Sabtu, 27 Juni 2015

Teluk Hijau dan Pantai Sukamade Banyuwangi



Menikmati Pantai ''Pribadi'' Teluk Hijau
dan
Bertamu ke ‘’Rumah’’ Penyu di Sukamade


            Anda suka wisata petualangan? Cobalah mengunjungi Banyuwangi, kabupaten yang terletak di ujung paling timur pulau Jawa. Kabupaten berjuluk ‘’The Sunrise of Java’’ ini memiliki banyak objek wisata alam yang menantang. Selain Kawah Ijen yang bisa Anda capai dengan berjalan kaki kurang lebih 3 jam dari pos pendakian Paltuding, Banyuwangi juga terkenal dengan wisata pantainya yang indah. Pantai Plengkung atau G-Land misalnya. Pesisir yang bentuknya melengkung panjang ini merupakan salah satu tempat berselancar terbaik di dunia. Namun, jika Anda tak ingin ‘’menunggang’’ ombak, Anda bisa menikmati keindahan Teluk Hijau (Green Bay) dan mengamati penyu bertelur di pantai Sukamade. Keduanya berada di kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
            Pantai Sukamade sendiri berjarak sekitar 100 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.  Anda membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam untuk bisa sampai ke sana. Namun tenang, lamanya waktu perjalanan menuju Sukamade akan terbayarkan setelah melihat ‘’surga’’ tersembunyi dan kekayaan hayati di sana. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan ‘’bonus’’ karena bisa melihat tempat indah lainnya. Karena sebelum tiba di Sukamade, Anda akan melewati dua pantai lain, yaitu Rajegwesi yang merupakan pantai sekaligus dermaga para nelayan serta Teluk Hijau.           
            Kebanyakan wisatawan mengunjungi Meru Betiri dan pantai Sukamade sebagai tujuan utama. Sebelum sampai di sana, wisatawan akan melewati Teluk Hijau. Namun, biasanya para wisatawan hanya melihat Teluk Hijau dari atas bukit saja. Padahal keindahan sebenarnya ada pada pantainya. Karena itulah, Anda wajib mengunjungi dari dekat pantai Teluk Hijau, bukan hanya melihatnya dari atas bukit saja.


            Ada dua cara untuk bisa mencapai Teluk Hijau dari Rajegwesi. Pertama dengan cara trekking atau jalan kaki sejauh dua kilometer yang bisa ditempuh dengan waktu satu jam perjalanan. Anda harus menyusuri tebing dan lembah. Perjalanan cukup menguras tenaga, karena jalanan berbatu, kadang menanjak dan kadang menurun. Terlebih pada saat musim hujan, jalanan cukup licin. Sebagai antisipasi untuk mengurangi risiko kecelakaan, pengelola Teluk Hijau memasang tali tambang untuk pegangan di sepanjang lintasan trekking.         
Cara kedua untuk mencapai Teluk Hijau adalah melalui laut dengan naik perahu jukung selama kurang lebih 15 menit. Anda bisa menyewa perahu ini dari pantai Rajegwesi dengan harga Rp 25 ribu/orang sekali jalan atau Rp 35 ribu untuk pulang pergi. Meski naik perahu dan tidak berjalan kaki, namun, nyali Anda tetap diuji. Dengan perahu ini, Anda harus menyusuri pantai Selatan yang terkenal dengan ombaknya yang cukup besar untuk mencapai Teluk Hijau. Perahu akan terayun-ayun, dan bisa dipastikan pakaian Anda akan basah terkena cipratan air laut yang disibak oleh perahu.


            


Meski ombak cukup besar, tak perlu khawatir, karena para nelayan yang membawa perahu jukung sudah tahu bagaimana cara menaklukkan ombak. Selain itu, perahu  jukung yang dilengkapi dengan sepasang cadik yang berfungsi sebagai pelampung ini merupakan perahu paling aman, lincah dan mudah dikendalikan.  Anda juga diwajibkan mengenakan jaket pelampung saat naik perahu.  Biasanya para wisatawan, saat pergi menuju Teluk Hijau akan melakukan trekking dan ketika pulang memilih naik perahu. Alasannya logis, tenaga sudah terkuras pada saat berangkat sehingga waktu pulang tak mau lagi berjalan kaki.


          

  Tiba di Teluk Hijau, Anda akan disuguhi keindahan panorama air laut berwarna hijau dengan hamparan pasir putih,  dan pemandangan asri karena Teluk Hijau dikepung bukit dengan pepohonan yang menghijau.  Di sini, Anda bisa bermain air, berenang atau bermain pasir. Suasana yang tenang dan tak terlalu ramai bahkan saat liburan sekalipun membuat Anda bisa menikmati keindahan Teluk Hijau sepuasnya. Di ujung barat dan timur terdapat batuan karang yang menambah keeksotisan tempat ini. Di sisi timur ada sebuah air terjun air tawar setinggi 8 meter dengan debit yang sedang dan biasa dipakai uuntuk membilas badan selepas berenang di pantai. Pantai ini memang masih sangat bersih. Demi menjaga keasriannya, pengelola tempat ini memasang papan peringatan agar wisatawan tak membuang sampah sembarangan serta mengotori tempat ini.








Mengintip Penyu Bertelur

            Puas menikmati keindahan Teluk  Hijau, baru kemudian Anda boleh meneruskan perjalanan  ke pantai  Sukamade di desa Sarongan kecamatan Pesanggaran. Karena medan yang menantang, perjalanan dari Banyuwangi menuju ke Sukamade, sebaiknya Anda naik naik mobil 4x4 alias double gardan atau kendaraan sejenis off road lainnya. Jalur yang berlumpur dan bebatuan akan membuat andrenalin terpacu. Jalanan berkelok serta menanjak bebukitan, batuan terjal dan tanah becek sengaja dibiarkan alami agar pengunjung merasakan sensasi petualangan. Perjalanan menantang ini harus Anda lewati hampir sepanjang 30 kilometer. Selain dari Banyuwangi, pantai Sukamade dapat dicapai dari Jember yang berjarak sekitar 127 km.
            Untuk bisa mencapai Sukamade, Anda juga harus menyeberang empat sungai besar dan tiga sungai kecil. Menurut penduduk, bila musim hujan tiba beberapa sungai tersebut meluap sehingga membuat kendaraan tidak bisa lewat. Satu satunya jalan adalah menyeberang memakai rakit.  Karena medan yang sulit inilah, membuat pantai ini tetap terjaga keasriannya karena jarang pengunjung yang datang ke Sukamade.  Pantai Sukamade paling diminati oleh wisatawan mancanegara, karena bisa mengamati penyu yang sedang bertelur.





            Pertama masuk pantai Sukamade, Anda akan disambut oleh kelompok macaca dan lutung yang sudah terbiasa dengan pengunjung. Anda bisa menikmati trekking melintasi hamparan hutan hujan tropis dataran rendah dengan akses jalan setapak. Sepanjang jalur Anda akan menjumpai kumpulan kelelawar besar, kijang, babi hutan, biawak dan berbagai jenis burung termasuk elang laut. 
            Setiba di Pondok Rafflesia, Pusat Konservasi Penyu Sukamade, Anda akan menemukan penangkaran penyu. Para wisatawan dapat menyaksikan proses penyu bertelur sampai penyu tersebut kembali ke laut hingga ikut melepaskan anakan penyu yang sudah menetas. Ada 4 jenis penyu yang dapat Anda jumpai dari 6 penyu yang berada di Indonesia di sini, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
akan tetapi penyu yang sering mendarat di pantai sukamade ini adalah Penyu Hijau.
            Biasanya pengunjung tidak diperbolehkan menyalakan lampu dan berbuat gaduh selama berada di pantai menunggu kedatangan penyu. Pengamatan Penyu dilakukan sekitar pukul 20.00-24.00. Saat ada tanda munculnya penyu, Anda diberi kode lampu senter dari arah lokasi. Petugas memperingatkan agar tidak berdiri di depan lintasan jalan penyu, karena akan menyebabkan penyu ngambek. Anda diperbolehkan mengambil gambar tanpa lampu flash dan hanya boleh diambil dari samping dengan bantuan senter. Penyorotan dari depan wajah ibu penyu hanya akan membuatnya terganggu dan kehilangan orientasi dan akhirnya penyu menuju air laut kembali.


Wisatawan juga dapat turut aktif dalam usaha konservasi penyu dengan mengikuti kegiatan pelepasan tukik (anak penyu yang baru menetas) ke laut setetah ditetaskan pada penetasan semi alami. Biasanya, penyu bertelur pada bulan Mei, Juni dan Juli.  Namun, dari hasil pengamatan petugas Taman Nasional Meru Betiri, hampir tiap hari ada penyu yang mendarat di Pantai Sukamade, selama Januari-Desember.
            Fasilitas yang terdapat di sekitar pantai Sukamade antara lain pondok wisata, camping ground yang dilengkapi dengan pendapa untuk ruang pertemuan, shelter, jalan trail wisata, information centre, laboratorium dan pondok kerja.

          Berburu Dubang dan Rujak Soto

  Saat mengunjungi Banyuwangi, pastikan Anda mencicipi dubang (durian abang), yang daging buahnya berwarna merah. Rasanya lebih enak dari durian berdaging putih dan kuning. Harga durian merah ini cukup mahal, sekitar Rp 400 ribu perbuah. Hal ini bisa dimaklumi karena stok dubang cukup langka, hanya diperoleh dari sekitar 200 pohon yang tersebar di sejumlah kecamatan di Banyuwangi.
            Warna merah dari daging buah durian diduga disebabkan oleh perkawinan silang antar varietas dan termasuk faktor genetis. Dan,  konon rasa yang enak yang dimiliki dubang menurut pakar hortikultura, disebabkan karena letak geografis Banyuwangi. Karena pohon dubang tumbuh di tempat yang cukup mendapatkan garam dari laut yang dihembuskan angin, serta sulfur yang dibawa dari arah Gunung Ijen dan Gunung Raung. Garam dan sulfur  memiliki nutrisi yang bagus untuk durian. Dari 62 varian dubang, dikelompokkan menjadi tiga yaitu durian merah Bocking yang seluruh daging buah berwarna merah, durian merah Pelangi, yang dagingnya berwarna merah kuning, dan durian Grafika, yang dagingnya berwarna merah, kuning, putih,




            Di mana Anda bisa membeli dubang ini? Anda bisa mendatangi sejumlah gerai buah di Banyuwangi. 
            Selain buah dubang, ada satu makanan khas Banyuwangi yang wajib Anda cicipi, yaitu rujak soto. Orang Banyuwangi agaknya suka menggabungkan dua makanan sekaligus, seperti pecel rawon ataupun buntut rawon. Makanan rujak soto sendiri berupa pecel lontong yang  kemudian disiram kuah soto kuning lengkap dengan jeroan (usus, babat), juga kikil. Cara makannya ditambah kecap manis, emping, dan kerupuk udang.  Rasanya? Perpaduan antara bumbu kacang dan kuah soto menghasilkan sensasi rasa yang unik, gurih dan bertekstur. Semangkuk rujak soto ini bisa Anda beli seharga Rp 10.000!
            Tak sabar ingin mencicipi? Anda bisa mengunjungi Warung rujak soto Mak Usmiah yang terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Cukup mudah untuk menemukan warung ini karena letaknya yang strategis, yaitu berada di lintasan menuju wisata Kawah Ijen. Satu lagi adalah Pondok Rujak Soto murah meriah yang terletak Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi.  *****




Jumat, 26 Juni 2015

Gangnam Seoul



Belanja, Nongkrong dan Berburu Artis di Gangnam


Kesuksesan hits ‘’Oppa Gangnam Style’’ yang dinyanyikan PSY membuat Gangnam, salah satu distrik elite di Korea Selatan, mendunia. Wisatawan dari berbagai negara, penasaran  berkunjung ke sini.

            SEBELUM mendunia lewat lagu, distrik Gangnam atau disebut Gangnam-Gu yang lokasinya di selatan Sungai Han ini memang sudah ngetop di Korea Selatan. Selain dikenal sebagai pusat bisnis dan pendidikan, Gangnam juga populer sebagai pusat hiburan dan belanja. Terdapat berbagai pusat perbelanjaan kelas atas, restoran mewah, klinik bedah plastik dan salon kecantikan, rumah konglomerat dan artis Korea, pusat kesenian, museum kimchi dan masih banyak lagi.
            Anda berniat mengunjungi Gangnam? Anda bisa mengakses distrik ini melalui Stasiun Gangnam (via Seoul Subway Line 2), dan keluar di Exit 10 atau 11. Selain itu, distrik ini juga dilayani oleh Seoul Subway Line 3, Seoul Subway Line 7, Seoul Subway Line 9, Bundang Line, dan Shinbundang Line. Saat mengunjungi Gangnam, Anda tak perlu bingung karena di beberapa lokasi seperti halte bus terdapat billboard panduan ‘’Gangnam 4 Style’’ tentang apa yang bisa Anda lakukan di sini, lengkap dengan peta lokasi empat area, yaitu fashion & shopping, food and taste, culture & history, serta relaxation & entertainment.
            Sebaiknya mengunjungi kawasan Gangnam pada malam hari. Karena Anda bisa melihat lebih jelas pesona serta glamournya kehidupan di sini.  Distrik ini membuat wisatawan betah untuk jalan-jalan, belanja serta nongkrong karena kawasan ini ditata dengan  apik, pohon-pohon dihias lampu kerlap-kerlip menghadirkan suasana romantis, dan pemandangan billboard dan neonsign yang memanjakan mata.




            Tempat wajib yang harus Anda kunjungi di distrik borjuis ini adalah Apgujeoung-dong dan Cheongdam-dong, yang letaknya tepat di pintu masuk distrik Gangnam. Di Apgujeoung-dong atau sering disebut juga dengan Rodeo Street merupakan pusat fesyen nomor satu di Korea Selatan yang ada sejak tahun 1990-an. Dulu, Rodeo Street hanya menjadi tempat nongkrong warga kelas atas Korea yang hobi mengenakan busana mewah dan mengendarai mobil impor. Sekarang, tempat ini berubah menjadi kawasan tren fashion bagi kawula muda Korea.


            Sepanjang Rodeo Street dipenuhi butik-butik berarsitektur unik.  Salah satu tempat yang menjadi landmark di Rodeo Street adalah The Galleria Luxury Hall yang menyediakan berbagai fashion item merek internasional seperti Prada, Armani, Gucci, Versace dan masih banyak lagi. Setiap toko mempunyai harga yang bervariasi. Jika telaten memasuki toko satu persatu, Anda bisa membandingkan harga dan mencari yang paling murah. Jika Anda tak punya banyak uang, datanglah ke Rodeo Street pada periode bulan Januari, April, Juli, Oktober dan Desember, di mana  hampir semua toko mematok diskon 20-30 persen untuk setiap item. Solusi lainnya dengan mengunjungi toko yang menjual barang secondhand yang juga banyak terdapat di Rodeo Street. Seperti toko O’ore yang menjual barang-barang bekas dari Italia dan dijual dengan harga diskon hingga 70 persen. Sementara itu, ada juga toko-toko yang menyediakan barang murah. Misalnya pakaian dengan harga 50.000 – 100.000 Won. Dengan desain yang unik dan kualitas baik, toko-toko ini banyak digandrungi muda-mudi Korea, termasuk para wisatawan.


            Bagi penyuka barang-barang imitasi merek terkenal, jangan khawatir beberapa sudut toko di Rodeo Street juga menyediakannya. Beberapa toko lain yang bisa Anda kunjungi Olive They City, toko yang menyediakan pakaian-pakain vintage ala Jepang dan N Trend Project, toko tas dan sepatu, atau Burt’s Bees Apgujeoung Store yang menjual perawatan kecantikan wajah dan tubuh.




            

Puas berbelanja, Anda bisa menyantap sajian-sajian khas Korea di restoran yang tersebar di kawasan ini. Ada kafe dengan memadukan konsep jazz, restoran spesial masakan Italia, Jepang, Thailand dan sebagainya. Anda juga bisa mengunjungi salon dan klinik kecantikan yang melayani bedah plastik serta perawatan kecantikan. Di sekitar Gangnam ada sekitar 500 klinik kecantikan. Anda bisa melakukan operasi mulai dari membesarkan payudara, membesarkan kelopak mata, hingga mengubah bentuk rahang.

Berburu Artis Idola

            Dari Rodeo Street, Anda bisa menyusuri Cheongdam-dong. Cheongdam hanyalah sepenggal jalan sempit di kawasan Apgujeoung. Di kiri-kanannya  berdiri kafe, toko, dan kantor dalam bentuk yang nyaris seragam, kotak. Sejak gelombang Korea (hallyu wave) melanda dunia, Cheongdam-dong Street menjadi terkenal dan para turis penasaran untuk berkunjung ke kawasan ini.  Tak heran jika pemerintah Korea Selatan  memoles kawasan ini menjadi lokasi wisata resmi dengan nama K-Pop Street.
            Beberapa kantor manajemen artis K-Pop (JYP, Cube, SM Entertainment), studio tempat bintang K-Pop tampil, serta lokasi shooting sinetron drama Korea ada di sini. Para artis tersebut terlihat sering berbelanja di beberapa butik dan supermarket, atau sekadar nongkrong di kafe. Selain itu Cheongdam juga merupakan tempat tinggal orang kaya Korea serta bintang K-Pop  seperti Jang Dong Gun, Park Joon Hoon dan Ahn Sung Gi, Shin Hyun Joon, Yoon Tae Young dan Im Yoo Jin. 


            Anda bisa mendatangi tempat ini untuk melakukan walking tour menelusuri jalan-jalan yang pernah dipakai untuk syuting film Alice in Cheongdam atau lokasi syuting video klip Gentleman milik PSY. Selain itu Anda bisa berfoto-foto di depan gedung  atau bahkan nongkrong menunggu artis yang mungkin saja keluar dari gedung Cube, JYP atau SM Entertainment. Di kawasan ini, Anda tak sendiri karena banyak wisatawan, terutama remaja putri dari berbagai negara terlihat mondar-mandir sambil membawa kamera serta lensa canggih, atau duduk di kedai kopi di sekitar kantor manajemen artis sambil tetap awas memantau keberadaan artis-artis yang melintas. Bahkan saat seluruh gedung manajemen artis seperti JYP Entertainment sudah dimatikan lampunya, kerumunan penggemar tak menyusut. Mereka terlihat tenang duduk atau berdiri sambil tetap waspada kalau-kalau ada artis lewat. Turis yang datang dan nongkrong di depaan kantor manajemen artis bisa bertahan hingga pukul 04.00 di tengah udara dingin sekalipun.


           



 Cheongdam-dong juga menjadi tempat di mana para bintang K-Pop mempertontonkan aksi panggung pada para penggemarnya.  Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu, salah satu celebrity Korea yang terkenal dengan drama dan juga filmnya (salah satunya The Myth), Kim Hee Seon, meluncurkan katalognya yang berjudul ”Marvelously Kim Hee Seoun”.  Jadi, jika ingin bertemu artis Korea, Anda wajib mengunjungi kawasan ini.



Belajar Membuat Kimchi

            Selain menjadi tujuan wisata belanja,  distrik Gangnam juga dikenal dengan wisata budaya, museum, dan alamnya. Di sini, Anda bisa mengunjungi Kimchi Field Museum yang berada di COEX Mall.  Di museum ini, Anda bisa belajar tentang sejarah kimchi, cara membuat, dan khasiatnya untuk kesehatan. Di museum ini ada ruangan khusus mencoba kimchi dan membeli bahan-bahan kimchi sebagai oleh-oleh. Sementara itu untuk urusan fashion, Anda bisa berkunjung ke Museum Simone Handbag. Ada jutaan dompet dari abad-16 yang dipamerkan di sini. 









Bagi pecinta kebudayaan kuna, Anda bisa mengunjungi Bongeunsa Temple, kuil yang dibangun 794 tahun yang lalu dan merupakan tempat penyimpanan ribuan kitab agama Buddha. Sedangkan beberapa tempat bernuansa alam yang bisa dikunjungi di Gangnam, antara lain Dosan Park, Yangjae Stream, dan sungai Han.
            Gangnam juga terkenal sebagai distrik seni. Anda bisa mengunjungi Seoul Art Center yang rutin menggelar beragam seni dan budaya Korea. Tempat ini terdiri  dari lima gedung pertunjukan yang masing-masing akan menggelar kesenian dengan genre berbeda,  misalnya opera house, music hall.  Dan salah satu yang menarik dari Seoul Art Center adalah Seoul  Callygraphy Art Museum, satu satunya museum di dunia yang fokus mengangkat kaligrafi untuk dipamerkan. Museum ini terdiri dari 10 ruangan pameran yang menampilkan baik kaligrafi tradisional maupun modern, museum ini juga memberikan program belajar menulis kaligrafi Hangeul. Bersebelahan dengan Seoul Art Center ada pusat pertunjukkan National Center for Korean Traditional Performing Arts yang terdiri dari dua studio untuk pertunjukkan terbuka dan sebuah museum pertunjukkan kesenian klasik.
            Masih banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi di Gangnam. Distrik ini juga populer dengan bioskop dan toko bukunya. Belum lagi di distrik ini ada beberapa festival populer seperti Gangnam Fashion Festival, dan International Peace Marathon.


Window of The World Shenzhen

Ada Eiffel Rasa China 
di Window of The World

            Selain Splendid China Miniatur Scenic Spot dan China Folk Culture Village, tujuan wisata lain dari Kota Shenzhen adalah Window of The World (WOW). Di sini Anda malah  bisa keliling dunia dalam waktu satu hari. Jika Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan replika bangunan dan ikon daerah yang ada di Indonesia, maka Window of The World merupakan replika monumen dari berbagai negara di dunia. Tempat wisata yang berdiri pada tahun 1994 ini usianya ternyata lebih muda dari Taman Mini Indonesia Indah yang diresmikan tahun 1975. Mungkinkah mencontoh konsep TMII Indonesia? Entahlah! Yang pasti berkunjung ke kawasan seluas  480.000 meter persegi  yang terletak tepat di sebelah Splendid China  ini Anda akan dimanjakan dengan sederet replika berbagai objek keajaiban dunia, warisan sejarah, hingga situs pemandangan menakjubkan dari berbagai belahan dunia.


            




Di WOW,Anda bisa berkeliling mulai dari zona benua seperti Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika, hingga beberapa zona menarik lainnya seperti Taman Patung, World Oceania, World Square, serta sebuah zona bernama International Street.
            Berada di sepanjang zona benua, para pengunjung akan disuguhkan oleh pesona dari lebih kurang sekitar 130 jenis koleksi replika atau miniatur berbagai jenis bangunan serta landmark terkenal. Salah satunya miniatur Menara Eiffel dari Paris.


            


Terdapat pula sebuah replika atau miniatur dari salah satu gunung berapi paling terkenal dipulau Hawaii yang dirancang secara khusus agar dapat menyemburkan air.  Ada juga miniatur air terjun terkenal benama Niagara, Istana Buckingham, Istana St Petersburg, Istana Versailles, Menara Pisa, Katedral Notre Dame, Acropolis, Taj Mahal, Sydney Opera House, dan masih banyak lagi.












Di kawasan International Street, pengunjung akan menyaksikan sederetan pusat-pusat pameran, restoran-restoran yang menjajakan berbagai jenis hidangan kuliner dari berbagai negara seperti Perancis, Italia, Austria, dan Jepang, hingga sederetan area coffee house. Selain itu, para pengunjung juga bisa berburu  aneka souvenir di pusat-pusat perbelanjaan yang secara khusus juga menjajakan beraneka jenis souvenir atau kerajinan tangan khas dari berbagai negara. Sementara bila pengunjung berkeliling di sepanjang wilayah zona Taman Patung, akan terdapat sekitar 50 jenis koleksi replika patung-patung terkenal dari berbagai dunia.







Salah satu daya tarik lain dari WOW adalah beberapa acara panggung hiburan, di antaranya Festival Musim Semi, Cherry Festival, Pekan Kebudayaan India, Beer Festival International, Pop Music Festival, Festival Musim Panas, hingga sederetan festival menarik khas dari berbagai negara lainnya.
Dengan tiket masuk yang mungkin cukup mahal sekitar Rp 300 ribu, namun sejatinya Anda tak rugi memasuki objek wisata ini. Seperti halnya di Splendid of China jika Anda ingin berkeliling dunia tanpa merasakan pegal-pegal kaki akibat jalan kaki, Anda bisa naik shuttle bus, monorail atau skuter elektrik yang dapat kita kendarai sendiri untuk berkeliling WOW.


Menelusuri Kampung Budaya Shenzhen


Menelusuri Kampung Budaya Shenzhen


            Negeri China merupakan satu bab dari buku dunia yang kaya akan budaya. Namun mengunjungi seluruh daerah di negara Tirai Bambu ini, satu persatu, rasanya sungguh tak mungkin. Namun, bukan berarti Anda tak bisa melihat dari dekat seluruh wilayah dari China. Dengan mengunjungi kota Shenzhen, provinsi Guangdong,  yang letaknya di bagian tenggara China, atau bertetangga dengan Hong Kong, keinginan berkeliling China akan terakomodasi.
Dengan mengunjungi Splendid China Miniature Scenic Spot  dan China Folk Culture Villages yang  berada di Shenzhen, Anda bisa mengunjungi seluruh daerah di China dalam waktu kurang dari satu hari.  Anda sebaiknya berkunjung ke Splendid China pada siang menjelang sore, karena beberapa atraksi menarik ditampilkan selepas pukul 13.00 waktu setempat. Untuk bisa masuk ke objek wisata ini, Anda harus merogoh kocek sekitar Rp 300 ribu,  sudah termasuk tiket masuk ke China Folk Culture  Village.
            Memasuki area Splendid China, Anda akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Taman yang indah dengan bunga-bunga yang terawat serta patung-patung China dengan busananya yang khas. Payung warna-warni yang mungkin biasa Anda lihat pada saat perayaan Imlek  atau di kawasan pecinan di Indonesia, bertebaran, digantung  pada pohon-pohon yang  tumbuh di kawasan tersebut. Belum lagi ornamen-ornamen khas Negeri Naga, berupa gapura-gapura yang berbentuk sulur-sulur tanaman lengkap dengan bunganya, hiasan boneka berbentuk telur dan semua ornamen yang memikat mata,


            Anda bisa berjalan kaki berkeliling kawasan ini. Namun, jika tak kuat jalan, Anda  bisa  keliling naik mobil wisata  dengan tiket seharga Rp 50 ribu. Cukup mahal mengingat sebenarnya seluruh area ini bisa dijelajahi dengan berjalan kaki, dengan waktu yang tak lama.
Miniatur yang ada di theme park ini berupa bangunan-bangunan megah yang berada di China dengan detail yang sangat mirip dengan bangunan aslinya, dibuat dengan skala 1m : 15. Di sini, Anda akan bisa melihat dari dekat miniatur landmark Great Wall  yang dibuat dengan menggunakan batu bata yang dibawa langsung dari Beijing,  mirip dengan batu bata untuk membuat Great Wall  asli. Ada juga Tentara Terracota yang terkenal, lengkap dengan pasukan berkuda yang masuk ke dalam keajaiban dunia. Anda juga bisa menyaksikan Istana Terlarang (The Forbidden City), yang merupakan simbol dari keluarga kekaisaran yang sangat megah, lengkap dengan pemandangan pepohonan yang menghiasi istana. Tata letak dari miniatur ‘’istana’’ ini dibuat sama dengan istana yang sebenarnya.
            Selain tempat-tempat di atas, masih banyak lagi tempat-tempat bersejarah lainnya yang ada di China. Suasana di Splendid China sangat sejuk dengan udara yang menyegarkan serta pemandangan rerumputan hijau yang memanjakan mata.



''Perang''  Pasukan Berkuda

            Masih satu kompleks dengan Splendid China yang berisi miniatur ikon daerah di China, Anda bisa bergeser ke China Folk Culture Villages tempat digelar sejumlah pertunjukkan budaya dan kesenian tradisional China seperti egrang show, pertempuran pasukan kuda ataupun folk dance, dragon and phoenix dance.
            Anda bisa menyaksikan pertunjukan live ‘perang berkuda’ atau Battle on Horseback Show Golden Spear Dinasty pada pukul 14.00. Pertunjukkan ini menampilkan epik legenda perang dari generasi pejuang nomaden yang memimpin 40.000 pasukan yang mengalahkan 400.000 musuh dan kemudian menguasai padang rumput yang menghampar luas.  Pertunjukan yang digelar di ruang terbuka seluas dua lapang sepakbola ini berlangsung setiap hari sebagai sajian bagi para turis.  


Sebuah benteng yang menjulang menjadi latar utama, dengan lapangan luas di depannya sebagai areal pertempuran. Penonton yang memenuhi 2000 tempat duduk tak hanya disuguhi berbagai adegan pertempuran tapi juga ketangkasan para penunggang kuda dengan kostum orang-orang Mongolia. Tradisi para ksatria Mongol semasa kejayaan Kubilai Khan dan Jengis Khan.
            Beberapa adegan menyuguhkan duel pedang di atas kuda yang melaju dengan cepat. Mereka saling menebas dan mengelak. Suara pedang berbaur dengan ledakan asap dan suara kaki-kaki kuda, juga jeritan penyanyi opera. Sedang di menara benteng, bendera-bendera merah dan kuning terus dikibarkan. Seluruhnya menjadi panorama visual yang memadukan keindahan dan ‘’kengerian’’. Sejarah masa lalu yang mendebarkan ihwal darah dan kekuasaan, dihadirkan dengan kemasan visual yang indah selama 45 menit.


            Selain pertunjukkan perang ‘’kavaleri’’ berkuda, Anda juga akan dibuat takjub dengan pertunjukkan tarian kolosal di  OCT East Theatre Shenzhen China. Ada larangan untuk memotret selama pertunjukkan karena akan mengganggu pencahayaan panggung.  Namun bolehlah nekat mencuri-curi foto karena sungguh sayang jika tidak mengabadikan tarian kolosal yang sangat indah tersebut. Asalkan saja Anda tak menghidupkan blitz kamera dan tak ketahuan petugas.
            Tarian budaya yang semarak dengan penari berkostum tradisional dan bernuansa oriental dengan tata panggung teater dan tata cahaya fantastis ini sangat menarik dinikmati. Koreografi modern tarian dan musik disajikan secara kontemporer, memadukan khas budaya daerah dan koreografi modern. Pertunjukkan berdurasi lebih dari satu jam ini terasa tidak membosankan. Mungkin karena penari yang tampil rata-rata molek dan menari dengan lincah gemulai. Jika Anda tak ingin melewatkannya dari awal, sebaiknya datang sebelum pukul 17.00.


            Busana oriental yang membalut tubuh penari lengkap dengan episode-episodenya dalam pertunjukan ini seakan membawa penonton lebih dalam mengenal kekhasan budaya China di penjuru utara, selatan, barat dan timur China. Ini diwakili dalam bentuk gerak yang menampilkan tema northern wind, southern flower, western snow, eastern moon dan splendid China.


            Busana-busana oriental yang dikenakan para penari ini telah dipertunjukkan di lebih dari 10 negara. Busana ini juga merepresentasikan busana terbaik di China di antaranya dengan memenangkan Chinese National Lotus Award. Pertunjukan tari ini bukan satu-satunya pegelaran tari yang ada di taman budaya ini. Folk Culture Village juga menggelar epik Dragon and Phoenix Dance yang pertunjukannya dimulai pukul 19.30 waktu setempat.*******