Lombok pada zaman Raja Karangasem. Masakan ayam taliwang menjadi terkenal berkat mendiang Papuq Maknawiyah seorang penjual nasi ayam dari kampung (karang) Taliwang Lombok. Papuq atau dalam bahasa Lombok artinya nenek berjualan di pasar Cakranegara hingga akhirnya berpindah jualan di rumah seiring bertambahnya usia. Setelah tiada, racikan bumbu ayam taliwang dilestarikan melalui Rumah Makan Ayam Taliwang di kompleks pertokoan Cakranegara milik Muhibin Murad yang tak lain adalah saudara jauh Maknawiyah.  Rumah makan yang ada sejak tahun 1966 itu menjadi satu-satunya warung ayam taliwang saat itu.
            Kini, rumah makan ayam taliwang sudah menjamur di Lombok, baik penjual kaki lima, warung biasa hingga restoran. Beberapa di antaranya adalah penjual ayam taliwang keturunan Muhibin Murad dan juga warga Karang Taliwang. Racikan bumbu juru masak dari Karang Taliwang yang sudah puluhan tahun meracik ayam taliwang inilah yang diyakini mempunyai rasa paling enak. Tak heran jika kemudian rumah-rumah makan lainnya juga memesan bumbu dari Karang Taliwang.
            Dari beberapa resto yang menjual menu ayam taliwang, salah satu yang terkenal adalah Restoran Lesehan Ayam Bakar Taliwang Irama di jalan Ade Irma Suryani No.10 Cakranegara, Mataram. Rumah makan ini menyediakan ayam taliwang bakar dan goreng, plecing kangkung dan beberapa menu khas Lombok lainnya. Jika Anda berkunjung ke sini saat makan siang, mulai pukul 12.00 WITA, bisa dipastikan Anda tak akan kebagian tempat duduk. Pada jam-jam makan siang, pengunjung di warung ini membludak. Pengunjung resto ini sebagian besar adalah para wisatawan yang penasaran dengan citarasa asli makanan khas Lombok.


            






Rumah makan ini memiliki 2 area tempat makan, yaitu area indoor dan outdoor berupa saung-saung lesehan yang berada di taman yang cukup asri. Setelah memilih tempat duduk, Anda bisa langsung memesan makanan. Khusus untuk ayam taliwang, tersedia beberapa varian, seperti ayam bakar sedang, ayam bakar pedas, ayam bakar madu pedas, ayam goreng dan ayam pelecingan goreng, yang semuanya satu harga Rp 45 ribu. Pilihan lain bisa berupa ikan dengan bumbu taliwang. Ada juga sop bebalung taliwang seharga Rp 40 ribu. Sedang untuk sayur ada pelecing kangkung dan sambal terung bakar seharga Rp 7500,-. Jika pengunjung ramai, Anda harus sabar menunggu pesanan datang, lamanya kurang lebih 20 menit.


            Di Lombok, masakan ayam taliwang selalu disajikan dalam ukuran ekor, bukan potong. Selain itu, yang menjadi penanda paling khas adalah bahan olahan berupa ayam kampung liar berusia 4-5 bulan. Pemilihan ayam muda dan liar untuk menjaga kualitas rasa. Ayam muda memberi rasa manis pada daging dan liar akan menghasilkan tekstur daging yang sedikit kenyal. Paduan ayam bercitarasa manis dan kenyal, apabila diberi bumbu pelalah yang pedas, akan menghadirkan rasa yang menggigit. Karena ayam yang dimasak berusia muda, membuat ukuran ayam taliwang tak lebih besar dari kepalan orang dewasa.


         
Selain bahan baku ayam pilihan, citarasa khas masakan ini juga didapat dari bumbu pelalah. Bumbu ini diracik dari bahan-bahan seperti kemiri, cabai kering, terasi, bawang putih, dan santan. Minyak dalam bumbu setengah cair ini berasal dari kemiri dan santan. Saat bersantap, daging ayam bisa dicolekkan pada bumbu atau seluruh bumbu dilumurkan pada ayam. Tentu sensasinya berbeda, tergantung selera, mau langsung terasa pedasnya atau merasakan rasa pedas manis secara bertahap. Sebagai teman bersantap, ayam taliwang cocok disandingkan dengan menu lain seperti tahu Lombok, plecing kangkung dan beberuk

.

            Menu plecing kangkung juga memiliki citarasa yang khas karena dibuat dari kangkung lombok yang memiliki sulur-sulur yang panjang dengan batang berukuran besar. Meski memiliki rongga besar pada batangnya, kangkung ini memiliki tekstur lembut dengan daun yang cukup lebar.  Selain plecing kangkung, Anda bisa menambah menu lain sebagai teman ayam taliwang, yaitu beberuq yang mirip lalapan di Sunda dan Jawa. Bedanya, selain sayuran, kacang panjang mentah, dan mentimun, beberuq dilengkapi dengan terung ungu bulat mentah. Setelah dicolekkan pada sambal terasi, beberuq memberi sensasi rasa renyah yang natural.


            Tak hanya makan di tempat, jika Anda ingin memesan menu dan membawanya pulang atau menjadikannya oleh-oleh, Restoran Ayam Taliwang Irama sudah terbiasa dengan melayani permintaan untuk take away. Restoran ini akan menyiapkan makanan yang bakal Anda bawa pulang dalam kemasan yang rapi serta mudah dibawa. Oh iya, sebelum beranjak dari restoran ini, Anda bisa mampir sebentar untuk membeli aneka aksesori mutiara air tawar khas Lombok dari ibu-ibu yang menjajakan dagangannya di depan restoran ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar