Tautkan Hatimu di Gembok Cinta Bandung !
SEJAK dulu kota Bandung memiliki warisan berupa taman yang tersebar di sejumlah tempat. Taman-taman tersebut bisa diakses secara mudah, dan gratis. Dan, semenjak Ridwan Kamil menjabat sebagai walikota Bandung, fungsi taman yang ada dimaksimalkan sebagai ruang publik dan tempat rekreasi gratis, serta mengalami perubahan nama dan lebih bersifat tematik. Sebut saja Taman Lansia, Taman Jomblo, Taman Musik Centrum, Taman Fotografi, Taman Pustaka Bunga, Taman Persib, Taman Film, Taman Lalulintas, dan Taman Superhero. Dan yang terbaru adalah penambahan Monumen Gembok Cinta di Taman Balaikota Bandung.
Nah, bagi Anda yang hendak merayakan hari kasih sayang atau Valentine Day, Taman Balaikota-Monumen Gembok Cinta yang berlokasi di Kompleks Balai Kota Bandung, jalan Wastukencana, bisa Anda kunjungi. Konsep gembok cinta di Bandung mengadopsi lokasi serupa yang menjadi destinasi wisata yang sangat terkenal, seperti Pont de l'Archeveche (Paris), Huangshan ( China), Namsan Tower (Korea Selatan), Jembatan Luzhkov (Moskow, Russia) dan Cologne (Jerman). Di monumen cinta ini, pasangan kekasih atau pasangan suami istri bisa menuliskan nama mereka (bisa juga hanya berupa inisial) di sebuah gembok, mengunci dan memasangnya, lalu membuang kuncinya. Konon, setelah memasang gembok, cinta akan abadi.
Monumen Gembok Cinta di Taman Balaikota Bandung dibuat dari besi dan kawat ram dengan bentuk prisma berukuran 2,5 meter persegi dan tinggi dua meter. Di atasnya terdapat huruf ''love'' berwarna merah. Yang membedakan dengan g negara lain, gembok cinta di Bandung berhiaskan lampu warna-warni pada malam hari. Baru diresmikan pada bulan September 2014, gembok yang terpasang pada monumen tersebut memang belum banyak. Salah satu gembok yang tergantung pada monumen cinta tersebut adalah gembok milik Ridwan Kamil dan sang istri.
Menilik sejarah, Taman Balaikota yang saat ini terdapat monumen gembok cinta merupakan salah satu taman tertua di Bandung. Dibangun pada tahun 1885 dengan nama Sijthoffpark yang diambil dari nama Pieter Sijthoff, seorang Asisten Residen Priangan yang berjasa terhadap perkembangan Kota Bandung. Sebelum Ridwan menjabat sebagai walikota, Taman Balaikota terlihat tak terurus dan penuh dengan rimbunan pohon. Ridwan kemudian membenahi dan mempercantik taman dengan bunga, pohon-pohon yang terlalu rimbun diperbaiki sehingga terlihat lebih rapi.
Setelah dipugar, kini Taman Balaikota menjadi destinasi gratis untuk berwisata bagi warga Bandung dan pengunjung dari luar kota. Bandung. Terdapat kolam dengan patung badak putih (melambangkan binatang khas Jawa Barat), patung Dewi Sartika (salah satu pahlawan wanita dari Jawa Barat), patung merpati (untuk memperingati dilepaskannya 800 merpati di taman ini), dan air mancur yang akan menyala dengan lampu-lampu pada saat malam hari. Selain sebagai tempat bersantai, taman ini juga menjadi tempat berolahraga, berkumpul dan beraktivitas beberapa komunitas.
Taman Jomblo
Nah bagi Anda yang masih lajang dan belum bisa menggantungkan kunci di Monumen Gembok Cinta, bisa mengunjungi Taman Jomblo yang sudah lebih dahulu diresmikan pada bulan Januari 2014. Sebelum menjadi taman, kolong Jembatan Pasupati merupakan tempat yang gelap, sepi dan berbatu.
Lokasi Taman Jomblo ini cukup strategis, berada di kolong Jembatan Pasupati atau lebih tepatnya di Jalan Tamansari. Jika dari arah Jalan Surapati bawah, dengan jelas mata kita akan melihat rangkaian huruf bertuliskan ''Taman Pasupati'' berwarna merah putih. Nah, di belakang itulah Taman Jomblo berada.
Istilah "Taman Jomblo" dibuat sendiri oleh Ridwan Kamil karena keberadaan tempat duduk di taman tersebut yang berbentuk kubus berukuran kecil warna-warni dan hanya muat untuk satu orang. Kubus tersebut juga bisa digunakan sebagai tempat memajang karya seni sesuai dengan tema taman tersebut yang diperuntukkan bagi kalangan anak muda.
Di sana ada sekitar 60 balok dari beton yang tertata rapi di lahan seluas 25x25 meter. Balok ini ada yang tingginya sekitar 70 centimeter, juga ada yang tingginya sekitar 1 meter. Yang 20 centimeter bisa dipakai duduk, sedangkan yang satu meter dipasang patung.
Balok-balok beton ini terlihat menarik karena dicat berwarna warni. Ada Hijau, biru tua, hijau muda, orange, kuning dan lainnya. Dan, pada saat malam hari, kubus tempat duduk di taman akan bercahaya dan berkesan ‘melayang’. Meski demikian, di sisi lain dari taman tersebut ada bangku panjang yang melengkung dan bisa ditempati oleh banyak orang. Di bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat arena papan luncur (skate board) yang kini menjadi lokasi favorit untuk para pemain skate board di Bandung. Arena papan luncur ini memiliki kelengkapan dengan skala internasional.
Di taman ini menyediakan area hotspot gratis, sehingga muda-mudi yang datang ke tempat ini bisa membawa laptop, gadget berkumpul bersama rekan-rekan untuk belajar bersama atau menggelar kegiatan untuk anak muda. Sayangnya, karena berada di bawah kolong jembatan, Taman Jomblo tak banyak berhias bunga dan tanaman hijau. Kalaupun ada berupa tanaman yang bisa tumbuh tanpa sinar matahari. #Foto : Gaby Mutiara Putri