Sabtu, 06 Mei 2017

Sunaryo Art Space Dago Bandung

Nongkrong ‘’Nyeni’’ di Sunaryo Art Space

            
Nama Sunaryo sudah tak asing lagi, terutama di telinga pecinta seni. Maestro seni kontemporer Indonesia itu memiliki sebuah galeri yang cukup ternama di Bandung, yaitu Selasar Sunaryo Art Space. Nah, setelah puas berkeliling Lembang, Anda bisa menepi ke Selasar Sunaryo di kawasan Dago Pakar. Asyiknya tempat tersebut tak hanya menyajikan rentetan bingkai seni di galeri tapi juga terdapat kedai kopi yang asri, Kopi Selasar.




                 Pembangunan galeri ini memakan waktu 4 tahun, diirancang langsung oleh sang seniman, Sunaryo dan Baskoro Tedjo. Pada tahun 1998, Selasar Sunaryo Art Space dibuka untuk umum. Bangunan terdiri dari galeri, ruang pameran, amphitheater, aula diskusi, mess untuk para seniman, serta kedai kopi. Arsitekturnya sungguh artistik dan berbaur dengan indahnya alam sekitar, menciptakan suasana damai bagi para pengunjungnya. Sayang, pengunjung dilarang untuk mengambil gambar di dalam galeri. Namun, Anda bebas memotret di kedai kopi. 
Sementara itu coffee shop yang diberi nama Kopi Selasar dirancang berupa ruang terbuka dan dipayungi pepohonan besar alami. Anda dapat menikmati indahnya pemandangan berupa bukit-bukit serta pegunungan sekitar Bandung. Saat cuaca cerah tempat itu menjadi spot sempurna untuk menikmati sunset. Bangku serta meja kayu memberi kenyamanan tersendiri sebagai tempat duduk santai bagi pengunjung.







Beragam menu tersaji di Kopi Selasar, mulai dari makanan ringan seperti croissant, kentang goreng, sosis, dan banana cinnamon hingga main course berupa lasagna dan aneka spaghetti. Namun, suguhan favorit di sini tentu saja sajian kopinya, di antaranya kopi tubruk, espresso, coffee cholata, choco-spiced coffee, chococcino ice cream, selasar sundown, irish coffee, caffe latte, iced mochaccino, dan tentu saja sajian khas bernama kopi selasar. Kopi selasar sebetulnya hanya secangkir kopi hitam yang dibungkus dengan latte art sederhana. Satu jahe ditusuk bambu kemudian dicelupkan di pinggirnya. Begitu diminum, kopi selasar memberikan kesan pekat kopi dan rasa hangat jahe. Namun jahenya tidak mengeluarkan efek pedas sehingga minumannya pun masih terasa ringan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar