Bertamu ke Rumah Bunda Maria di Bukit Bulbul
Tempat peristirahatan Bunda Maria tak
hanya ada di Yerusalem. Di kota Selcuk (baca Seljuk) provinsi Izmir Turki juga ada
tempat yang diyakini sebagai peristirahatan Maria, bernama The House of The
Virgin Mary atau dalam bahasa Turki disebut Meryem Ana Evi atau Panaya
Kapulu (pintu masuk menuju Sang Perawan). Tempat ini berada di salah satu
puncak tertinggi, pegunungan Bulbul.
Letaknya yang jauh seolah melegitimasi bahwa dalam budaya manusia,
tempat-tempat suci bersemayam di dataran
tinggi dan jauh dari keramaian. Karena mungkin semakin tinggi sebuah tempat
suci, semakin dekat pula dengan langit yang menjadi simbolisasi di mana surga
berada.
Di
sini, Anda bukan sekadar menyaksikan bagaimana sejarah bergulir melalui
peninggalan sejarahnya, tetapi Meryem Ana Evi juga menjadi saksi pemersatu
antar dua agama. Di mana umat Muslim pun menghormati dan bahkan
menjadikan Meryem Ana Evi sebagai tempat persinggahan berziarah. Tak
ada gesekan yang tampak antar warga berbeda agama. Walaupun kita
ketahui, Turki memiliki penduduk Muslim mencapai sekitar 80 persen, dan sisanya
Katolik. Negara ini tumbuh menjadi negara di mana warganya hidup berdampingan,
bertoleransi dan saling menghormati.
Tidak
ada kendaraan umum yang bisa membawa pengunjung ke tempat ini. Ada tiga
alternatif untuk bisa mencapai tempat yang buka pada pukul 08.00-19.00 waktu
Turki, yaitu naik taksi khusus yang
berwarna kuning di Otogar Selcuk (60 Lira pp). Supir taksi akan menunggu selama
kita berziarah atau Anda ikut day tour yang sudah termasuk mengunjungi Ephesus,
bisa juga naik motor sendiri. Ikuti arah menuju pintu masuk Ephesus (upper
gate) dan ikuti jalan menuju Rumah Bunda Maria (Meryem Ana Evi).
Untuk
mencapai tempat ini, Anda harus menempuh perjalanan sekitar 7 kilometer dari
situs kota kuna, Ephesus. Selama dalam perjalanan, Anda akan melewati ladang
dan kebun zaitun yang indah dan akhirnya naik ke dataran tinggi. Di kejauhan
Anda bisa melihat uap lembab diangkat oleh efek dari matahari, tetapi masih
menempel di mountain Koressos atau Bulbul Dagi (bahasa Turki) atau Gunung
Nightengale,
Begitu memasuki tempat ini, Anda akan
melewati sebuah pos jaga yang dikawal oleh seorang tentara yang berdiri dengan
siaga, diperlengkapi dengan senapan. Mungkin untuk mengantisipasi kalau tempat
yang merupakan objek sejarah dan tempat ziarah ini dibom oleh kaum ektremis.
Setelah itu melewati jalan setapak dengan papan-papan besar di sebelah kanan
yang mendukung kebenaran tempat itu sebagai rumah bunda Maria. Juga dikutib
ayat-ayat dari kitab Yohannes ketika Kristus berkata “Ibu ini anakmu’’.
Logikanya karena Yohannes tinggal dan dikuburkan di Ephesus, maka rumah Maria
juga pasti tidak jauh karena Yohanneslah yang merawat bunda Maria.
Anda bisa masuk ke tempat ini dengan
membayar tiket sekitar 20 Lira. Setelah memasuki lokasi House of Virgin Mary,
ada petunjuk jalan menuju destinasi utama. Di lingkungan sekitar tampak sebuah
sumur tua tanpa air. Patung Bunda Maria di jalan setapak menuju kapel
seolah menyambut Anda ke rumahnya.
Pepohonan pinus tampak hijau, pohon zaitun dengan buahnya yang kecil-kecil, dan
di lembah bukit, pohon-pohon maple merontokkan dedaunan yang berwarna kuning,
memberikan warna pada tanah.
Penerawangan Suster Emmerich
Di House of Virgin Mary terdapat sebuah
kapel (gereja kecil) dari era Bizantium yang dipercaya sebagai tempat yang
pernah ditinggali oleh Maria. Ada dua kubah kecil dan dua buah jendela yang
saling berseberangan. Rumah ini dinaungi pohon pelindung di bagian depan.
Terdapat bagian altar yang memiliki relung dan patung Bunda Maria yang sedang
menengadahkan tangan. Rumah ini terlihat sederhana, berupa bangunan batu
sederhana yang dijaga oleh beberapa biarawati. Rumah batu dengan bentuk T itu
terdiri atas sebuah kamar tidur (sebelah kanan) dan dapur (bagian kiri). Bagian
dalamnya dipertahankan sederhana, dilengkapi hanya oleh sebuah tempat api
(fireplace) altar, imaji Maria dan lilin-lilin. Seorang pendeta selalu hadir di
sana untuk memberikan informasi kepada peziarah dan pengunjung.
Bangunan asli telah dipugar menjadi
seperti yang tampak sekarang, dan berfungsi layaknya sebuah kapel. Di dalamnya
ditambah sebuah altar dengan patung Bunda Maria, sebuah mata air yang airnya
dialirkan keluar kapel dalam tiga keran air yang dapat diminum oleh para
peziarah dan pengunjung.
Ketika pertama kali ditemukan, terlihat
tanda-tanda pada reruntuhannya di mana bangunan ini telah dimuliakan umat
Nasrani di perkampungan yang terletak cukup jauh, yang merupakan keturunan umat
Nasrani Ephesus. Mereka meyakini bahwa ini rumah Bunda Maria berdasarkan bukti
ditemukannya makam Yohanes dan telah dibangunnya Gereja Maria sebagai basilika
pertama di dunia pada abad ke-5, keduanya terdapat di Ephesus.
Rumah kecil tersebut ditemukan diawal
abad 19 yaitu ketika biarawati Anne Catherine Emmerich dalam buku hariannya
menulis sejumlah penggambaran tentang sosok Bunda Maria. Emmerich menyebutkan
bahwa Yohanes membangun suatu rumah batu di luar kota Ephesus di atas sebuah
gunung. Emmerich menceritakan penglihatannya ini kepada seorang penulis yang
bernama Clemens von Brentano. Emmerich yang seumur hidup sakit-sakitan dan
tidak pernah meninggalkan Jerman ini menjelaskan secara detail bagaimana rupa
rumah tersebut.
Emmerich mendeskripsikan mengenai bentuk
bangunan tersebut, dikatakan bentuknya bangunan batu persegi panjang, dengan
jendela yang hampir sama dengan tinggi atap bangunan tersebut. Dia juga secara
detail menulis tentang letak pintu rumah dan perapian. Buku tersebut
diterbitkan ditahun 1852 di kota Munich, Jerman.
Pada bulan Oktober 1881, seorang pendeta
Prancis menemukan sebuah rumah di atap bukit yang menjorok ke laut Aegean. Dia
mempercayai bangunan batu tersebut sebagai rumah Bunda Maria seperti penampakan
yang diberitakan ke Emmerich.
Kemudian di tahun 1896, rumah tersebut
mendapatkan kunjungan pertama oleh Sri Paus. Dan pada tahun 1951, rumah
tersebut disahkan oleh Sri Paus Pius sebagai rumah Bunda Maria dan disakralkan
oleh umat Katolik. Hingga kini rumah tersebut dijaga oleh para tentara Vatikan.
Walaupun bangunan rumah ini berasal dari
abad ke 6, tapi pondasi bangunannya berasal dari abad pertama. Diyakini bahwa
Bunda Maria memang pernah benar-benar tinggal di sini. Walaupun Gereja Katolik
belum pernah menyatakan tempat ini adalah benar-benar Rumah Bunda Maria,
beberapa Paus pernah datang berkunjung dan mengadakan Misa di sini, salah
satunya adalah Paus Benedictus XVI. Saya kira rumah ini dianggap sebagai rumah
asli dari bunda Maria , karena bukan saja Vatican mendelarifikasikan bahwa
rumah ini merupakan tempat ziarah bagi umat Katolik . Juga sampai saat ini
tempat ini telah dikunjungi oleh 3 paus.Paus Paul Vl, John Paul ll dan terakhir
paus Bennedict XVl. Rumah Bunda Maria juga masih merupakan tempat ibadah. Anda
dapat mengikuti Misa yang diadakan setiap hari Minggu pukul 10:30. Misa khusus
juga diadakan pada peringatan hari Terangkatnya Bunda Maria Ke Surga
(Anunciation) yang jatuh pada tanggal 15 Agustus setiap tahunnya. Penduduk
lokal merayakan Hari Kenaikan Bunda Maria pada setiap tanggal 15 Agustus.
Sampai sekarang, House of Virgin Mary dijadikan tempat berziarah
Pengunjung dapat masuk ke rumah
persitirahatan ini secara bergantian. Dilarang memotret di dalam rumah. Terasa
suasana hening dan spiritual di dalam rumah ini. Lilin dibiarkan menyala di
pojok ruangan. Bagi umat Kristiani, tentu berziarah ke tempat ini memiliki makna
tertentu.
Banyak orang yang datang untuk berziarah
mengantre untuk masuk ke dalam Rumah Bunda Maria. Pengunjung tidak boleh
mengambil foto ketika berada di dalamnya. Ruang dalam hanya diperuntukkan untuk
berdoa dan berkunjung. Anda bisa melihat sebuah altar dengan patung Bunda Maria
dan alkitab dengan bahasa Turki yang terbuka pada kitab Injil Yohanes pasal 19.
Beberapa pengunjung tampak khusuk berdoa di tempat yang dikunjungi oleh umat
kristiani dan juga muslim.
Anda bisa melihat beberapa wanita muslim
yang masuk untuk berziarah. Ketika keluar dari bangunan rumah, Anda dapat
menuruni tangga yang mengarah ke sumber air yang dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit dan memberikan kesuburan. Anda bisa mengisi botol minum dan meminumnya. Dekat sumber mata air
terdapat dinding harapan.
Dekat pintu masuk ke taman Anda akan
menemukan Cafe Restaurant Turco, dan pedagang lokal yang menjual suvenir, kartu
pos, buku panduan. Di sekitar daerah ini Anda juga dapat melihat penjaga,
tetapi mereka menolak untuk diambil gambarnya.