Selasa, 14 Juni 2016

Masjid Tiban Turen


Berkunjung ke Masjid Tiban Turen
Cukup Lapor, Tak Dipungut Biaya

 


Rute menuju pondok pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah  dari stasiun Malang dapat ditempuh dengan angkutan umum jurusan AG (Arjosari-Gadang) dengan tarif Rp 4000, turun di terminal Gadang. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki mini bus dengan tarif  Rp 7000, turun di pangkalan ojek. Dari pangkalan ojek, Anda bisa minta diantar ke Masjid Tiban dengan tarif 10 ribu.  Selain naik kendaraan umum, akses menuju lokasi sangatlah mudah untuk dijangkau dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat. Meskipun demikian publikasi tentang adanya pondok pesantren ini sangatlah kurang. Sehingga tidak semua orang tahu keberadaan pondok pesantren ini.




Jalan atau gang yang harus dilewati menuju pondok ini tak terlalu lebar. Di kiri kanan sepanjang jalan, Anda akan menemukan lapak-lapak yang berjualan makanan, souvenir dan oleh-oleh khas Malang milik warga sekitar.  Sesampainya di pondok ini, Anda akan melewati pintu gerbang setinggi 30 meter. Para pengunjung yang membawa kendaraan roda dua atau empat bisa langsung parkir melalui pos informasi 1, selanjutnya akan diarahkan menuju lahan parkir dan informasi 2. Namun, bagi pejalan kaki bisa langsung menuju pos informasi 2 melalui lorong dengan warna kemasan yang megah. Sementara kendaraan besar harus parkir di pingir jalan raya.


Jika Anda pertama kali mengunjungi tempat ini Anda akan diberikan kartu masuk yang nantinya harus Anda serahkan ke bagian informasi sekaligus mengambil kartu untuk keluar. hal ini dimaksudkan untuk keamanan. Pengunjung hanya akan ditanya nama atau pemimpin rombongan, jumlah rombongan dan kendaraan yang digunakan. Tidak ada pungutan biaya apapun, bahkan jika membutuhkan pendamping akan disediakan pemandu dengan cuma-cuma. Data yang tertulis di selembar kertas tersebut dibawa pengunjung sebagai bekal menyusuri komplek bangunan pesantren. Wisatawan bisa memasuki masjid tanpa dipungut biaya (free), hanya menyebutkan nama, tujuannya kemari dan asal lalu akan diberi secarik kertas sebagai tanda izin masuk. Kertas tersebut nantinya diberikan kembali kepada petugas saat meninggalkan masjid. Seperti adab ketika bertamu saja, saat kunjungan izin dahulu dan saat meninggalkan tempat maka berpamitan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar