tag:blogger.com,1999:blog-32013625531279058032024-03-26T23:38:14.448-07:00My-PASSIONBaru beberapa lembar halaman yang ku baca dari sebuah buku bernama ''Dunia''. Inilah hasil ''review'' dari halaman demi halaman yang telah aku baca.agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.comBlogger76125tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-2497327458868049612018-08-14T03:12:00.002-07:002018-08-15T04:56:06.713-07:00The Heritage Palace Solo<br />
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berfoto Ala Al
Capone<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selain Pabrik Gula Colomadu, Anda
juga bisa mengunjungi bekas Pabrik Gula Gembongan atau disebut juga Pabrik Gula
Kartasura yang didirikan pada tahun 1892 peninggalan era Kerajaan Mataram Islam.
Pabrik ini juga direvitalisasi menjadi wahana wisata yang diberi nama The
Heritage Palace. </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">PG. Gembongan yang dulu merupakan pabrik gula, dan
sempat dijadikan tempat menyimpan tembakau, kini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kembali bergeliat. Secara fisik, bangunan PG
Gembongan seperti istana di Eropa. Klasik dan megah.</span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>The Heritage Palace<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berada di Jl Permata Raya Dukuh Tegal Mulya
Rt 02/ RW 08, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.<span style="background: white;">
Jarak dari kota Surakarta ke lokasi ini sekitar 10 kilometer saja yang dapat
ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit</span> Lokasi ini lebih mudah
ditemukan mengunakan Googlemap dengan nama PG Gembongan. Jam buka The
Heritage Palace setiap harinya pada pukul 09:00 – 21:00 WIB. Akan lebih
asyik jika mengunjungi tempat ini ketika sore hari saat lampu dihidupkan. Untuk
masuk ke sini, Anda harus membayar Rp 55 ribu termasuk tiket ke Museum 3D.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pendiri PG Gembongan
adalah Belanda. Karena gula adalah komoditas terbaik untuk dijual saat itu bagi
penjajah Belanda. Wilayah di sekitar PG Gembongan/The Heritage Palace sekarang
menjadi pemukiman penduduk yang padat. Catatan terbaik untuk melihat sejarah
lengkap PG Gembongan ada di Universitas Leiden atau Museum Troppen Belanda.</span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berada di The
Heritage Palace, selain menikmati bangunannya yang megah dan artistik, Andabisa
berfoto-foto di dekat mobil antik <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagaikan
sedang berada di Museum Angkut Malang. Ada beberapa merek mobil klasik terpajang
di sana, seperti Dodge, Chevrolet, Mercedes dan masih banyak lagi. Anda bisa
bergaya ala Al Capone di sana. </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ada juga zona yang berisi koleksi
furnitur jadul yang sangat unik. Ada juga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">outdoor
garden</i> tempat, taman yang didesain dengan sempurna untuk bersantai
wisatawan. Tumbuhan hijau yang dipadukan dengan bangunan unik merpakan
pemandangan indah di lokasi ini. Selain itu juga terdapat museum 3D Trick
Art & Omah Kwalik, Garden Retro Paradise, Convention Hall, Kids Town &
Food Street. Bagi wisatawan yang gemar foto selfie, tempat ini sangat tepat
untuk dikunjungi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bahkan
lokasi ini juga merupakan tempat romantis untuk foto prewedding di
Solo, Jogja dan sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-35335362911221719132018-08-14T03:11:00.003-07:002018-08-15T04:58:18.264-07:00De Tjolomadoe<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Reinkarnasi Pabrik
Gula Colomadu</span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">PABRIK
Gula (PG) Colomadu di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah selama 20 tahun <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah tidak difungsikan dan kondisinya
terbengkalai. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun ‘’denyut’’ aktivitas
dari pabrik gula yang berhenti produksi pada tahun 1998 ini kembali berdetak
setelah direvitalisasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pabrik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gula yang berada di jalan Adi Sucipto <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekarang punya nama De Tjolomadoe dan menjadi
destinasi wisata sekaligus kawasan komersial. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>De Tjolomadoe mulai menjadi perbincangan
setelah diresmikan pada bulan Maret 2018 dan di sini diselenggarakan konser
musik tingkat dunia dengan menghadirkan musikus David Foster dan Brian McKnight.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoNFQ6IrSnB0EF0tzUJfRLcMnGkT7ZCz9xpfFC8FCX_isHchz_rEWayvQ7nsyfTAbIHXw_zXOVpttkpzaAaFctOCfe2xYJfFzZ8bes9H60wlEWRL1DpDkvGXHLyri-rIYeHigo9ZfmtZ4/s1600/Tjolomadoe-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="704" data-original-width="1126" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoNFQ6IrSnB0EF0tzUJfRLcMnGkT7ZCz9xpfFC8FCX_isHchz_rEWayvQ7nsyfTAbIHXw_zXOVpttkpzaAaFctOCfe2xYJfFzZ8bes9H60wlEWRL1DpDkvGXHLyri-rIYeHigo9ZfmtZ4/s320/Tjolomadoe-1.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span> </span><span style="color: black;">Pabrik Gula Colomadu sendiri dibangun pada 1861 oleh Kanjeng Gusti
Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegaran IV (1853-1881). </span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">Tahun 1928, pabrik ini mengalami
perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur. </span><span style="color: black;">Pada masa kejayaannya, Colomadu mampu mengekspor gula
hingga ke Belanda, Singapura, dan Bandaneira. Dari hasil penjualan gula pula, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mangkunegara IV <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa mendirikan sekolah rakyat, membangun
jalan, dan irigasi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah merdeka, PG Colomadu dinasionalisasi ke
tangan Pemerintah Republik Indonesia pada 1946 melalui Penetapan Pemerintah No.
16 Tahun 1946 tanggal 15 Juli 1946. Namun, pabrik terus hidup dan gula tetap
diproduksi di mana pengelolaannya diserahkan kepada Perusahaan Perkebunan
Republik Indonesia (PPRI). Pada 1981, PG Colomadu dikelola oleh Perusahaan
Nasional Perkebunan (PNP), dan mulai 1996 masuk ke dalam wilayah pengelolaan
PTPN IX. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PG Colomadu berhenti
berproduksi pada 1 Mei 1998 karena kesulitan bahan baku, dan sejak itu bangunan
terbengkalai. </span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahun 2017, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT
Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa
Marga Properti membentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">joint venture</i>
dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi
dengan mengikuti kaidah cagar budaya. Awalnya sempat kesulitan mencari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">blue print</i> PG Colomadu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bahkan, untuk mencari foto-foto PG Colomadu, tim
revitalisasi harus berburu hingga Leiden, Belanda, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan hanya ditemukan 2-3 foto tentang pabrik
ini. Namun, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu tak menyurutkan semangat
untuk membangkitkan kembali kejayaan Colomadu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ground
breaking</i> dilakukan 8 April 2017. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Studi
kelayakan melibatkan berbagai pakar di bidang arsitektur, sejarah, dan budaya
untuk mengubah pabrik gula tersebut agar kembali berdaya. Hasilnya? Meski belum
rampung semua, De Tjolomadoe sudah bisa dikunjungi sebagai salah satu destinasi
wisata di Karanganyar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berkeliling Stasiun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Untuk tur berkeliling De Tjolomadoe,
sampai saat ini, pengunjung belum dipungut biaya. Hanya saja jika Anda akan
melakukan pemotretan untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prewedding</i>
atau hal-hal yang bersifat komersial akan dikenai biaya. Dari kejauhan, kesan
megah dari De Tjolomadoe langsung terlihat.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Cerobong asap yang menjulang tinggi serta fasad pabrik yang bernuansa
kolonial menunjukkan kejayaan De Tjolomadoe pada masa lalu. Tulisan besar 'Anno
1928' terpampang di salah satu sisi bangunan, penanda dari kehebatannya saat
dipegang oleh Mangkunegara VII di tahun yang sama.</span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bangunan seluas 1,3 hektar di atas
lahan 6,4 hektar ini terlihat kokoh, dan tetap mempertahankan kekayaan nilai
historis. Memasuki ruang utama, mesin-mesin pabrik, cerobong asap, rel lori
pengangkut tebu tetap bisa dilihat. Beberapa bagian dinding dibiarkan tetap
mengelupas tidak diperbaiki untuk mempertahankan kesan masa lalu. </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bagi pengunjung yang gemar berfoto, De Tjolomadoe dapat
sepenuhnya menyalurkan hasrat Anda. Setiap sudutnya tampak begitu instagenik
dan cantik untuk diabadikan lewat foto.</span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Memasuki bangunan De Tjolomadoe,
pengunjung akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan
mesin-mesin buatan Jerman yang masih bertahan. Dari pintu masuk, hal pertama
yang akan Anda temui adalah ruangan lapang, pada bagian atas tertulis ‘’Stasiun
Ketelan’’. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tegel lawas berwarna hitam
dan kuning tampak mendominasi ruangan ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada dinding bagian kiri ruangan, terdapat dua
buah lingkaran besar dan di dalam lingkaran terdapat lubang-lubang kecil. Di
atasnya bertuliskan ‘’Ketel Tekanan Rendah’’. Para pengunjung biasanya berfoto
di tengah-tengah antara dua bulatan besi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kemudian pada sisi sebelah kanan ruangan terlihat mesin giling tebu
sebagai latar . Di ‘’Stasiun Ketelan’’ juga terdapat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>area <i style="mso-bidi-font-style: normal;">food
and beverage</i>.</span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari
Stasiun Ketelan, pengunjung bisa masuk ke ruangan dalam dan Anda akan menemui
ruangan bernama ‘’Stasiun Penguapan’’ <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang merupakan area <i style="mso-bidi-font-style: normal;">arcade</i>. Di stasiun tersebut terdapat ketel dengan ukuran besar yang
masih terpasang di bagian atas. Sekarang, kawasan itu dipercantik dengan
keberadaan<em> coffee shop</em>, stan kerajinan batik, serta stan busana
muslim. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tak jauh dari Stasiun Penguapan
tedapat Stasiun Gilingan yang menjadi ruangan favorit pengunjung. Terdapat
mesin berukuran besar yang pada masa itu digunakan untuk menggiling tebu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari ruangan inilah terbayang bagaimana
proses pengolahan batang tebu menjadi gula. Ruangan ini juga didominasi tegel
klasik warna hitam kuning. <span style="background: white;">Ruang ini awalnya
merupakan ruang pengolahan tebu sejak diturunkan dari truk, hingga diangkut
lori menuju mesin penggilingan. Tak heran jika mesin-mesin giling terpampang
dominan, sementara rel lori membujur di bawahnya. Di ruangan ini pengunjung
bisa melakukan swafoto dengan latar mesin-mesin raksasa. </span>Mesin giling
yang berukuran besar masih tampak gagah terpasang. Hanya saja untuk
mempercantik kondisi roda giling yang bergigi itu, kini dicat kembali.
Sedangkan, di bagian pinggirnya dipasang kaca pembatas.<span style="background: white;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di
Stasiun Gilingan ini juga terdapat dua papan besar, di mana Anda bisa melihat
foto-foto De Tjolomadoe sebelum dan sesudah revitalisasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anda bisa melihat kondisi sebelum revitalisasi
yang terbengkalai dan memprihatinkan hingga kemudian disulap kembali menjadi
bangunan yang layak seperti terlihat seperti sekarang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari Stasiun Gilingan, Anda bisa
memasuki Stasiun Karbonatasi. Di sini juga terdapat mesin pengolahan gula namun
tak sebesar seperti yang ada di Stasiun Gilingan. Stasiun Karbonatasi
difungsikan sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">art and craft gallery</i>.
Anda bisa membeli aneka kerajinan dan batik di sini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selain
tiga stasiun itu, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di bangunan pabrik itu
juga terdapat stasiun sarkara, dan stasiun masakan. Saat ini, dua stasiun
terakhir itu telah disulap menjadi <em>concert hall </em>dan ruang
multifungsi lengkap dengan restoran dan <em>cafe</em>. Apabila lapar atau
haus, tersedia juga sejumlah pilihan kafe dan rumah makan di dalam De
Tjolomadoe. Beberapa di antaranya adalah Tjolo Koffie dan Besali Cafe. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pihak pengelola memang cukup pandai
membagi beberapa ruangan sesuai dengan proses pengolahan tebu menjadi gula
sesuai stasiunnya. Menggunakan penanda bertuliskan besar yang digantung di
langit-langit, tertulis Stasiun Gilingan, Penguapan, Karbonatasi dan Ketelan
mempermudah pengunjung memahami fungsi mesin ataupun alat yang ada di
sana.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Walau sudah tidak utuh dan 'hidup'
sebagaimana di masa lalu, sejumlah bekas ketel uap dan mesin giling itu telah
diberi sentuhan baru lewat cat. Adapun jika pengunjung masih menjumpai karat di
gigi mesin, ini menjadi bukti ketangguhannya dulu.</span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selain sebagai objek wisata, De
Tjolomadoe juga difungsikan sebagai tempat kegiatan MICE (meetings, incentives,
conferencing, exhibitions). De Tjolomado memiliki concert hall dengan kapasitas
3.000 orang serta ruang pertemuan dan pameran berkapasitas 1.000 orang.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tak hanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">venue indoor</i>, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>De Tjolomadoe juga menyisakan ruang outdoor
yang luas. Bagian depan gedung tersedia lokasi parkir, taman, dan arena
pertunjukkan yang mampu menampung 6000 orang, dan ratusan kendaraan.<span style="background: white;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ya,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>De Tjolomadoe </span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bangkit membawa napas baru.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan wajah sebagai wahana wisata kekinian, sejatinya,
De Tjolomadoe cukup asyik dan representatif untuk dijadikan tempat berkumpul
bersama orang-orang tercinta. Menikmati taman, berkeliling museum ataupun
nongkrong makan dan minum di <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kafe-kafenya
yang unik. Namun, akan lebih menggigit jika para pengunjung dibuat lebih
mengerti bagaimana bernilainya ke dua bangunan ini dilihat dari sisi
historisnya. Pihak pengelola bisa menyediakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tour guide</i> yang bisa menerangkan tentang sejarah dan apa yang ada
di dalam De Tjolomadoe. </span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-44823315385685315462018-08-14T03:10:00.002-07:002018-08-14T03:10:25.806-07:00The Sands Sky Park Singapura<br />
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Meneropong
Singapura <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘’Taman Langit’’<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tak hanya Gardens by The Bay, di
sekitar Marina Bay Sands terdapat beberapa tempat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang asyik untuk dikunjungi. Salah satunya The
Sands SkyPark. Di sini Anda bukan saja bisa menikmati keindahan panorama
Singapura tetapi juga merasakan <span style="background: white;">teknologi dan
arsitektur modern <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang menawan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ysln0dZJWbJhccFNF2Yj-vnl7kJPfzA3y-DtJXgGoBbBZ4AFncJ6VnH0rNlUEvvAip90tQNJw9xnF-kMOk8jdf_LKqRbtQ2N9F-bG14Ib1rZAXaNYSRaYVQgYus_fjqlR24k36DHhNI/s1600/Sky+Park+Sands-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ysln0dZJWbJhccFNF2Yj-vnl7kJPfzA3y-DtJXgGoBbBZ4AFncJ6VnH0rNlUEvvAip90tQNJw9xnF-kMOk8jdf_LKqRbtQ2N9F-bG14Ib1rZAXaNYSRaYVQgYus_fjqlR24k36DHhNI/s320/Sky+Park+Sands-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">The Sands
SkyPark merupakan karya struktural yang unik, dirancang oleh arsitek visioner
Moshe Safdie, membentang di atas tiga tower hotel Marina Bay
Sands dengan tinggi 200 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Panjangnya
sedikit lebih tinggi dari tinggi menara Eiffel atau sekitar empat setengah kali
ukuran A380 Jumbo Jets, dengan luas 12.400 meter persegi. SkyPark Sands dapat
menampung hingga 3.900 orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Skypark Observation
Deck terdiri dari hotel dan tempat terbuka untuk melihat seluruh view Singapura
dari lantai 57 menjadi tujuan wisatawan datang ke sini. Ada juga Skypark
Invinity Pool, kolam renang di atas atap yang terbesar di dunia. Tiket masuk ke
Skypard Observation Deck tidak termasuk untuk masuk ke Invinity Poolnya. Jika
Anda menginap di Hotel Marina Bay Sands, gratis masuk ke kolam renang yang
viewnya menatap seluruh Singapura ini. Pemandangan dari kantilever (Skypark
Observation Deck) memang sangat luar biasa. Dengan luas 1,2 hektar dengan
bentangan yang lebih jauh dari menara Eiffel dan ketinggiannya mampu melihat
seluruh view Singapura 360 derajat tanpa halangan. Terlihat panorama teluk
Marina, gedung-gedung pencakar langit dan gedung-gedung arsitektur, Super Tree
Grove, terlihat juga Gardens By The Bay dari atas. Mayoritas turis mancanegara
ada di situ.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxBo66LgAZ_AxAxR7wG64-4WlHla3SQ5JiUPy3p1ST27jB5yMGDqwHx3tfPQx6-5h1az31c93c-fPyZykPyrsU9a8zlWMAUA5f2oY-MRFpqv-PZawMcKefio78CDVmXi-PvITO73jfNzo/s1600/Sky+Park+Sands-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="900" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxBo66LgAZ_AxAxR7wG64-4WlHla3SQ5JiUPy3p1ST27jB5yMGDqwHx3tfPQx6-5h1az31c93c-fPyZykPyrsU9a8zlWMAUA5f2oY-MRFpqv-PZawMcKefio78CDVmXi-PvITO73jfNzo/s320/Sky+Park+Sands-1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bagaikan ‘surga’ di atas langit,
Sands SkyPark dilengkapi dengan taman-taman indah yang merupakan rumah bagi 250
jenis pohon dan 650 jenis tanaman. Untuk bisa bersantai dan menikmati
view Singapura 360 derajat, Anda harus merogoh kocek<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tiket <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk dewasa S $ 20 dan untuk anak-anak usia
2-12 tahun harga ticketnya S $ 14. Sedangkan harga ticket untuk warga lanjut
usia S $ 17.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Cara mencapai Sands SkyPArk bisa
melalui Padang dan Old Supreme Court. Jika naik bis # 960, bisa melalui depan
Blok 127 Jalan Pending, kemudian turun di Pan Pacific Hotel sekitar Marina
Square. Ongkos menggunakan CEPAS (ez-link) card S $1.41 atau bayar tunai S $1.70.
Waktu tempuh 45 menit. Jika melalui Padang dan Old Supreme Court, akan melewati
Esplanade Bridge dan Esplanade (gedung beratap seperti kulit duren).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-44381992310660689452018-08-01T00:09:00.000-07:002018-08-01T00:09:37.576-07:00Gardens by The Bay<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Mengeksplorasi Keindahan Taman Futuristik</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNzVPs_OLgJXeGmC7qJr9tmiBtFjRbz57phNIKQLRVVZ1y2vXY8td_iU_XiPcg7s-r4MIjKeUWaMJrqruD8NLhSGZA8VYt09RIeO48L-Vq-DCUsIFxLWTyt2JJcwaNzJV9Ip02S7rk7M/s1600/DSC01703.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNzVPs_OLgJXeGmC7qJr9tmiBtFjRbz57phNIKQLRVVZ1y2vXY8td_iU_XiPcg7s-r4MIjKeUWaMJrqruD8NLhSGZA8VYt09RIeO48L-Vq-DCUsIFxLWTyt2JJcwaNzJV9Ip02S7rk7M/s320/DSC01703.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">SINGAPURA,
negara ini memang tidak luas. Namun, di sini, wisatawan banyak menemukan tempat
menarik. Salah satunya destinasi wisata holtikultura, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Gardens By The Bay, berlokasi di kawasan
Marina Bay, atau sekitar lima menit perjalanan dari pusat kota. Anda jangan
berharap melihat kebun raya alami seperti yang ada di Bogor. Namun, percayalah,
Garden By The Bay yang merupakan zona hijau dan ikon Singapura ini menawarkan
nuansa taman futuristik yang membuat Anda betah berlama-lama. Bahkan <span style="background: white;">pemimpin Korea Utara Kim Jong-un<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></span>menyempatkan berkunjung ke sini
pada <span style="background: white;">Senin, 11 Juni 2018 malam saat melakukan
kunjungan ke Singapura. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwYOn4RbSL58plZDY1pknswqGBQEQyCs1wmKDPdz4cm-zF9d8lv_YApL9jYNgUBxRBVs1JBwxR_ASKOjmNMEMSQSN3_73OJDX3fDl_VuqGxPYVc-N-jdFvdf2PcPnvieUYYw5JMNyngmw/s1600/Garden+by-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwYOn4RbSL58plZDY1pknswqGBQEQyCs1wmKDPdz4cm-zF9d8lv_YApL9jYNgUBxRBVs1JBwxR_ASKOjmNMEMSQSN3_73OJDX3fDl_VuqGxPYVc-N-jdFvdf2PcPnvieUYYw5JMNyngmw/s320/Garden+by-1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Semula <span style="background: white;">Garden
By The Bay yang dibuka pada Juni 2012 ini merupakan proyek dari Dewan Taman
Nasional Singapura. Tetapi dalam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perjalanannya menjadi sebuah organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggung
jawab untuk mengembangkan taman ini menjadi <strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">objek wisata utama di
Singapura</span></strong>. Garden By The Bay juga telah mendapatkan banyak
penghargaan, termasuk di antaranya <em>Guinnes World Record</em> untuk
“Rumah Kaca Terbesar, </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Design
of the Year, Award for Outstanding Achievement, International Architectural
Awards</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"> dan masih banyak lainnya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jika ingin berkunjung ke sini, Anda
bisa naik MRT jalur kuning, turun di stasiun Bayfront (CE1) dan
keluar melalui Exit B, di mana Anda akan keluar di area Dragonfly &
Kingfisher Lake. Atau naik MRT jalur merah, turun di stasiun Marina Bay
(NS27), keluar di Exit A dan lanjutkan dengan naik bus No. 400 (4
pemberhentian), turun di Marina Gardens Drive.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Begitu Anda tiba di area Marina Bay,
maka akan menemukan pemandangan yang luar biasa, pohon-pohon baja
raksasa, yang tingginya setara dengan gedung berlantai 16 di area
Supertree Grove . Pohon-pohon ini terletak di daerah selatan (Bay South) dan
disebut sebagai pohon solar karena dirancang untuk bisa mengumpulkan air hujan
dan energi solar dari matahari, yang kemudian digunakan untuk konservasi
lingkungan. Jika hanya datang untuk berfoto di area ini, tidak dipungut biaya. Namun,
jika ingin naik ke jembatan (OCBC Skyway) di antara ‘pohon-pohon’ Supertree
tersebut, Anda harus membayar tiket. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlRgg2gSHvjjYoXkGBEwyTxrOW-avfp17hyphenhyphenfOZTgRbKTZU1k2UMtb4zx68rR85jxwMC9u2Nr9tLinV53RMWDF3f6PgzJfZ-AXGycXV6bBsFflhf8mILz3nELsIGf6eBCWrYgPaWe683pI/s1600/DSC01730.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlRgg2gSHvjjYoXkGBEwyTxrOW-avfp17hyphenhyphenfOZTgRbKTZU1k2UMtb4zx68rR85jxwMC9u2Nr9tLinV53RMWDF3f6PgzJfZ-AXGycXV6bBsFflhf8mILz3nELsIGf6eBCWrYgPaWe683pI/s320/DSC01730.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jika Anda datang dari arah Marina
Bay Sands, Anda bisa menemukan Dragonfly & Kingfisher Lake, danau yang
berada di bagian depan Gardens By The Bay. Di kolam ini terdapat instalasi
seni, di antaranya berupa patung capung (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dragonfly</i>).
Kolam ini juga berfungsi sebagai filter alami untuk membersihkan air dari waduk
Marina (Marina <i style="mso-bidi-font-style: normal;">reservoir</i>). Di
sepanjang sisi danau terdapat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">boardwalk</i>,
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jalanan yang terbuat dari papan kayu
sepanjang 440 meter, di mana Anda dapat menyusurinya sambil menikmati
pemandangan sekitar dan memanfaatkannya untuk spot berfoto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Konservasi, Edukasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Garden by the Bay sendiri merupakan taman
dengan luas sekitar 101.171 hektar. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lahan tersebut berdiri di atas pulau hasil
reklamasi dan terbagi menjadi tiga bagian utama, Central, Bay South, dan juga
Bay East. Taman ini memiliki koleksi lebih dari 50 ribu tanaman langka.
Sebagian dari koleksi tanaman langka ini ditempatkan dalam sebuah dome atau
rumah kaca raksasa dengan arsitektur rumit dan memukau yang berbentuk kerang. Konsep
display dari tanaman-tanaman tersebut dibuat dengan sangat kreatif sehingga kebun
ini jauh dari membosankan. Bukan hanya tidak membosankan tapi malah membuat
pengunjung berdecak kagum. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Edukatif, menarik dan juga
canggih!</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic4iuKjwSS2wChua34yiyYqtgjEybAf6kB_A9wNoc2njwTOqqBpcsbS4QJ-lR0F-JaoBdMvfPoCx071gFmYpJUj0ggLvNPCdMMTAIP7mdazhjzDMniBjSbRvNi7D9OwxgRBiy703IuDzs/s1600/Garden+by-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic4iuKjwSS2wChua34yiyYqtgjEybAf6kB_A9wNoc2njwTOqqBpcsbS4QJ-lR0F-JaoBdMvfPoCx071gFmYpJUj0ggLvNPCdMMTAIP7mdazhjzDMniBjSbRvNi7D9OwxgRBiy703IuDzs/s320/Garden+by-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguLw4MDVNaLEM5LMI1b1A_lGYYVpSOpwN0fiSsk3Qc0imRWasuukqtg8fgxh7WZU1sD-hsDeqYco6wEijCedIgDJ1u-2kuwL_37nM98umjolhdHERNTg5sve0hEkUutaqw9inc__C3dis/s1600/Garden+by-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguLw4MDVNaLEM5LMI1b1A_lGYYVpSOpwN0fiSsk3Qc0imRWasuukqtg8fgxh7WZU1sD-hsDeqYco6wEijCedIgDJ1u-2kuwL_37nM98umjolhdHERNTg5sve0hEkUutaqw9inc__C3dis/s320/Garden+by-3.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Taman wisata yang sangat futuristik
ini dibuka sejak tahun 2012 dan sampai saat ini memiliki kurang lebih 12 zona
atraksi, yaitu Flower Dome, Cloud Florest, OCBC Skyway, Supertree Groove, Far
East Organization Children’s Garden, Bay East Garden, Dragonfly &
Kingfisher Lakes, Heritage Garden, World of Plants, The Canton, Sun Pavilon dan
juga Art Sculptures. Namun, <span style="background: white;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>area Cloud Forest dan Flower Dome menjadi
tempat wisata utama Garden By The Bay dan paling banyak dikunjungi wisatawan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhctdrTd0-Z47BitBKxW77AT6SNTNDNRFJZbfCmYvFWU6cyiemK3HXKknAdUsQ3CNlGHFA02ACI608H4y26V8s4b3vVM3KynoB5Rkj2_ASaS6_x2a5kYRoumfM3wS9DAlU7GxodP0BZkr0/s1600/DSC01673.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhctdrTd0-Z47BitBKxW77AT6SNTNDNRFJZbfCmYvFWU6cyiemK3HXKknAdUsQ3CNlGHFA02ACI608H4y26V8s4b3vVM3KynoB5Rkj2_ASaS6_x2a5kYRoumfM3wS9DAlU7GxodP0BZkr0/s320/DSC01673.JPG" width="212" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYF1oMZ_JQll_JLY-JYgLq_TdS7LLTJZCoK_YbVfdHTsJjlrXGtQPBAU2XH1Y1D4Z_W1p5I9AiD291f8WNvDcIoeicGip1lMXeqCBtdLOGDUvPF6-Fa9BkEyb_Ao1ssqKenjgbmtuPDY/s1600/DSC01680.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYF1oMZ_JQll_JLY-JYgLq_TdS7LLTJZCoK_YbVfdHTsJjlrXGtQPBAU2XH1Y1D4Z_W1p5I9AiD291f8WNvDcIoeicGip1lMXeqCBtdLOGDUvPF6-Fa9BkEyb_Ao1ssqKenjgbmtuPDY/s320/DSC01680.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saat berada di area Cloud Forest,
begitu masuk ke kubah, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anda akan
disambut oleh hembusan hawa dingin yang datang dari arah air terjun buatan (The
Fall). Jangan Anda bandingkan dengan air terjun alami yang ada di Indonesia.
Karena air terjun setinggi 35 meter ini berada di dalam gedung bertingkat.
Namun, meski merupakan air terjun buatan, secara umum, sudah mewakili gambaran
air terjun sesungguhnya. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">The Fall sendiri dinobatkan sebagai World Tallest
Indoor Waterfall.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Pengunjung
bisa menjelajahi masing-masing lantai dan jalan di jembatan yang menggantung
tinggi. Yang paling seru, pada jam-jam tertentu, kubah ini diberi efek kabut sehingga
seolah-olah Anda sedang berada di hutan yang penuh kabut. Di sini, Anda akan
bisa melihat dan mendapatkan informasi tentang kehidupan tanaman dari dataran
tinggi tropis 2.000 meter di atas permukaan laut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Selain The Fall yang
menjadi favorit pengunjung, ada banyak lagi yang bisa Anda kunjungi untuk
menambah wawasan, seperti, Theater +5 Degrees yang memberikan pengalaman
virtual. Ruangan ini memiliki temperatur suhu udara yang mewakili suhu udara di
planet bumi. Ada juga Earth Check, di sini Anda bisa belajar mengenai Biologi
dan Geologi, yang membahas tentang efek cuaca pada bumi di masa depan. Ada juga
area Crystal Mountain, tempat belajar berbagai macam stalagmit dan stalagtit
batu kristal, dan yang tak kalah menarik adalah Lost World yang menghadirkan
tanaman dan tumbuhan yang hidup di atas gunung di ketinggian 2.000 meter di atas
permukaan laut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFa0RYRvZ_mQ4mPGpL8eVQNuTYevlHscgIndV8F4jg7op3WMabj_2SyQXo9rDx1h9EcwpomJt8hifTF6Ns3Q4p8uwVTPTTTuJkq1q46Ec46u5OH8lwm0s_0i0DEP9HFFhG-njULZM9G-4/s1600/Cloud+Forest-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFa0RYRvZ_mQ4mPGpL8eVQNuTYevlHscgIndV8F4jg7op3WMabj_2SyQXo9rDx1h9EcwpomJt8hifTF6Ns3Q4p8uwVTPTTTuJkq1q46Ec46u5OH8lwm0s_0i0DEP9HFFhG-njULZM9G-4/s320/Cloud+Forest-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Ne1K4rp6DLBooshmvOhvqjJ1_dJE091MFK8maGiaHbHT3s5rlGASjNTeouRIUNItD-nHfVt6XiR5lkRPCd1CyoCg_rKiGBynT2L0BrVXJ8LWROAekd9dfEGBFkJo58Eh_B0JvBNc-KU/s1600/Cloud+Forest-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Ne1K4rp6DLBooshmvOhvqjJ1_dJE091MFK8maGiaHbHT3s5rlGASjNTeouRIUNItD-nHfVt6XiR5lkRPCd1CyoCg_rKiGBynT2L0BrVXJ8LWROAekd9dfEGBFkJo58Eh_B0JvBNc-KU/s320/Cloud+Forest-3.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX8J2pPBicQ2fFhdidMVDiNmdX8vrXaBiHiigqJZbSq6f5tTCXeV5soqyEqaeeDYBnh5UzYywe5TkUJyY3pGNkeWk1F915hWXgGN7BVEGQ3uj7-4xT0sh7D0C1iVhuOgtMyd95Ue4DUvU/s1600/Garden+by-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX8J2pPBicQ2fFhdidMVDiNmdX8vrXaBiHiigqJZbSq6f5tTCXeV5soqyEqaeeDYBnh5UzYywe5TkUJyY3pGNkeWk1F915hWXgGN7BVEGQ3uj7-4xT0sh7D0C1iVhuOgtMyd95Ue4DUvU/s320/Garden+by-4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Puas
berkeliling Cloud Forest, Anda bisa bergeser ke <span style="background: white;">Flower
Dome. Di area ini suhu lebih kering namun tetap sejuk. Ada sekitar 30.000
jenis bunga dari 150 spesies yang diambil dari seluruh dunia. </span>Flower
Dome merupakan tempat untuk konservatori tanaman-tanaman dari daerah
Mediterania dan negara-negara yang memiliki curah hujan cenderung rendah. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Flower
Dome ini ditata dengan indah dan selalu berganti-ganti tema, tergantung musim misalnya
Imlek, Tahun Baru, musim semi dan sebagainya. Meski berganti-ganti tema,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>namun penghuni utama di kubah ini adalah
pohon Baobab raksasa yang membuat pengunjung takjub. Bunga-bunganya ditata
sedemikian rupa sehingga menghasilkan kombinasi warna yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sangat cantik bila dilihat dari lantai atas. Ada
banyak bunga yang mewakili negara Asia yang tumbuh di taman ini, seperti: Sun
Flower, Chrysanthemum, Dahlia, Orchid dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Salah
satu sisi yang menarik di Flower Dome adalah Asian Tales<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di mana bunga dan taman dibentuk menyerupai
lukisan pemandangan di negeri Tiongkok, di dominasi dengan kembang berwarna
merah, orange, kuning dan ungu. Selain hamparan bunga-bunga ada hiasan dan
ornamen-ornamen Tiongkok, seperti lampion merah yang di gantung dan
tumbuhan-tumbuhan merambat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bunga Tulip
yang biasanya ada di Belanda, juga ada di sini. Bunga tulip ini ditata dengan
visualisasi yang spektakuler, terinspirasi dari seniman ternama Vincent Van
Gogh dan lukisan-lukisannya. Taman Tulip di sini tidak kalah indahnya dengan
yang di Belanda, menghadirkan lebih dari 100 varietas bunga Tulip yang beragam,
temasuk Tulip Hibrida Darwin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dan yang
terpenting di Flower Dome terdapat berbagai jenis anggrek yang menjadi lambang
nasional bagi negara Singapura Bunga Orchid (Anggrek) dikenal sebagai keluarga
botani paling beragam di dunia, anggrek tumbuh di hampir setiap benua dan
bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Masih banyak lagi ragam taman yang bisa
Anda kunjungi di Flower Dome, seperti Flight of Fancy, Mid-Autumn festival,
Mediteranian Garden dan sebagainya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Ini dia bunga yang menjadi lambang nasional bagi negara
Singapore. Bunga Orchid (Anggrek) dikenal sebagai keluarga botani paling
beragam di dunia, anggrek tumbuh di hampir setiap benua dan bervariasi dalam
ukuran dan bentuk.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Untuk melihat koleksi tanaman di sini,
tiket masuk yang harus Anda bayar adalah sebesar S$28 untuk dewasa dan S$15
untuk anak-anak, sudah termasuk tiket masuk ke area Cloud Forest. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">‘’Pohon’’ Raksasa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selain di Cloud Forest dan Flower
Dome, Anda bisa menikmati tanaman-taman yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">display</i> tanaman dibuat secara vertikal sehingga menyerupai pohon
raksasa. Jika malam hari lampu-lampu di pohon tersebut akan menyala sehingga
menampilkan warna yang sangat kontras dengan langit gelap di atasnya. Kesannya
benar-benar seperti di dunia Avatar yang dihiasi warna biru menyala. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jika ingin mendapatkan pengalaman
seru, sila naik ke salah satu Supertree menggunakan lift. Anda akan menemukan
jembatan yang menghubungan pohon tersebut dengan pohon yang lain, atau disebut
juga dengan nama OCBC Skyway. Sewaktu jalan, Anda bisa mengamati jika jembatannya
digantung ke ‘ranting-ranting’ pohon di sekitarnya. Karena itulah saat banyak
orang berada di atas jembatan ini makan akan terasa goyangan yang cukup
kencang. Tapi jangan takut karena keamanannya terjaga.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari atas jembatan ini, Anda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa melihat menyaksikan pemandangan indah
seputar taman raksasa ini, hotel Marina Bay Sands dan sebagian dari kota
Singapura. Anda bisa naik ke atas selama jam operasional dari pukul 09.00-
21.00 waktu Singapura. Untuk menebus semua pengalaman indah tersebut,
pengunjung harus membayar tiket OCBC Skyway, dewasa S$8 dan anak-anak umur 3-12
tahun sebesar S$5.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Meskipun beberapa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">highlight</i> dari Garden By The Bay
merupakan tempat-tempat berbayar, namun masih banyak yang bisa dinikmati secara
gratis oleh pengunjung umum. Beberapa di antaranya, Light<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>and Sound Show: pertunjukan musik dan cahaya
di area Supertree di mana pohon-pohon raksasa yang dipasangi lampu tersebut
menampilkan pertunjukan cahaya dengan diiringi lagu-lagu. Setiap malam
pertunjukan ini diadakan 2 kali, yaitu pukul 19:45 dan 20:45. Cari saja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angle</i> yang paling bagus untuk bisa
menikmati pertunjukkan ini. Karena areanya cukup luas, sehingga pengunjung tidak
harus berdesak-desakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sementara itu, di area Far East Organization
Children’s Garden ada banyak permainan untuk anak-anak seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">treehouse, suspension bridge, spider nest</i>
dan yang paling seru ada area main air. Bentuknya berupa pancuran air dengan
berbagai bentuk dan anak-anak bisa lari-lari kejar-kejaran sambil
basah-basahan. <o:p></o:p></span></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-28251196826145809962018-04-18T01:38:00.005-07:002018-04-18T01:38:39.814-07:00Lobang Jepang Bukittinggi<br />
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Misteri Lobang
Jepang Bukittinggi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgROI9ToKBr3MO2Imkk2zYplqpyJDO1LSf8yAm5t0uhwRbs8ua4fT78vzL1ZFmSA2n3yEF95vh6070lTUiV6tEsaLTpe0yEJcVL6j-9S54wxpWpjEbW8urDsSdgk8iDPXX7V9lIaOATgAU/s1600/Lobang+jepang-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgROI9ToKBr3MO2Imkk2zYplqpyJDO1LSf8yAm5t0uhwRbs8ua4fT78vzL1ZFmSA2n3yEF95vh6070lTUiV6tEsaLTpe0yEJcVL6j-9S54wxpWpjEbW8urDsSdgk8iDPXX7V9lIaOATgAU/s320/Lobang+jepang-1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari Taman Jam Gadang, Anda bisa
melanjutkan perjalanan ke Lobang Jepang. Masyarakat Sumatera Barat menyebut gua
dengan nama lobang. Di bawah permukaan Kota Bukittinggi terbentang terowongan
yang dibangun Jepang dengan panjang enam kilometer. Itulah mengapa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bangunan di Bukittinggi tak ada yang tinggi
karena ditakutkan jika dibangun terlalu tinggi, pondasi bangunan akan bertemu
dengan Lobang Jepang dan ambruk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lobang Jepang ini merupakan salah
satu lubang yang terpanjang di Asia mencapai lebih dari 6 kilometer dan
beberapa tembus di sekitar kawasan Ngarai Sianok, Jam gadang yang terletak di
samping Istana Bung Hatta, dan juga di Benteng Fort De Kock yang masuk di
wilayah Kebun Binatang Bukittinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ5fGtJHpt4-wQhpi8GVKqDL6Yd5jM1IrDNwnHf1yfRy8ot-kASCvC5EcDtQxocpGgKQ1dNLT5kU2ngWMqg8anAWsiAuQ2zbgGKkeaeBbHf5xzoOrvA43A087KLxJAkXfvwKXrfAPqU7I/s1600/Lobang+jepang-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ5fGtJHpt4-wQhpi8GVKqDL6Yd5jM1IrDNwnHf1yfRy8ot-kASCvC5EcDtQxocpGgKQ1dNLT5kU2ngWMqg8anAWsiAuQ2zbgGKkeaeBbHf5xzoOrvA43A087KLxJAkXfvwKXrfAPqU7I/s320/Lobang+jepang-2.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saat ditemukan pertama kali pada
awal tahun 1950, pintu Lobang Jepang hanya 20 cm dengan kedalaman 64 meter.
Lalu setelah dikelola dan dibuka secara umum oleh pemerintahan setempat pada
tahun 1984, mulut lubang tersebut dibuat lebih nyaman untuk dilalui. Sayangnya
dinding telah ditutup semen dan di bagian dalam juga banyak divariasikan untuk
memasang panel listrik sehingga kehilangan bentuk aslinya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lobang Jepang saat ini dibuka untuk umum
sebagai tempat wisata, dengan total panjang 1,5 kilometer yang dapat dijelajah wisatawan.
Selebihnya ditutup pemerintah setempat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pintu masuk Lobang Jepang berada di
Taman Panorama yang memiliki pemandangan Ngarai Sianok. Biasanya wisatawan akan
ditemani pemandu yang akan menarik biaya sekitar Rp 60.000 dan akan keluar
melalui lubang di ujung lain. Namun jika Anda tidak ditemani oleh pemandu,
biasanya Anda perlu memberikan sedikit tips kepada mereka untuk membuka jika
tidak ingin kembali ke pintu masuk dan melewati tangga yang mencapai 132 anak
tangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTuMShPPs4jAvf8H7sjfj_2squplHdawIYsTHNakK_ZYdxTY0hbhfAfteVT3qjvzLPTjYxih-np8WXlq51gJWb8wIemkdT7NBeJ0b-MgJ9FbyUHC0WzC4wgV4NQFC7AIQMC8cMLqqdRh4/s1600/Lobang+jepang-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTuMShPPs4jAvf8H7sjfj_2squplHdawIYsTHNakK_ZYdxTY0hbhfAfteVT3qjvzLPTjYxih-np8WXlq51gJWb8wIemkdT7NBeJ0b-MgJ9FbyUHC0WzC4wgV4NQFC7AIQMC8cMLqqdRh4/s320/Lobang+jepang-3.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNIMSj6o6oFlWEBV_-TxMBoj82pEVU2tHpJUqhZPHE851A8q_zwWt9NnaCAEaS2NWWqKlEk_g-5xNZCRUnqUXhVTVmBmX2prVxTSj5xe-9rNDPz73451twDXBpyynm32D1Vnmcds6PSQ/s1600/Lobang+jepang-5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNIMSj6o6oFlWEBV_-TxMBoj82pEVU2tHpJUqhZPHE851A8q_zwWt9NnaCAEaS2NWWqKlEk_g-5xNZCRUnqUXhVTVmBmX2prVxTSj5xe-9rNDPz73451twDXBpyynm32D1Vnmcds6PSQ/s320/Lobang+jepang-5.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Konon saat pembangunan Lobang Jepang
tak ada masyarakat Bukittinggi yang tahu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembangunan gua ini berlangsung selama kurang
lebih tiga tahun, dari tahun 1944. Konon pembangunannya memang dirahasiakan
oleh Jepang dan dilakukan di malam hari. Para pekerja paksa Lobang Jepang
rata-rata adalah pekerja paksa dari daerah Jawa. Ini dilakukan agar para
pekerja tak bisa kabur karena tak tahu medan setempat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM_WuwJK9v9yC5ckeXtiPsBHQB4G9UdoVBXtpgTVcSsKT4XJh5VKHWsZZYo_wUomM8NFz8ssir0nsvBVoAqSDSEfCW-ybL1whbYhtYIZzxLxwXbtCAL2W-cDgLNUQ4IGsrFpqB59Gcd00/s1600/Lobang+Jepang-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM_WuwJK9v9yC5ckeXtiPsBHQB4G9UdoVBXtpgTVcSsKT4XJh5VKHWsZZYo_wUomM8NFz8ssir0nsvBVoAqSDSEfCW-ybL1whbYhtYIZzxLxwXbtCAL2W-cDgLNUQ4IGsrFpqB59Gcd00/s320/Lobang+Jepang-4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ada 21 lorong di Lobang Jepang yang
dahulu memiliki banyak fungsi, seperti barak tentara, ruang sidang, kamar
komando, pintu penyergapan, pintu pelarian, sampai dapur pembantaian. Lobang
tersebut dibuat atas instruksi Letjen Moritake Tanabe Panglima Divisi ke 25
Angkatan Darat Balatentara Jepang. Lubang perlindungan tersebut, konon mampu
menahan letusan bom seberat 500 kg. ****<o:p></o:p></span></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-41788159695217569502018-04-18T01:34:00.002-07:002018-04-18T01:34:50.620-07:00Jam Gadang Bukittinggi<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Jam Gadang, Kembaran Jam Big Ben?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Flf5E6UcdrEMD7zU3OkcUxLtsHGcmQ1A68puGvJ_YrigasdGnTdUNfdMQcGMYE7bTKQ6oATw1bXg43i6XZzcbmNXGBdWJ7CgwUtm3sU29VKRBKTlcCcIMJO4uzWaVMGCR46ysuLEyVQ/s1600/Jam+Gadang-1.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="961" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Flf5E6UcdrEMD7zU3OkcUxLtsHGcmQ1A68puGvJ_YrigasdGnTdUNfdMQcGMYE7bTKQ6oATw1bXg43i6XZzcbmNXGBdWJ7CgwUtm3sU29VKRBKTlcCcIMJO4uzWaVMGCR46ysuLEyVQ/s320/Jam+Gadang-1.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari rumah masa kecil Bung Hatta,
Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi ikonik Kota Bukittinggi, yaitu
Taman Jam Gadang di pusat Kota Bukittinggi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Taman tempat berdirinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jam Gadang ini sebenarnya bernama Taman Sabai
Nan Aluih yang <span style="background: white;">berada di antara Pasa Ateh dan
Istana Bung Hatta yang terletak di atas Bukit Kandang Kabau. </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berada persis di tengah kota, Jam
Gadang merupakan bangunan semacam tugu dengan tinggi 26 meter yang denah
bangunan dasar berukuran 13x4 meter berdesain khas Eropa, zaman kolonial. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tugu yang berpucuk bulatan jam berdiameter 80
sentimeter dengan dasar putih dan jarum jam klasik warna hitam ini, unik,
karena angka jamnya berhuruf Romawi, tetapi penunjuk angka empatnya tertulis
“IIII”, bukan “IV”. Masih misteri kenapa angka itu ditulis demikian, dan tak
ada pula yang ingin mengubahnya. Sepertinya, biarlah itu jadi ciri khasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Beberapa
tulisan sejarah mencatat tugu Jam Gadang dibangun tahun 1926 setelah Ratu
Belanda menghadiahi mesin jam ini kepada Controleur atau Sekretaris Kota
Bukittinggi waktu itu, Rook Maker. Dua orang arsitek setempat, Yazin dan Sutan
Gigi Ameh menyelesaikan tugu yang pembangunannya menghabiskan dana 3.000 Gulden
itu. Pembuat mesin jam ini justru bukan orang Belanda, tetapi orang Amerika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIqttIBwmVZfrx4QOpq37g_dLBCrjZlQf_Zl3tuwNRhzNMmSkATJHeAoI9LPGcnqG5SuxUZ6m7lNEuz-ibr_VE_VRTIpBz1ZafNsq89KYOZb-TwW6xve5UGpv0cX-drYFztk5jUeYKSY/s1600/Jam+Gadang-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIqttIBwmVZfrx4QOpq37g_dLBCrjZlQf_Zl3tuwNRhzNMmSkATJHeAoI9LPGcnqG5SuxUZ6m7lNEuz-ibr_VE_VRTIpBz1ZafNsq89KYOZb-TwW6xve5UGpv0cX-drYFztk5jUeYKSY/s320/Jam+Gadang-2.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bentuk atap tugu Jam Gadang telah
mengalami tiga perubahan. Pada zaman Belanda, atapnya berbentuk bulat dengan
patung ayam jantan di atasnya. Pada waktu Jepang berkuasa, atapnya diganti
berbentuk seperti rumah-rumah Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan, bentuk atapnya diubah menjadi bergonjong empat seperti atap
rumah adat Minangkabau dan bermotif pucuk rebung. Bentuk yang dipertahankan
sampai saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Satu lagi cerita yang hanya
dibicarakan dari mulut ke mulut, bahwa mesin jam yang dibuat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Vortmann Relinghausen hanya 2 di dunia. Yaitu
Jam Gadang, dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kembarannya adalah
menara jam Big Ben, ikon ibukota Inggris, London. Dulu, wisatawan seringkali
naik ke menaranya, namun kini hanya mereka yang telah minta izin tertulis, bisa
naik dan memandang keindahan kota Bukittinggi dari atasnya. Mungkin
mempertimbangkan bangunan ini sudah berumur tua.<span style="background: white;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari puncak menara Anda dapat menikmati dan
menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi
Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. </span>Waktu
kebakaran besar di Pasar Ateh beberapa puluh tahun lalu, polisi Bukittinggi
naik ke atas menara Jam Gadang untuk memantau keadaan dan mencari asal api. <o:p></o:p></span></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoPlainText" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setiap
bulan Ramadan, dari Jam Gadang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terdengar
suara sirine penanda waktu berbuka puasa. Sekarang, di pelataran Jam Gadang ada
pertunjukan berbagai tari dan kesenian khas Minang setiap malam Minggu.
Lengkaplah sudah keramaian seputar Jam Gadang.Satu lagi sasaran kegemaran
wisatawan di sini adalah naik Bendi, kereta berkuda yang dikemudikan sais. Sangat
menyenangkan naik Bendi melihat atau menuju tempat wisata lain di sekitarnya
seperti Lobang Jepang, Benteng Fort de Kock, Panorama Ngarai Sianok atau Rumah
Kelahiran Proklamator Hatta. Berapa tarifnya? Kalau Anda bisa berbahasa Minang,
Anda akan segera diberi tarif <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lokal
Rp.20.000. Tetapi kalau di musim liburan ditambah kita berbahasa Indonesia,
maka tarifnya bisa sampai Rp.50.000. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-34732316591364551042018-04-18T01:31:00.003-07:002018-04-18T01:31:33.422-07:00Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;"><span style="font-size: large;">Mengunjungi Kamar Bujang Bung Hatta<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;"><o:p><b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;"><o:p><b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3zpKWD1LC7BX7p8zcUGKtcbFi8tdF2Lo06S9-Ka4qKAdk7PErBkBNQj701x70bz7TDexns5V-vUDB1WLOfWhvIalQHEs0BEN5k6hjq4GIVJXOSx424X4rZvqazrtu4ILQGa5vxeSJuaI/s1600/Rumah+hatta-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3zpKWD1LC7BX7p8zcUGKtcbFi8tdF2Lo06S9-Ka4qKAdk7PErBkBNQj701x70bz7TDexns5V-vUDB1WLOfWhvIalQHEs0BEN5k6hjq4GIVJXOSx424X4rZvqazrtu4ILQGa5vxeSJuaI/s320/Rumah+hatta-1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah melihat keindahan alam
Ngarai Sianok, Anda bisa melanjutkan berwisata sejarah dengan mengunjungi Rumah
Kelahiran Bung Hatta yang berada di Jalan Soekarno-Hatta No. 37. Sesuai
namanya, rumah ini merupakan tempat di mana Bung Hatta dahulu dilahirkan dan
tinggal di sana sampai berusia 11 tahun. Pada usia itu beliau pergi ke Padang
guna meneruskan pendidikan di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO). Bung Hatta
tinggal di rumah kelahirannya dari tahun 1902-1913, bersama ibu, kakek, nenek
dan pamannya. Rumah Kelahiran Bung Hatta ini memang rumah milik sang nenek.
Karena itu di sana ada kamar Mamak Idris, ada kamar bujang, ruang baca, serta
perabotan rumah yang kebanyakan asli. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tampak depan Rumah Kelahiran Bung
Hatta terlihat cukup asri. Griya dua lantai </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">ini sebagian besar materialnya berupa bilah-bilah
papan kayu. Sebagian dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang kuat. Sebuah
papan memberitahu pengunjung bahwa rumah ini dari Senin s/d Minggu, mulai pukul
08.00 pagi. Pemugaran rumah diprakarsai oleh Azwar Anas dan pemda setempat,
dimulai pada awal 1995 dan diresmikan pada 12 Agustus 1995, bertepatan dengan
hari lahir Bung Hatta.</span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah mengisi buku tamu, Anda bisa
masuk ke ruang utama. Di dalam rumah terdapat cukup banyak dokumentasi foto
yang ditempel pada dinding ruangan. Ada foto Syekh Djamil Djambek, guru agama
Bung Hatta. Beberapa benda peninggalan keluarga juga disimpan di rumah ini,
seperti mesin jahit tua milik sang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nenek.
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perabotan kayu Rumah Kelahiran Bung
Hatta dibuat dari kayu surian (sejenis kayu jati) semuanya masih asli, demikian
juga lampu dan karpet. Hanya tikar yang telah diganti baru, namun, disamakan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jenis dan bentuk aslinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_v5UnCMRrwDJo1lA3L2GcMxOp_b-l6uV6Nvl1hapzgKuENkVDUihy9np523o3rkBaXRW_roeidBK0CU_HWalxxepZzxRMs-685hMHgkwW2dGztJz1O9aEgkmgT10E_t6BpIhSTAsa87Y/s1600/Rumah+hatta+%2528kamar+bujang+hatta%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_v5UnCMRrwDJo1lA3L2GcMxOp_b-l6uV6Nvl1hapzgKuENkVDUihy9np523o3rkBaXRW_roeidBK0CU_HWalxxepZzxRMs-685hMHgkwW2dGztJz1O9aEgkmgT10E_t6BpIhSTAsa87Y/s320/Rumah+hatta+%2528kamar+bujang+hatta%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari pintu depan rumah, di sebelah
kiri ruang tamu, Anda bisa melihat sebuah kamar yang berisi satu buah dipan dan
meja. Inilah kamar bujang Bung Hatta. Kamar ini menghadap ke halaman dan jalan.
Sementara Bung Hatta sendiri dilahirkan pada 12 Agustus 1902 di sebuah kamar di
lantai 2. Si Bung, putradari pasangan H. Muhammad Djamil dan Saleha ini merupakan
keturunan kedua dari Syech Adurrachman, atau Syech Batuhampar. Di dalam Rumah
Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi ada pula dipasang bagan silsilah keluarga,
baik dari pihak Ibu maupun pihak ayah Bung Hatta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_exfurkqcPofxzcalM4qxWbGJ5tyEugl8GvUHgzlZGKBo5U2Ojzt2KfK4h1De_rADgKPc-V2jV8Q7EKvBMCNm-1M_4TqdQRfFreJVuk8yx4mtUdn5marx4OKEgomaQA7vLsIuh-JlYdU/s1600/Rumah+hatta-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_exfurkqcPofxzcalM4qxWbGJ5tyEugl8GvUHgzlZGKBo5U2Ojzt2KfK4h1De_rADgKPc-V2jV8Q7EKvBMCNm-1M_4TqdQRfFreJVuk8yx4mtUdn5marx4OKEgomaQA7vLsIuh-JlYdU/s320/Rumah+hatta-4.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTrhy-Ys-6BaUA0s3K7v15T6gQkVZ9rXJ3ZYy90Lzal4EwmynxCtLHArnyUwzYOMLqJmtfz9rqQAtlTwN4jKL3ajv3C3B4MmOdpRJ3HVziHM-Efd9Ft8XNrpb_TkhzMj6cMHqi7Gn-1ZU/s1600/Rumah+hatta-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTrhy-Ys-6BaUA0s3K7v15T6gQkVZ9rXJ3ZYy90Lzal4EwmynxCtLHArnyUwzYOMLqJmtfz9rqQAtlTwN4jKL3ajv3C3B4MmOdpRJ3HVziHM-Efd9Ft8XNrpb_TkhzMj6cMHqi7Gn-1ZU/s320/Rumah+hatta-3.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada sebuah bagian dinding terlihat
dokumentasi foto saat Bung Hatta masih berumur 10 tahun dan sedang duduk di
atas bendi ditemani seorang kusir. Mereka masih berada di depan rumah sang
nenek, siap untuk berangkat ke sekolah. Koleksi lain adalah sebuah ceret
peninggalan neneknya yang disimpan di meja dekat dapur. Tutup ceret antik ini
telah lama hilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Koleksi menarik lainnya di rumah ini
adalah bugi atau sejenis bendi yang dahulu sering digunakan Bung Hatta untuk
pergi berangkat ke sekolah sewaktu kecil. Bugi itu disimpan di bagian belakang
rumah, di dekat istal kuda yang kini sudah kosong. Jika tidak naik bendi dengan
diantar kusir, Beliau biasanya naik sepeda untuk pergi menuju ke sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZCmF3UXxA0caRW7JZAoR6h4C3xGAqU-vDUTYcy2FzqSqCFwXOZpDQPFOylmNoE0A_uNLxj3NglZnN1zjf1oiws-c0k4MiIaudcy1L0TBlXldFw4UfzEWep6t6pOdMkmFpqQ6OgVpOB4c/s1600/Rumah+hatta-7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZCmF3UXxA0caRW7JZAoR6h4C3xGAqU-vDUTYcy2FzqSqCFwXOZpDQPFOylmNoE0A_uNLxj3NglZnN1zjf1oiws-c0k4MiIaudcy1L0TBlXldFw4UfzEWep6t6pOdMkmFpqQ6OgVpOB4c/s320/Rumah+hatta-7.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Ada
sebuah sumur lama yang lubangnya telah ditutup dengan papan. Aslinya sumur ini
berada di belakang rumah, dekat dapur. Sewaktu renovasi, bangunan ini
dimundurkan, sehingga sumurnya berada di dalam rumah. Umur sumur ini lebih tua
dari rumah yang pertama kali dibuat pada 1860. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Penampakan bagian belakang Rumah
Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi dengan dinding yang dilapis dengan anyaman
bambu sangat rapi. Beranda luar di bagian atas belakang menjadi tempat tanaman gantung
yang mempersegar suasana rumah. Di belakang rumah itu terdapat Lumbung Padi
Aminah, dam lumbung Saleh yang adalah paman Bung Hatta. Di depan lumbung padi
terdapat lesung batu untuk menumbuk gabah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW38nqP5zq46gdTP2LhvMqdlSCRkCdd8UfUjvQ9TxyjJmQsQ-2GA1yhwaj9g6RxMVF1GYalGc9XH901RDsXXSlf-gzrqLGAW67mKFbdQjjk-C04Rzavw9sTZdlQwmGDGjcuvp9WEayDC4/s1600/Rumah+hatta-5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW38nqP5zq46gdTP2LhvMqdlSCRkCdd8UfUjvQ9TxyjJmQsQ-2GA1yhwaj9g6RxMVF1GYalGc9XH901RDsXXSlf-gzrqLGAW67mKFbdQjjk-C04Rzavw9sTZdlQwmGDGjcuvp9WEayDC4/s320/Rumah+hatta-5.JPG" width="212" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di ruangan lantai dua Rumah
Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi terdapat beberapa lampu gantung antik yang
elok. Di lantai itu juga terdapat kamar Pak Gaek yang adalah kakek Bung Hatta,
selain kamar di mana Bung Hatta dilahirkan, serta meja makan keluarga yang
masih asli. Lukisan foto bung Hatta dalam ukuran besar dengan wajah tersenyum
tampak menempel pada dinding di ujung ruangan.<o:p></o:p></span></div>
<br /><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCSK1kROEpdFu-Io3l1VD9WwrHruJM0CCGQUYPt0n5AvDFrlDTFQ1-Icr97etQbLayltVZc8sprOSeiL0fRQfJE0bUFE4aquImaSaim4c_eP5O8cRoL07rvbePmSiDOat2Fl5hmcoedk/s1600/Rumah+hatta-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCSK1kROEpdFu-Io3l1VD9WwrHruJM0CCGQUYPt0n5AvDFrlDTFQ1-Icr97etQbLayltVZc8sprOSeiL0fRQfJE0bUFE4aquImaSaim4c_eP5O8cRoL07rvbePmSiDOat2Fl5hmcoedk/s320/Rumah+hatta-6.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU1iZQi8fCFf91crGWjI-WqMBNZm4PO9FpCB8zy2Csli8JZEi78FUKEN9hXRVK9-28p7VTVKC5MwoHJoRWaczV6oH_pe4Oc2oh-74A2w789HruZ-6dzwYoiQiZhYZEJVWGQoxLeAElCZ4/s1600/Rumah+hatta-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU1iZQi8fCFf91crGWjI-WqMBNZm4PO9FpCB8zy2Csli8JZEi78FUKEN9hXRVK9-28p7VTVKC5MwoHJoRWaczV6oH_pe4Oc2oh-74A2w789HruZ-6dzwYoiQiZhYZEJVWGQoxLeAElCZ4/s320/Rumah+hatta-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-57377183496954730762018-04-18T01:23:00.000-07:002018-04-18T01:25:31.169-07:00Ngarai Sianok Bukittinggi<br />
<h2 style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , serif;"><b><span style="font-size: large;">Mengagumi Pahatan Alam Ngarai Sianok</span></b></span></h2>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBtiIQoOoTauAVBvK6g92bNFr-YY_QP76nkYMWREmf_7lraB1z1x6rcrwqoZGO79AU3LjNheTVctBvnXaK4tF04K75VnkCDOQjQOgWXUizWpcvv11FB3H8vGIZNW9bem-mZmxFBRCTlk/s1600/Ngarai+Sianok-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="502" data-original-width="728" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBtiIQoOoTauAVBvK6g92bNFr-YY_QP76nkYMWREmf_7lraB1z1x6rcrwqoZGO79AU3LjNheTVctBvnXaK4tF04K75VnkCDOQjQOgWXUizWpcvv11FB3H8vGIZNW9bem-mZmxFBRCTlk/s320/Ngarai+Sianok-1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bukittinggi
merupakan salah satu kota wisata andalan di Sumatera Barat (Sumbar). <span style="background: white;">Hawa yang sejuk dengan beraneka macam destinasi wisata
membuat kota ini menjadi favorit para pelancong. Selain menawarkan
panorama alam yang indah dengan hamparan bukit dan pegunungan, kota kedua
terbesar di Sumbar ini juga memiliki banyak peninggalan sejarah. Selain itu,
beberapa tempat wisata berada dalam satu kawasan sehingga memungkinkan wisatawan
berkunjung ke sejumlah lokasi dalam satu waktu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.15pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Salah
satu pesona wisata Bukittinggi adalah Ngarai Sianok, berupa lembah sempit yang
dikelilingi bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil
di tengahnya. Kontur Lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian
lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam. Tempat
ini bisa diakses dari </span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kota Padang ke Kota Bukittinggi sekitar kurang
lebih 2 jam. Setibanya di Bukittinggi Anda bisa langsung menuju Wisata Ngarai
Sianok dengan kendaraan umum. Agar perjalanan lebih menyenangkan, sebaiknya
menggunakan kendaraan pribadi atau agen travel. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.15pt;">Ngarai ini </span><span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">terletak pada perbatasan Kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto,
Kabupaten Agam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz_YD5cxPIaHnZI8mq1HyACcRG6r7BS5AwCVHmtohzcSY2dg2to6rW2XVM2L6B9sd_NL4ANx3NZRNqPoUTO2OX507pDxHZdn8yxXKQy6nUCq6udjMbMPxyllg_DIc45_aBl_KB9GvOUa0/s1600/Ngarai+Sianok-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="698" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz_YD5cxPIaHnZI8mq1HyACcRG6r7BS5AwCVHmtohzcSY2dg2to6rW2XVM2L6B9sd_NL4ANx3NZRNqPoUTO2OX507pDxHZdn8yxXKQy6nUCq6udjMbMPxyllg_DIc45_aBl_KB9GvOUa0/s320/Ngarai+Sianok-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ngarai
Sianok </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.15pt;">membentang sejauh 15 km
dari sisi selatan Nagari Koto Gadang hingga Nagari Sianok Enam Suku, dengan
kedalaman tebing mencapai 100 meter dan lebar celah sekitar 200 meter. Kawasan ini
memiliki sebutan lain yaitu Lembah Pendiam karena suasananya yang tenang dan
damai. Didukung dengan udaranya yang bersih dan sejuk, diiringi latar suara
kicauan burung dan gemericik air sungai. Karenanya, banyak warga Kota
Bukittinggi mengisi akhir pekan dengan berolahraga di sekitar ngarai, seperti trekking,
bersepeda gunung, maupun sekadar berjalan-jalan ringan. </span><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada tahun 2007 akibat gempa Sumatera, sebagian
dindingnya runtuh, tetapi Ngarai Sianok masih tetap memesona para wisatawan
yang datang. <span style="letter-spacing: .15pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak hanya pemandangan tebing curam
saja, <em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Batang Sianok</span></em> (batang dalam bahasa Minangkabau
berarti sungai) yang mengalir di Ngarai Sianok pun menambah keindahan. Airnya
yang cukup jernih ini bermuara di Samudera Hindia. Terkadang aliran Sungai
Sianok sering digunakan untuk beraktivitas olah raga air seperti, arung jeram,
kayak, dan kano. Selain itu, di sepanjang tepi sungai masih dapat dijumpai
bunga rafflesia yang tumbuh subur dan beraneka ragam tumbuhan herbal. Jika Anda
ingin melihat satwa liar, Anda bisa masuk ke dalam hutan di lembah Sianok.
Beberapa hewan yang bisa Anda temui yaitu siamang, monyet ekor panjang, rusa,
macan tutul, babi hutan, dan mungkin juga <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">tapir asia</span>.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; letter-spacing: 0.15pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jika Anda hanya singgah sejenak di
Bukittinggi dan tidak memiliki banyak waktu, tidak perlu khawatir. Anda masih
dapat menikmati keindahan panorama Ngarai Sianok yang menghijau dari kejauhan
di sebuah tempat bernama Taman Panorama. <o:p></o:p></span></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-25236891466900969162018-04-18T01:14:00.003-07:002018-04-18T01:14:35.335-07:00Danau Kandi Sawahlunto<br />
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;"><span style="font-size: large;">Pesona Danau Bekas
Galian Tambang<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAy4dDWRA8ToqYaRCru78wnHsZYc2Cz9nCph4wuDvxYndh7KNXM8naXGgVPb2_XdVdH7vSzdpaOGwmFaHWlRqeiozxfSJEIBtsR69-mPwiS0fVvSOySzvkJCXtAzdraPWbngUUVsEaRoA/s1600/Danau+kandi-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1135" data-original-width="1600" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAy4dDWRA8ToqYaRCru78wnHsZYc2Cz9nCph4wuDvxYndh7KNXM8naXGgVPb2_XdVdH7vSzdpaOGwmFaHWlRqeiozxfSJEIBtsR69-mPwiS0fVvSOySzvkJCXtAzdraPWbngUUVsEaRoA/s320/Danau+kandi-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 13.75pt; margin-bottom: 6.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selain
wisata sejarah, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Sawahlunto, Anda bisa
mengunjungi kawasan wisata Kandi yang merupakan bekas penambangan batu bara PT.
Bukit Asam. <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Wisata Kandi memiliki objek wisata seperti kebun binatang seluas
sekitar 40 hektar dan <span style="mso-bidi-font-style: italic;">Resort
Wisata Kandi</span> dengan luas 393,4 hektar. Ada 3 danau yang terbentuk
dari bekas galian penambangan batu bara di <span style="mso-bidi-font-style: italic;">Resort Wisata Kandi</span>, yaitu Danau Kandi, Danau Tanah Hitam, dan
Danau Tandikek. Dari ketiga danau bekas tambang, yang paling populer adalah p</span><span style="background: white;">anorama Danau Kandi yang berada di kecamatan Talawi.
Untuk masuk ke Danau Kandi, pengunjung cukup membayar tiket Rp 4000. Panorama
alam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di sekitar danau yang menyejukkan mata
akan membuat pengunjung betah berlama-lama berada di sini. </span><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 13.75pt; margin-bottom: 6.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicXJZN8QK5XPuqTgsu-3bwxhHl-nD5uXDH5IcY-I1K0NScOXkgWANNRb5N_JSaiZ-0qB8r4DcnAqm0rBmt5hEuSyI2HWEG_dgKvW7F7yRpcH3_5ItUFR0cXrffKGpMnjHyam-jWF7luFI/s1600/danau+kandi-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="481" data-original-width="854" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicXJZN8QK5XPuqTgsu-3bwxhHl-nD5uXDH5IcY-I1K0NScOXkgWANNRb5N_JSaiZ-0qB8r4DcnAqm0rBmt5hEuSyI2HWEG_dgKvW7F7yRpcH3_5ItUFR0cXrffKGpMnjHyam-jWF7luFI/s320/danau+kandi-1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background: white; line-height: 13.75pt; margin-bottom: 6.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Danau Kandi
sendiri merupakan danau buatan yang terbentuk dari bekas galian tambang yang
melebar yang diakibatkan oleh jebolnya tanggul penahan aliran sungai
Ombilin. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keberadaan
danau bekas kegiatan penambangan terbuka seperti di Danau Kandi Sawahlunto ini
mengingatkan pada Danau Kaolin yang ada di Belitung, yang juga
terbentuk sebagai akibat kegiatan penambangan yang dilakukan secara masif.
Bedanya adalah warna Kaolin yang putih serta cara penambangannya yang hanya
menggunakan air bersih memberi panorama berbeda dengan batu bara yang warnanya
hitam dan air danaunya dari Batang Ombilin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tumbuhan
yang mengelilingi danau Kandi juga menjadi daya tarik objek wisata ini. Karena saat
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berada di sekitar danau tersebut Anda
akan menghirup segarnya udara sekitar. Anda bisa melakukan banyak hal di sini seperti
duduk santai sambil makan bersama keluarga sambil menikmati keindahan alam yang
asri.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"> <span style="background: white;">Selain itu
Anda juga bisa menikmati keindahan danau tersebut dengan menaiki perahu yang
sudah di sediakan bagi para pengunjung wisata tersebut dengan membayar biaya
transport untuk mengelilingi luasnya danau yang indah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Untuk mencapai Danau Kandi ini dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kota Sawahlunto, Anda bisa berkendara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekitar 15 menit yang juga merupakan jalur
lintas Sawahlunto menuju Batusangkar atau sebaliknya. Jasa transportasi dari
pusat Kota Sawahlunto bisa menggunakan angkutan kota jurusan Talawi atau
ojek<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang terdapat di sekitar pasar kota
Sawahlunto. Jika Anda menuju kawasan ini dari Kota Bukittinggi dapat
menggunakan Bus MKZ, dan Kandi Wisata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-46963754600762594002018-04-18T01:12:00.003-07:002018-04-18T01:12:36.131-07:00Museum Goedang Ransoem Sawahlunto<br />
<h2 style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;"><span style="font-size: large;">Dapur Besar di Museum Goedang Ransoem</span></span></h2>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTfO_h6HxP038DeN8-q2m5DNADj2F-5xuZ0DhIE9FmOQebIpCPINKUYOg2Pr4QrJKDZfPfuDKb1JaaSb6UWLobokcZwy04ofvPU3bFdjlKhw1mGXpdR5M9H7Ula9wi3aed7J_4iur7buo/s1600/goedang+ransum-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTfO_h6HxP038DeN8-q2m5DNADj2F-5xuZ0DhIE9FmOQebIpCPINKUYOg2Pr4QrJKDZfPfuDKb1JaaSb6UWLobokcZwy04ofvPU3bFdjlKhw1mGXpdR5M9H7Ula9wi3aed7J_4iur7buo/s320/goedang+ransum-1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Dari
Gedung Info Box dan Lobang Mbah Soero, Anda bisa melanjutkan perjalanan sejarah
ke Museum Goedang Ransoem yang hanya berjarak sekitar 200 meter. Museum Goedang
Ransoem sendiri menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pertambangan di
Sawahlunto. Koleksi museumnya berjumlah 150 buah, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>belum termasuk koleksi foto lama yang
berjumlah lebih dari 250 buah. Harga tiket masuk museum ini adalah Rp 4.000
untuk dewasa, dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Jam aktif kunjungan museum ini
adalah pada Selasa hingga Jumat 07.30-16.30, Sabtu dan Minggu 09.00-16.00.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Awalnya gedung Museum Goedang
Ransoem adalah kawasan dapur umum bagi pekerja tambang yang dibangun tahun
1881. Gedung Museum Goedang Ransoem sempat menjadi tempat aktivitas memasak
untuk tentara dalam skala besar pada masa Pendudukan Jepang hingga Agresi
Belanda II. Di masa revolusi kemerdekaan, kawasan ini digunakan sebagai tempat
memasak makanan tentara. Setelah kemerdekaan sempat digunakan sebagai kantor
Perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin, gedung SMP Ombilin (1960-1970), hunian
karyawan Tambang Batu Bara Ombilin (sampai 1980), dan juga hunian masyarakat
setempat hingga 2004. Berikutnya pada 2005 kawasan ini dikonservasi dan ditata
pemerintah Kota Sawahlunto untuk acara permuseuman hingga 17 Desember 2005
dibuka resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipye5ojaJnUILznoeDtDVhzMb74VtvcdODeoK17K2ATNrNiDRn5V_zOuhr-uBOPymTURW7QPt5F-0wEQ71za905pWdE5htqMlNgz5qs7zZuSq51KTdvOs9VNpP0qNoeRCM-1Ba5oMzJ48/s1600/goedang+ransoem-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipye5ojaJnUILznoeDtDVhzMb74VtvcdODeoK17K2ATNrNiDRn5V_zOuhr-uBOPymTURW7QPt5F-0wEQ71za905pWdE5htqMlNgz5qs7zZuSq51KTdvOs9VNpP0qNoeRCM-1Ba5oMzJ48/s320/goedang+ransoem-4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tempat ini memiliki dua buah gudang
besar dan tungku pembakaran (steam generator). Tempat ini
mempekerjakan sekitar 100 orang karyawan dan setiap harinya memasak lebih dari
65 pikul nasi atau setara 3.900 kilogram nasi untuk pekerja tambang batubara
(orang rantai), keluarga pekerja tambang (orang kawalan), dan pasien rumah
sakit. Menu makanannya saat itu adalah nasi, daging, ikan asin, telur asin, sawi
putih dan hijau, serta kol. Makanan tersebut diberikan pada siang dan malam
hari. Untuk sarapannya pukul 10 pagi berupa lapek-lapek, dibuat dari beras
ketan merah dibubuhi kelapa serta gula merah dan dibungkus daun pisang. Untuk
minumannya adalah teh. Pada masa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu,
menu makanan tersebut terbilang cukup baik mengingat Pemerintah Hindia Belanda
berkepentingan agar pekerja tambang (pekerja kontrak dan pekerja paksa orang
rantai) dapat produktif sehingga menghasilkan keuntungan besar untuk
pemerintah. Saat ini Anda dapat melihat replika bentuk makanan tersebut di
museum ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xFEo-fIE2RTWUGxzta2InuasanNgmILJvAa06ivwqp3igXggaVHLE5h-mViXOSft5g0461Lp6zkPfnZgn9q8ezpvM_x3Lh4U8ENwEE9D1Fdd2O0Q7PHFsONXl3l_3Sc8XpFpdN_Qi6c/s1600/goedang+ransoem-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xFEo-fIE2RTWUGxzta2InuasanNgmILJvAa06ivwqp3igXggaVHLE5h-mViXOSft5g0461Lp6zkPfnZgn9q8ezpvM_x3Lh4U8ENwEE9D1Fdd2O0Q7PHFsONXl3l_3Sc8XpFpdN_Qi6c/s320/goedang+ransoem-6.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG9iJv5mSZBhXZQvpukkjMNv_7s_eNuDzJ2ma-rusEkc94Zn6cdPuocU58iGuc2Hk0iplxEp4c_YaxAHcrUMsLKr-UGKuLhuGE2rYd5BzBpML1mrCMB4Inoa8Cn-gjXAJXbT59IOek8JM/s1600/goedang+ransoem-7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG9iJv5mSZBhXZQvpukkjMNv_7s_eNuDzJ2ma-rusEkc94Zn6cdPuocU58iGuc2Hk0iplxEp4c_YaxAHcrUMsLKr-UGKuLhuGE2rYd5BzBpML1mrCMB4Inoa8Cn-gjXAJXbT59IOek8JM/s320/goedang+ransoem-7.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bahan bakar memasaknya saat itu
menggunakan sistem uap di mana tepat di bawah ruang masak terdapat ruang bawah
tanah dengan pipa cerobong yang mengalirkan uap panas untuk 20 tungku. Uap
panas ini berasal dari air panas yang direbus dengan menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">boiler</i> di atas perbukitan yang dialirkan
uapnya ke dapur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFtuPangEZMWjo5c9t8La8KpufrGZ71pd-VRWZt8qsRHxbjOTDFaXrZexEwZ-WlGTl_NHmrDm25bI2uFSZxXJsSpm742vE4omkCCX5D2Mm_AwiAJz2c1UyaE9le811Q7CTOtuThyphenhyphenEnM6c/s1600/goedang+ransoem-5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFtuPangEZMWjo5c9t8La8KpufrGZ71pd-VRWZt8qsRHxbjOTDFaXrZexEwZ-WlGTl_NHmrDm25bI2uFSZxXJsSpm742vE4omkCCX5D2Mm_AwiAJz2c1UyaE9le811Q7CTOtuThyphenhyphenEnM6c/s320/goedang+ransoem-5.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXWuolapNNOM91G7jMgzqk4937s65Dn9hVot222vJFFlNmgXVNVQUHSvHHewQVYCeQ0E0ga_shzrasZ1IwgxIkzsEiU1Z0rGzqVN8tik_6nStiHjBMdXbJco6lksJS_XwnA-GKOiJnP_E/s1600/DSC03082.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXWuolapNNOM91G7jMgzqk4937s65Dn9hVot222vJFFlNmgXVNVQUHSvHHewQVYCeQ0E0ga_shzrasZ1IwgxIkzsEiU1Z0rGzqVN8tik_6nStiHjBMdXbJco6lksJS_XwnA-GKOiJnP_E/s320/DSC03082.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di museum ini tidak hanya terdapat
dapur tempat memasak. Terdapat beberapa bangunan yang memiliki fungsi yang
berbeda, namun merupakan satu kesatuan utuh yang saling mendukung satu sama
lain. Di antara bangunan-bangunan tersebut adalah: bangunan utama (dapur umum),
gudang besar (warehouse) persediaan bahan mentah dan padi, dua steam
generator (tungku pembakaran) buatan Jerman tahun 1894, menara cerobong
asap, pabrik es batangan, rumah sakit, kantor koperasi tambang batubara
Ombilin, heuler (penggilingan padi), rumah kepala ransum, rumah
karyawan, pos penjaga, rumah jagal hewan, dan hunian kepala rumah potong hewan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Koleksi yang paling menarik adalah periuk
raksasa yang terbuat dari besi dan nikel, di antaranya ada yang memiliki
diameter 132 cm dan tinggi 62 cm. Dipajang juga koleksi kuali,
rangsang, dan beragam peralatan dapur umum berukuran besar. Selain itu, ada
foto-foto pekerja paksa yang kakinya dirantai, yang disebut orang rantai,
pakaian mandor, pakaian pekerja dan koki, perlengkapan tambang batubara, baik
yang modern ketika itu dan yang tradisional, serta contoh batu bara.<o:p></o:p></span></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-42853321782162355532018-04-18T01:06:00.005-07:002018-04-18T01:06:58.414-07:00Lubang Tambang Mbah Soero Sawahlunto<br />
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Saksi Bisu
Perjuangan Orang Rantai </span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDcjmafvHDiFFChNE5XMKJ9na0TkGQ-fSqFwoFeIwC6uS56hSymc_cgHJuV_NWkg7hRw6vDEbqCXuo-CWsn9yKX67hY_CrBaXFP9Vl1dAugXJ0kXv6lB2-AtWc_1XplASIFoO0YRcRFY/s1600/Situs+Mbah+Soero-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDcjmafvHDiFFChNE5XMKJ9na0TkGQ-fSqFwoFeIwC6uS56hSymc_cgHJuV_NWkg7hRw6vDEbqCXuo-CWsn9yKX67hY_CrBaXFP9Vl1dAugXJ0kXv6lB2-AtWc_1XplASIFoO0YRcRFY/s320/Situs+Mbah+Soero-1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><o:p><br /></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;">Sawahlunto,
kota di Sumatera Barat ini sejak zaman Belanda terkenal dengan tambang batu
baranya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ir. De Greve yang menemukan cadangan
batu bara di sekitar Batang Ombilin pada pertengahan abad ke-19. Sejak 1
Desember 1888 pemerintah kolonial Belanda menanam uang untuk membangun berbagai
fasilitas guna mengeruk batu bara di wilayah ini. Karena orang-orang
Belanda pernah tinggal di sini, maka ketika berkunjung ke kota yang diapit Bukit
Barisan ini, kita seperti dibawa kembali ke zaman kolonial. Gedung-gedung di
kota ini masih banyak yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bergaya
Belanda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kota yang diapit oleh tiga kabupaten
yaitu Solok, Tanah Datar dan Sijunjung ini juga memiliki objek wisata, di
antaranya wisata sejarah. Salah satunya Lobang Mbah Soero yang merupakan lubang
bekas tambang pertama di Sawahlunto. Lokasinya berada di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jalan<span style="background: white;"> M Yazid,
Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Lembah Soegar. </span>Sejak tahun 2007, lubang
ini dibuka untuk dijadikan wisata menelusur terowongan tambang. Nama Mbah Soero
sendiri diambil dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nama mandor yang
berasal dari Jawa yang dipekerjakan di lubang tambang ini. Ia dikenal sebagai
pekerja keras, tegas, taat beragama, dan memiliki ilmu kebatinan tinggi,
sehingga sangat disegani oleh para buruh tambang.</span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Untuk bisa menelusuri Lobang Mbah
Soero, pengunjung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus masuk ke Gedung
Info Box yang merupakan galeri tambang batubara Sawahlunto. Tempat ini
sebelumnya merupakan gedung pertemuan buruh yang dibangun pada tahun 1947,
tempat dilangsungkannya pertemuan dan berbagai acara hiburan. Dari tempat
inilah pengunjung masuk ke lubang tambang yang berada di sebelah kanan gedung
dan wajib ditemani oleh pemandu wisata. Di tempat ini pengunjung akan dipinjami
topi dan sepatu tambang sebelum melakukan penelusuran. Harga tiket masuk Rp 8
ribu/orang dan sebagai kenang-kenangan Anda akan diberi sertifikat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVLRuIyTcVgA-lJJJVD5rquX-msNOkBER8jlW3v0ygP5ZHhVQNctC1MVUHRukOax2V1n7gzX0JSiDNcNTmaw5fJpyP2pwa2os5DMM4WSAlyfyrKiLgyG86bcZIoTayWR1-s6mn2UlOOiI/s1600/Gedung+Info+Box.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVLRuIyTcVgA-lJJJVD5rquX-msNOkBER8jlW3v0ygP5ZHhVQNctC1MVUHRukOax2V1n7gzX0JSiDNcNTmaw5fJpyP2pwa2os5DMM4WSAlyfyrKiLgyG86bcZIoTayWR1-s6mn2UlOOiI/s320/Gedung+Info+Box.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengelola tempat wisata ini
mengeluarkan peraturan larangan masuk bagi wanita yang sedang datang bulan.
Tidak diketahui apa penyebab adanya larangan ini, mungkin karena banyak ditemukan
kerangka manusia saat objek wisata ini dibuka kembali, sehingga masyarakat
harus menghormati tempat ini. Untuk menyusuri lubang ini, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anda membutuhkan waktu 25 menit dan ujung
lubang ini berada di seberang jalan dari pintu masuk. Wisatawan yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa masuk ke sini maksimum 20 orang untuk
menjaga kecukupan pasokan udara di dasar lubang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyKQ_tH-B6LTuAeANfn70HEMwy64K3Agu71mB7lhrt76SnUwEBgFLGen00pxEKC_zOjTuWTJB7JUoZVAMv2HJxTrWvKzAN0cjADC5lg9Z-NbDapJBo56ifX0ZFafoT0vu6UfRz0WL3hOw/s1600/Situs+Mbah+Soero-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyKQ_tH-B6LTuAeANfn70HEMwy64K3Agu71mB7lhrt76SnUwEBgFLGen00pxEKC_zOjTuWTJB7JUoZVAMv2HJxTrWvKzAN0cjADC5lg9Z-NbDapJBo56ifX0ZFafoT0vu6UfRz0WL3hOw/s320/Situs+Mbah+Soero-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUaUq1e9rDUnbaKUNlS86_pE84peJmX82XyrHFdrUez-eRkHRLVT0WWVdPRF1mpII4RKtGOQKPjEO8g1kWoR8fv-uqx6LgUOIsYUPvIVatKImlp9YSKbZz9_RXNIYugfrE_rARiUxtNe0/s1600/DSC02956.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUaUq1e9rDUnbaKUNlS86_pE84peJmX82XyrHFdrUez-eRkHRLVT0WWVdPRF1mpII4RKtGOQKPjEO8g1kWoR8fv-uqx6LgUOIsYUPvIVatKImlp9YSKbZz9_RXNIYugfrE_rARiUxtNe0/s320/DSC02956.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS5AicpbEsqS4MSE96YVhfrvTKtgA4lvshoI_TDxI8xMk8L1zjuxaO_mwdjQSVagyati_BkTFLjw8jECLmDMY_Q_Ccb85idfpJlOAjkHgfNSeVaMDXFSqtd_GlFA92DqCQq_IwQVtUfUE/s1600/DSC02955.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS5AicpbEsqS4MSE96YVhfrvTKtgA4lvshoI_TDxI8xMk8L1zjuxaO_mwdjQSVagyati_BkTFLjw8jECLmDMY_Q_Ccb85idfpJlOAjkHgfNSeVaMDXFSqtd_GlFA92DqCQq_IwQVtUfUE/s320/DSC02955.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgqQlbtI77TAlr21frmMpBCEjwzz2NYMeb4ktXvhKhetNTM0fecZzR_kilITcvPATNHy19bl8CziIshHughLs6pzyk8XG3wNs86S99ZmXpAsTxkjTepenqklq_YhwedAeRrqkGhqZGcQQ/s1600/Situs+Mbah+Soero-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgqQlbtI77TAlr21frmMpBCEjwzz2NYMeb4ktXvhKhetNTM0fecZzR_kilITcvPATNHy19bl8CziIshHughLs6pzyk8XG3wNs86S99ZmXpAsTxkjTepenqklq_YhwedAeRrqkGhqZGcQQ/s320/Situs+Mbah+Soero-3.JPG" width="212" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sebelum menelusuri lubang tambang,
Anda bisa melihat patung ‘orang rantai’ yang tengah mendorong lori berisi
batubara, diawasi oleh seorang mandor yang berada di halaman, di antara Gedung
Info Box dan Lobang Mbah Soero. Pintu masuk ke lubang tambang sendiri masih
tertutup dan dikunci, dan baru dibuka ketika ada wisatawan yang hendak menyusuri
tempat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGhUSCFRVYW62r_CbMn1-rDEZGCU-XuwxhsMWAznb-eVrO6PzT8FDmMLP8CeneddDw-xvo4krRgZELz3pYdceZtPxhwUEkpyO13treBlJXaKmh5rOnhnppP9yPymEO8iT_VQNoJCLKqlw/s1600/Situs+Mbah+Soero-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGhUSCFRVYW62r_CbMn1-rDEZGCU-XuwxhsMWAznb-eVrO6PzT8FDmMLP8CeneddDw-xvo4krRgZELz3pYdceZtPxhwUEkpyO13treBlJXaKmh5rOnhnppP9yPymEO8iT_VQNoJCLKqlw/s320/Situs+Mbah+Soero-6.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lubang tambang ini ditutup tahun
1930 karena tingginya rembesan air, dan baru dibuka kembali pada 2007 untuk
dijadikan tempat wisata. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bekas tambang
batubara ini dipugar sejak 26 Juni 2007 dengan mengerahkan 15 pekerja untuk
memompa air yang menggenangi lubang. Dibutuhkan waktu sekitar 20 hari untuk
mengeringkan air di Lubang Tambang Mbah Soero ini. Renovasi terowongan ini
selesai dilakukan sekitar akhir Desember 2007. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5Y-hqUa_NZIy_S-6SfK-NQ8IVfUMB9h6W42oxDQHNzSqEqJqjmISSFFU2EIPPhsLLA3gH-KnYuzTDaQ99IesSk4lKHKwDQzd4lwgFjqVsm-3UzJnWd9R4_4iT4Emq6Ry-vvCuxLyjTQ/s1600/Situs+Mbah+Soero-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5Y-hqUa_NZIy_S-6SfK-NQ8IVfUMB9h6W42oxDQHNzSqEqJqjmISSFFU2EIPPhsLLA3gH-KnYuzTDaQ99IesSk4lKHKwDQzd4lwgFjqVsm-3UzJnWd9R4_4iT4Emq6Ry-vvCuxLyjTQ/s320/Situs+Mbah+Soero-4.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7FWVe92eEPzwrp-OwqbhZwnWK6eYrr4CmODyjAv2YR6McT53T_q3R1OSsaALUBDOesHlNQigzauw1pmbfYoFx4mFgw96lTe4h1bzBlccDCflVnHt5YCvepnTiGKOBRRRinaXdXpBxdc/s1600/Situs+Mbah+Soero-5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7FWVe92eEPzwrp-OwqbhZwnWK6eYrr4CmODyjAv2YR6McT53T_q3R1OSsaALUBDOesHlNQigzauw1pmbfYoFx4mFgw96lTe4h1bzBlccDCflVnHt5YCvepnTiGKOBRRRinaXdXpBxdc/s320/Situs+Mbah+Soero-5.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lubang Tambang Mbah Soero dengan
lebar dan tingginya sekitar 2 m ini memiliki kedalaman 15 m dari permukaan
tanah, dan baru bisa dimasuki sejauh 186 meter, dari bekas lubang galian
tambang yang diperkirakan memiliki panjang keseluruhan sekitar 1 km.<span style="background: white;"> Ujung Lobang Mbah Soero konon mengandung energi
mistik yang sangat besar.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dasar lubang tambang ini terlihat
rapi dengan penerangan yang cukup baik. Udara segar dipompa ke dalam lubang
dari permukaan tanah dan dialirkan melalui pipa-pipa, yang membuat udara di
dasar lubang tambang tetap terasa segar. Pengeras suara pun telah dipasang jika
sewaktu-waktu diperlukan. Salah satu lubang di dasar lubang tambang masih
ditutup dengan pagar besi. Di beberapa tempat, atap lorong dilapis pelindung
untuk melindungi pengunjung dari tetesan air yang masih merembes turun dari
langit-langit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjd3GbHX5qQ2vlhKY8mLYwJ8QdZS_uqZBMpPfTqvLlHIFJtTOLkryQSZV3V-HEmKyOvROOiuNEyf6ySDq3yjVXpMGLAVLpE2nxXWe3gy_Knha6paMkN48gSxrD5kqHOFKaw2tZXzAmruk/s1600/DSC02976.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjd3GbHX5qQ2vlhKY8mLYwJ8QdZS_uqZBMpPfTqvLlHIFJtTOLkryQSZV3V-HEmKyOvROOiuNEyf6ySDq3yjVXpMGLAVLpE2nxXWe3gy_Knha6paMkN48gSxrD5kqHOFKaw2tZXzAmruk/s320/DSC02976.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bekas tambang batubara ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi saksi bisu penderitaan orang-orang
rantai, yaitu para tawanan yang dipaksa bekerja menambang batubara sambil
dirantai agar tidak melarikan diri. Banyak di antara mereka yang kemudian tewas
karena sakit, kelaparan, atau ditembak karena membangkang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mbah Soero sendiri adalah seorang pesakitan
yang kabarnya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>didatangkan dari Jawa dan
menjadi pemimpin orang-orang rantai ini. Beliau sangat dihormati dan dipercaya
memiliki kesaktian yang digunakan untuk membela rakyat termasuk orang-orang
rantai. Sementara itu istri Mbah Soero adalah dukun beranak yang yang juga
disegani masyarakat. Tidak diketahui dari mana asal-usul Mbah Soero sebenarnya,
setelah wafatnya, tokoh masyarakat ini kemudian dimakamkan di pemakaman orang
rantai di Tanjung Sari Sawahlunto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-30651386423751318572018-01-04T00:02:00.003-08:002018-01-04T04:44:43.998-08:00Rumah Teletubbies/Rumah Dome Sleman<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ada Rumah Teletubbies di Sleman<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tak jauh dari
Taman Tebing Breksi, ada rumah dome/teletubbies terletak di desa New Ngelepen,
desa Sumberharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman. Rumah Domes atau Domes
for The World pada awalnya dibangun sebagai tempat tinggal pengganti dan
sementara bagi korban bencana gempa yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya
pada tahun 2006. Gempa besar tersebut menghancurkan satu desa dan sudah
tidak dapat dibangun lagi karena kondisi tanahnya amblas. Arsitektur rumah
berbentuk kubah ini dirancang tahan terhadap gempa dan tahan terhadap api bila
terjadi kebakaran. Dana pembangunan rumah ini berasal dari luar negeri dan
rumah ini diberikan secara cuma-cuma kepada warga satu desa yang kehilangan tempat
tinggalnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Ql9ikAnUkky4Bq1E1HoNZzEaeqfVw2P3ZGOUz5JDTq_vQoSF1ZkK0WFy8ZCAhaWqYSj-moBjUYi0Hk1v76ftNdzmBwunUaQyRppvPkmZea8xFWjIPSuSWs7vtCuTY-IYI4yrqbSZyBc/s1600/DSC08180.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Ql9ikAnUkky4Bq1E1HoNZzEaeqfVw2P3ZGOUz5JDTq_vQoSF1ZkK0WFy8ZCAhaWqYSj-moBjUYi0Hk1v76ftNdzmBwunUaQyRppvPkmZea8xFWjIPSuSWs7vtCuTY-IYI4yrqbSZyBc/s320/DSC08180.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2bEPtoIHBFvGX005tPB9yzr16dX14UsGvuYTRCp89DzXkzm9kAJmKZxJmJAj97koThlXKYFuKBPawEzuRSZqkHNvD-Pnm8PQaEdYLccx4KzXDj2lUPom4LUK_cCPGD_sXvxryjGFYLE/s1600/DSC08177.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2bEPtoIHBFvGX005tPB9yzr16dX14UsGvuYTRCp89DzXkzm9kAJmKZxJmJAj97koThlXKYFuKBPawEzuRSZqkHNvD-Pnm8PQaEdYLccx4KzXDj2lUPom4LUK_cCPGD_sXvxryjGFYLE/s320/DSC08177.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpa2zqdAq9CdlM08Htu8huGwaU6a-5icEHWw15_3st3TMzAXkqC6BquPZOUnULUZb6LBnxUQHK7D3zoG8noTViwWHVowpLmXRHDf8jB6FV9KUddfdjiDw_UKEhpSyoNiAeFx4PH6Cj0T8/s1600/DSC08176.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpa2zqdAq9CdlM08Htu8huGwaU6a-5icEHWw15_3st3TMzAXkqC6BquPZOUnULUZb6LBnxUQHK7D3zoG8noTViwWHVowpLmXRHDf8jB6FV9KUddfdjiDw_UKEhpSyoNiAeFx4PH6Cj0T8/s320/DSC08176.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Seluruh bangunan yang berada di
kampung tersebut menggunakan desain rumah yang sama berbentuk separuh bola atau
<i>dome</i> (kubah). Bentuk rumah tersebut
memiliki kemiripan dengan rumah boneka dalam serial anak-anak yang pernah
diputar di televisi nasional yaitu <i>Teletubbies</i>.
Saat ini Domes for The World dibuka menjadi desa wisata. Ada sekitar 82 dome
yang disulap menjadi desa warna-warni dan dihias gambar-gambar lucu dan unik. Rumah dome ini berupa hunian, fasilitas umum,
dan <i>homestay</i>. Dan Anda bisa
berkunjung ke kampung teletubbies, satu-satunya yang ada di Indonesia. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ5plViXCUTZEGtD0CRW0EgNKfM2t99L23cqRuFgCVtXaraF6Py4RtGYU0fypF6lHPn_xzyUcvK4dOQoWT7tPtI5qkehq3jVk-SFtYAihr3-P4cLRZ7_yH3eH-xL6T4BQVm-4KYRKCtmk/s1600/DSC08244.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ5plViXCUTZEGtD0CRW0EgNKfM2t99L23cqRuFgCVtXaraF6Py4RtGYU0fypF6lHPn_xzyUcvK4dOQoWT7tPtI5qkehq3jVk-SFtYAihr3-P4cLRZ7_yH3eH-xL6T4BQVm-4KYRKCtmk/s320/DSC08244.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtAKXUgSAUCMrvhUqGdKvJtEMX9RUB3yo-hIEr_4DfdihGJeBNFJDav1KLpsFVa2jyXcY1lBkg1Z8L8MILrB0EiQXX9aYhKO0ly_TeO9IjnQLWAy6ww-v7zVX9kX0S8zS2K7JJDlKa7Y8/s1600/DSC08269.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtAKXUgSAUCMrvhUqGdKvJtEMX9RUB3yo-hIEr_4DfdihGJeBNFJDav1KLpsFVa2jyXcY1lBkg1Z8L8MILrB0EiQXX9aYhKO0ly_TeO9IjnQLWAy6ww-v7zVX9kX0S8zS2K7JJDlKa7Y8/s320/DSC08269.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtXRly-wRqRhAUx7xhmCl8kf4GT6wVaYruTRJdkkQXJaBWNzJgSWbzKbur49pY3X94HE9Ju5TJ1hpmnxleajZvXQSykQDfCALXqyeHhW-_UTg-KVYy2VUeOwC-N2HoWuGFFhmldUFw-A/s1600/DSC08272.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtXRly-wRqRhAUx7xhmCl8kf4GT6wVaYruTRJdkkQXJaBWNzJgSWbzKbur49pY3X94HE9Ju5TJ1hpmnxleajZvXQSykQDfCALXqyeHhW-_UTg-KVYy2VUeOwC-N2HoWuGFFhmldUFw-A/s320/DSC08272.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Pengunjung desa wisata Rumah Domes
dapat berkeliling kawasan pemukiman untuk melihat keunikan bangunan rumah
setengah bola tersebut. Rumah ini terdiri
dari dua lantai dengan luas bangunan sekitar 38 meter persegi. Ruang bawah
biasanya digunakan untuk ruang tamu, ruang makan, kamartidur sebanyak 2 ruang
dan dapur. Sedangkan lantai atas digunakan untuk ruang keluarga. Rumah ini
memiliki desain dua pintu yaitu bagian depan dan belakang, dua pintu kamar,
serta empat buah jendela yang terletak di bagian depan dua buah dan kamar tidur
dua buah. Selain itu pada bagian puncak domes terdapat ventilasi yang berfungsi
untuk mengalirkan udara ke dalam rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Setiap rumah domes dilengkapi dengan
sarana saluran air di dapur. Namun kekurangan dari rumah tipe ini adalah karena
kamar mandi terletak di luar rumah. Kamar mandi terletak pada lokasi yang
berbeda yang terdiri dari 8 kamar mandi untuk digunakan secara bersamaan.
Lokasinya berada di tengah-tengah blok dan berfungsi melayani 12 unit rumah di sekitarnya.
<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBbc73hPmWm2RUcaWoIrA2xqu5uJbuQuvLrTrQIXgCwAVOHriFxaUYSNQcjS9zIPQPXXODmRtCSEdRTbFBy5VygdyCAgh5RRiwQ8rqNJqxM6Mb2QAcCIf0zs00Daosurpjej95wIUG0DA/s1600/DSC08216.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBbc73hPmWm2RUcaWoIrA2xqu5uJbuQuvLrTrQIXgCwAVOHriFxaUYSNQcjS9zIPQPXXODmRtCSEdRTbFBy5VygdyCAgh5RRiwQ8rqNJqxM6Mb2QAcCIf0zs00Daosurpjej95wIUG0DA/s400/DSC08216.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBBAGbsJbGAbQXNiaqz4MrhfDmzHQefRh6yV0BG1iFvxm3Qq2WcLy_Gl6F8VJXm3d3zHky2QcPMOPbvBARm0yxumyPbNeUdpoWZ8tJpWjOlxgffNxElJmmNR7rp-crQLkBsFtk3gw1mHM/s1600/DSC08219.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBBAGbsJbGAbQXNiaqz4MrhfDmzHQefRh6yV0BG1iFvxm3Qq2WcLy_Gl6F8VJXm3d3zHky2QcPMOPbvBARm0yxumyPbNeUdpoWZ8tJpWjOlxgffNxElJmmNR7rp-crQLkBsFtk3gw1mHM/s400/DSC08219.JPG" width="400" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Paket wisata yang ditawarkan di
antaranya adalah permainan seperti badut teletubbies, permainan tangkap belut,
estafet air, bakiak, snow ball. Selain itu pengunjung juga bisa <i>tracking</i> ke peternakan, Belik Wunut, dan
tanah ambles. Berbagai kegiatan edukasi seperti pemutaran video gempa, melihat
proses pembuatan roti brownis, pembuatan cindera mata, outbond hingga kesenian
seperti; ronda tek-tek, karawitan, jatilan, jingga campursari. Kompleks Rumah
Dome juga menyediakan kereta kelinci. Kereta kelinci ini akan membawa wisatawan
berkeliling komplek menyaksikan keunikan perumahan di sini. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-7338828479874702942018-01-04T00:02:00.001-08:002018-01-04T20:03:02.051-08:00River Tubing Little Ubud<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sensasi River Tubing di Little Ubud<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJf54VokbBe0kLt_PsEn5lPa7ClMFYwyjg1ysPDyhcB190o8aPAFYEt0lw7uiZXy94v7KbmWrNsab6z9w3tuzmHieUJN2jTud5_iyrURbXEe7WseW0DXYXtT_6pQtMmoJXt1lHQhEnUU0/s1600/DSC07931.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJf54VokbBe0kLt_PsEn5lPa7ClMFYwyjg1ysPDyhcB190o8aPAFYEt0lw7uiZXy94v7KbmWrNsab6z9w3tuzmHieUJN2jTud5_iyrURbXEe7WseW0DXYXtT_6pQtMmoJXt1lHQhEnUU0/s320/DSC07931.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">SAAT ini wisata
petualangan semakin diminati. Di antaranya, aktivitas wisata air seperti tubing, yang
semakin hari kian banyak penggemarnya. Di beberapa daerah di Jawa Tengah,
seperti Kudus, Kendal, Boyolali dan Magelang bermunculan beberapa tempat wisata
yang menyediakan wahana <i>river tubing</i>.
Ada yang dikelola oleh penduduk setempat, ada pula yang dikelola secara
profesional. Meski menjadi tren, masih banyak orang yang bingung membedakan antara
rafting dan tubing. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Dua jenis olahraga air itu punya
persamaan sekaligus perbedaan. Rafting sendiri sejenis olahraga mengendalikan
perahu karet yang menyusuri bagian jalur sungai yang cukup dalam, berarus
deras, berbatu-batu dan memiliki jeram-jeram yang menantang untuk ditaklukkan.
Rafting dilakukan secara berkelompok sekitar 4-6 orang dalam satu perahu karet
dan masing-masing membawa dayung sebagai alat kemudi. Sementara itu, river
tubing bisa diibaratkan <i>single rafting</i>.
Jika rafting menggunakan perahu karet, berbekal dayung dan dilakukan secara
berkelompok dalam satu perahu karet, maka river tubing menggunakan alat ban
besar dan dilakukan secara individu. Bila <i>rafting</i>
mengandalkan kekompakan tim untuk mempertahankan kestabilan dan keselamatan perahu,
maka <i>river tubing</i> mengandalkan keterampilan
individu saat menyusuri sungai. Biasanya sungai yang dipilih untuk aktivitas
tubing tidak dalam, dan jeram-jeramnya tidak terlalu ekstrem<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhdSGWLd8ZYvNN1EzxwkTMnWATMZY5IwzVUCws_VoOjpodpxcFe9GyvYwT3rcoDobszV1LJnihdK3Mv0WmZqQs-OON08RUc6NmOPi3XUiKAaFtXiVO_U7jiF6pDFZ5hwnC9d_K1FgwonU/s1600/DSC07933.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhdSGWLd8ZYvNN1EzxwkTMnWATMZY5IwzVUCws_VoOjpodpxcFe9GyvYwT3rcoDobszV1LJnihdK3Mv0WmZqQs-OON08RUc6NmOPi3XUiKAaFtXiVO_U7jiF6pDFZ5hwnC9d_K1FgwonU/s320/DSC07933.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxDblPYojQPLmk1wk17n9D9WqsK7sB2yK1kXx3Ob-xVkJjfFdppHPFrJ-qNnm6MIMlylHo2v_Ra-4PysnrNXqIOoaanaWEe35gap2u4ezi5BzuQX0K9CwnPLNP5gT9U6hvMEVU8DBa5c/s1600/DSC08049.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxDblPYojQPLmk1wk17n9D9WqsK7sB2yK1kXx3Ob-xVkJjfFdppHPFrJ-qNnm6MIMlylHo2v_Ra-4PysnrNXqIOoaanaWEe35gap2u4ezi5BzuQX0K9CwnPLNP5gT9U6hvMEVU8DBa5c/s320/DSC08049.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyU0Skxi1gzNH3Wnh1kv2dIwjn3VFK0fbas-m9ByUQHxpYnDEAvl8dVKZsdkbUT6MfHqlyR56RjBIXOJY1a4-4A6VSHJ-sB8Q8WCrBO5pREkYB9mOEq9ar6IlXs-xnNFpRzFOnZLJWMWg/s1600/DSC08051.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyU0Skxi1gzNH3Wnh1kv2dIwjn3VFK0fbas-m9ByUQHxpYnDEAvl8dVKZsdkbUT6MfHqlyR56RjBIXOJY1a4-4A6VSHJ-sB8Q8WCrBO5pREkYB9mOEq9ar6IlXs-xnNFpRzFOnZLJWMWg/s320/DSC08051.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Jika Anda berkeinginan menguji
adrenalin dengan olahraga air tubing, Anda bisa berkunjung ke daerah Magelang,
khususnya di kecamatan Candimulyo yang memiliki banyak aliran sungai dengan
beberapa penyedia jasa river tubing yang memiliki keunggulan masing-masing.
Untuk river tubing dengan sensasi jeram yang cukup deras dan menantang serta
mampu menguji adrenalin, Anda bisa menggunakan provider Little Ubud yang berada
di desa Tampir Wetan Kecamatan Candimulyo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Di sini Anda bisa menyusuri aliran
air sungai Gono sekitar kurang lebih 1,5 jam. Airnya masih jernih karena
terletak di daerah hulu mata air. Sungai ini juga memiliki pemandangan yang
menyenangkan karena dikelilingi sawah yang subur, udara yang bersih dan
lingkungan desa yang asri. Untuk
mencapai tempat ini, Anda bisa menuju jalan yang mengarah ke Ketep Pass di
belakang pabrik kertas Blabak, atau dari arah Armada Town Square Magelang.
Lokasinya mudah dijangkau dan memiliki jalan aspal yang cukup baik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Sebelum melakukan pengarungan
mandiri dengan ban, pemandu akan melakukan <i>safety
briefing</i>. Banyak peserta yang khawatir ikut tubing karena tidak bisa
berenang, takut tenggelam atau terbawa arus. Nicky, pengelola wahana Little
Ubud River Tubing memberikan penjelasan, river tubing cukup aman, bisa
dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa, pemula maupun sudah
berpengalaman. Bahkan bagi orang yang tidak bisa berenang sekalipun masih cukup
aman selama perlengkapan <i>safety</i> dan
pemandu bisa diandalkan. Batasan tinggi badan yang boleh mencoba river tubing adalah
100 cm, dengan berat badan maksimal 120 kg. Tujuannya agar tetap aman dan nyaman,
sesuai dengan kedalaman sungai dan tingkat derasnya arus sungai berikut kondisi
alamnya. Selain itu, gunakan pakaian
yang simpel dan nyaman, jangan lupa sarapan,
melakukan pemanasan atau senam ringan
secukupnya agar kaki tidak mengalami kram akibat suhu air yang dingin dan
pengaruh gerakan ban mengikuti arus sungai. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBZLNfs3-4iYN-v2-tyYexdCWpwD9gJh6IZH_EeArkI_gDmrV3LaIMv3YJjkB4_qMcECctMooauhyx0LNU-JMy5-ZucK0MKKDCr1aj7Iv6XZksCxKvfjE6WBt0zqGROPp2CoH4pAizOo4/s1600/DSC08057.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBZLNfs3-4iYN-v2-tyYexdCWpwD9gJh6IZH_EeArkI_gDmrV3LaIMv3YJjkB4_qMcECctMooauhyx0LNU-JMy5-ZucK0MKKDCr1aj7Iv6XZksCxKvfjE6WBt0zqGROPp2CoH4pAizOo4/s320/DSC08057.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihFv4ClnZi3GzudCHZTnXPhXvQ3_-tIxcOgkPc7L2nbUwuredSLZ6uwN28u4vAWasUhlS5pIOtjQlGqeLZ9SQOrJooq6iqsakntxRTZcAIGbJ2Pzl9W14JmdlUCVbNQIY8Fdg0G3qHVpM/s1600/DSC08064.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihFv4ClnZi3GzudCHZTnXPhXvQ3_-tIxcOgkPc7L2nbUwuredSLZ6uwN28u4vAWasUhlS5pIOtjQlGqeLZ9SQOrJooq6iqsakntxRTZcAIGbJ2Pzl9W14JmdlUCVbNQIY8Fdg0G3qHVpM/s320/DSC08064.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Langkah selanjutnya, peserta harus
memilih ban sesuai dengan besar badan, mengecek kondisi ban dan memastikan pengamannya
kuat. Ban pengaman standar internasional memiliki 2 pegangan tangan di bagian
kanan dan kiri. Di Indonesia sendiri masih banyak yang mengandalkan penggunaan
ban bagian dalam yang sudah dilengkapi <i>webing</i>
(tali khusus untuk pengaman bagian pantat wisatawan dari kemungkinan terbentur
bebatuan). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Luwes
Seirama Arus Sungai<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Petualang dimulai saat Anda diangkut
naik mobil bak terbuka dari pos atau <i>meeting
point</i> yang berjarak sekitar 500 meter menuju titik <i>start.</i> Turun dari mobil,
Anda harus berjalan kaki sekitar 500 meter menuju tepi sungai, sambil membawa
ban yang akan digunakan untuk tubing. Perjalanan terasa menyenangkan karena
Anda akan melewati pematang sawah sambil menikmati hamparan tanaman padi yang
hijau membentang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Pemandangan yang ada mengingatkan
pada desa Ubud di pulau Bali. Setelah mencapai tepian kali Gono, ban-ban mulai
diapungkan. Anda bisa membasahi diri dengan air sungai yang dingin untuk
penyesuaian. Hati-hati bebatuan di sini sangat licin. Anda akan dibantu pemandu
menaiki ban. Kedalaman air sungai di sini umumnya berkisar antara 40 cm hingga
1 meter. Mungkin karena curah hujan di bulan September (sewaktu tubing
dilakukan) sudah sangat berkurang. Sehingga debit air tidak begitu besar, tapi
cukup untuk menghanyutkan ban yang Anda kendarai.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3vbWMvo9L4smlYkSKsLLSmifD0WMjuJ95FteV3HbfScW8I02pQuHjDblT8Nf7SgWQ7fxx6RpeOtXqi2qtgWe62YI9QmnoZzgg1hrHtlAQCCTRunoszUCpkSJdDMB4sKiCZTba1acv2Dk/s1600/DSC07968.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3vbWMvo9L4smlYkSKsLLSmifD0WMjuJ95FteV3HbfScW8I02pQuHjDblT8Nf7SgWQ7fxx6RpeOtXqi2qtgWe62YI9QmnoZzgg1hrHtlAQCCTRunoszUCpkSJdDMB4sKiCZTba1acv2Dk/s320/DSC07968.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-LQwIYYNVViwKbb0rgL0B-PJS5euRgUMNSiT6yJyqJoUeftDbpH19JX9GkAzN2qNlwWtk3QEW5RZCIw9Krt_uICcRpEa6h9rVj98uip34ZPH86z5Ud3uaS6WKaTaqFAwP6-3AvHoqIn4/s1600/DSC07971.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-LQwIYYNVViwKbb0rgL0B-PJS5euRgUMNSiT6yJyqJoUeftDbpH19JX9GkAzN2qNlwWtk3QEW5RZCIw9Krt_uICcRpEa6h9rVj98uip34ZPH86z5Ud3uaS6WKaTaqFAwP6-3AvHoqIn4/s320/DSC07971.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKfpMVh7XJz1A_CtTs3C89niCQYBhC_4c2rYEHCWiH10kmf3nH7hQxOiS3ZUIZupxCD2JtkKo0nu3QJCj1uFsXKFbT-tyeMW78uVN4zoxiHTAODwYE9jVLFJrtXRV-hPJ6krO3hVt_rOw/s1600/DSC07976.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKfpMVh7XJz1A_CtTs3C89niCQYBhC_4c2rYEHCWiH10kmf3nH7hQxOiS3ZUIZupxCD2JtkKo0nu3QJCj1uFsXKFbT-tyeMW78uVN4zoxiHTAODwYE9jVLFJrtXRV-hPJ6krO3hVt_rOw/s320/DSC07976.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Perjalanan river tubing dimulai saat
ban yang menopang tubuh Anda akan bergerak melintasi sungai yang berkelak
kelok, terhanyut oleh arus sungai yang deras di beberapa tempat. Suara tawa
bercampur teriakan saat melewati jeram yang mewarnai sepanjang perjalanan. Ada
sekitar 17 jeram yang harus dilewati pada lintasan sungai sepanjang 2 kilometer.
Sisata air akan lebih menyenangkan jika Anda mengajak keluarga atau teman karena Anda bisa membuat berbagai
formasi dan bermain air bersama sehingga suasana menjadi lebih meriah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Di sepanjang lintasan tubing, deretan
bebatuan besar dan kecil, bertaburan menghadang, membuat ban yang Anda kendarai bergerak
berputar-putar, terbentur-bentur ke kanan dan ke kiri. Kadang badan Anda menghadap
ke depan, kadang berbalik arah menghadap ke belakang. Anda tak selalu bisa melihat ke depan searah
arus sungai. Namun, ikuti saja arusnya. Ada kalanya ban terhenti karena gagal
melewati hambatan batu besar. Sering pula peserta terlepas dari ban saat
melewati jeram. Tak usah takut dan panik karena ada tim pemandu yang sigap
mendorong ban kembali ke lintasan atau membantu Anda menaiki ban. Yang
terpenting, luwes mengikuti arus, menyeimbangkan badan, dan menikmati
perjalanan hingga akhir tercapai. Namun, jika Anda takut melewati jeram dengan naik
ban, Anda bisa turun dan berjalan kaki hingga ke tempat yang tak berjeram untuk
kembali naik ke ban. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Perjalanan menyusuri sungai, seru
sekaligus menegangkan. Anda harus waspada menjaga kepala, tangan, dan kaki dari
kemungkinan terluka akibat tergores tebing atau terbentur bebatuan yang ada. Di
sinilah Anda belajar untuk tidak melawan alam, melainkan bergerak luwes, selaras
dengan alam. Anda harus tahu bagaimana mengatur posisi badan saat melewati
jeram maupun bebatuan. Saat melewati jeram, atur posisi badan condong ke
belakang agar ban tidak terbalik. Posisi tangan harus selalu ada di bagian
dalam lingkaran ban untuk menghindari cidera tergores bebatuan. Anda bisa memberi tanda pada pemandu saat
menemui hambatan di sungai.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NCzgA_0SFkLmJHVuSUB7_wf_9hMEmgvGQK4SXLoFfPGynT4lh1-mfiP_x8ByYVlmp3K1ZVNsBGv7uIzRrFeT-V0lOUpzHaVG8Lb0QhVyulbHipVDVlnI5VAcqsWSrZaFyR2U14XGfII/s1600/DSC07942.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NCzgA_0SFkLmJHVuSUB7_wf_9hMEmgvGQK4SXLoFfPGynT4lh1-mfiP_x8ByYVlmp3K1ZVNsBGv7uIzRrFeT-V0lOUpzHaVG8Lb0QhVyulbHipVDVlnI5VAcqsWSrZaFyR2U14XGfII/s320/DSC07942.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiheeg92rw-umvb97Ki_IyvpjZJEdpbbyG88nzLkmdSJpBsoK-JZj1qGOLH0zwWSJn3oO3DHyKzLosESVsozhzTIhpxScVI6fWTMIwEV816pAkSxVsy_EheT1UlDbfFQgNWdBxRJfJL12g/s1600/DSC08077.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiheeg92rw-umvb97Ki_IyvpjZJEdpbbyG88nzLkmdSJpBsoK-JZj1qGOLH0zwWSJn3oO3DHyKzLosESVsozhzTIhpxScVI6fWTMIwEV816pAkSxVsy_EheT1UlDbfFQgNWdBxRJfJL12g/s320/DSC08077.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVoB-AZUcVOY3SqRGfHyuI3uA1UtogTLBR4glVEC-07aDOBUXDSghcLeqGSjQmbHtRJFTdwEwWTG4Ag_6hq6rOYBFh5H3i7ELn-R9c13UUEMKvbSsUQz2Tgt3MGyuY9sVOLKgqg7kA0Z4/s1600/DSC08080.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVoB-AZUcVOY3SqRGfHyuI3uA1UtogTLBR4glVEC-07aDOBUXDSghcLeqGSjQmbHtRJFTdwEwWTG4Ag_6hq6rOYBFh5H3i7ELn-R9c13UUEMKvbSsUQz2Tgt3MGyuY9sVOLKgqg7kA0Z4/s320/DSC08080.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTcwjlojveArP6ZqVStOeGDAnCEEfgOBsQbEjyBCxbilcx1uw2-tVtSrVVgr3tuWJoDcMjSUdgCSQKq3hHK-KK3qN0aUHjg8BmjCb1wwrisLpMzfxMBMnpDV-1kMZJqCHh-4n7jw_n3pE/s1600/DSC08082.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTcwjlojveArP6ZqVStOeGDAnCEEfgOBsQbEjyBCxbilcx1uw2-tVtSrVVgr3tuWJoDcMjSUdgCSQKq3hHK-KK3qN0aUHjg8BmjCb1wwrisLpMzfxMBMnpDV-1kMZJqCHh-4n7jw_n3pE/s320/DSC08082.JPG" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecod6xJtinIlimJqrEJc4-92ffBOSwhPjs9gggPAa-Ujkg7Sj_H5pqdbFJIJurSW42K-DYxmwZThImKQN7PoaOmdI5kkBS4cD2dAlyncUn-f65yWWeDVoIg0f2dPlu4tm3P0HDGY94B4/s1600/DSC07997.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecod6xJtinIlimJqrEJc4-92ffBOSwhPjs9gggPAa-Ujkg7Sj_H5pqdbFJIJurSW42K-DYxmwZThImKQN7PoaOmdI5kkBS4cD2dAlyncUn-f65yWWeDVoIg0f2dPlu4tm3P0HDGY94B4/s320/DSC07997.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> River tubing merupakan
olahraga berisiko sedang. Tetap saja ada risiko terbentur, tergores atau
terluka bila Anda kurang waspada. Bagaimanapun juga, bermain di alam punya
konsekuensi yang perlu dipahami. Anda harus bertanggung jawab atas keselamatan
diri, para pemandu hanya membantu mengurangi risikonya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Dalam perjalanan hingga ke <i>finish</i>, Anda akan melewati beberapa
jeram. Namun ada kalanya, Anda akan mendapatkan aliran sungai yang tenang. Sebelum
mencapai titik akhir <i>river tubing, </i>Anda
akan mendapat instruksi dari tim pemandu agar berhenti dan turun dari ban. Ternyata
itu adalah bagian atas dari sebuah dam atau bendungan air. Di bawahnya ada air terjun
buatan setinggi kira-kira 2 meter. Di sini, Anda bisa uji nyali. Caranya dengan
terjun dari ketinggian menuju hamparan air sedalam 1,5 hingga 3 meter. Bagi
yang tidak berani terjun, disediakan anak tangga untuk turun menuju kolam di
bawahnya. Sambil beristirahat, Anda bisa berenang-renang di kolam yang tenang.
Menikmati aliran air terjun yang bisa digunakan untuk pijat refleksi badan.
Tinggal duduk atau berdiri di bawah aliran air terjun. Air terjun ini adalah
salah satu ikon untuk mengambil foto selfie dan wefie bersama teman dan
keluarga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Dari air terjun ini, Anda kemudian
melanjutkan perjalanan menuju ujung lintasan river tubing. Kembali ke <i>basecamp</i>, ada beberapa toilet bersih
yang sudah siap digunakan untuk mandi dan membersihkan diri. Untuk biaya pengarungan adalah Rp 40.000 per
orang dengan perlengkapan keselamatan pelampung, helm, pelindung siku, dan
pelindung lutut serta pengantaran dan penjemputan kembali ke titik awal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-10046702499006322802018-01-03T23:59:00.002-08:002018-01-07T23:04:40.494-08:00Lubang Sewu Wonosobo<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: large;">Lubang
Sewu</span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: large;">Grand Canyon Ala Wonosobo<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieGuKnhn8nQ6uohkT3L1hN6S1buR_hUhar6KlLl0dPir4d8JxuQHwgAXs9ADqq-Wx9cNtZPcvKVTZ-nISU1eAjuHevKHQ3smWnHkf1ekKJRe2FZDFGYva4ZcLpikEYJGwySU8MvnzLRsk/s1600/Lubang+sewu-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="474" data-original-width="807" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieGuKnhn8nQ6uohkT3L1hN6S1buR_hUhar6KlLl0dPir4d8JxuQHwgAXs9ADqq-Wx9cNtZPcvKVTZ-nISU1eAjuHevKHQ3smWnHkf1ekKJRe2FZDFGYva4ZcLpikEYJGwySU8MvnzLRsk/s320/Lubang+sewu-1.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Selain Telaga Menjer, Bukit Seroja dan Perkebunan Teh
Tambi, saat berada di Wonosobo, Anda bisa mengunjungi tempat wisata Lubang Sewu
yang berada di Desa Erorejo Kecamatan Wadaslintang Wonosobo. Untuk menuju ke
destinasi ini Anda harus menuju ke area perbatasan antara Wonosobo dan Kebumen.
Lubang Sewu dibuka sebagai tempat wisata
di tahun 2015. Kemunculannya di peta wisata Wonosobo terbilang belum lama, namun
popularitas melampaui tempat-tempat wisata yang sudah ada sebelumnya. Semuanya
berawal dari foto-foto indah yang tersebar di media sosial, cerita dari mulut
ke mulut, hingga jadilah Lubang Sewu seperti saat ini. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjazqaK4hILDJGeEx9ZalyCm4GAM58pRu7nCxicw1MVjYLa3R3KteroON0sJVmqpdE1r2ON9o8eZ2k5R8YlSqQKN3BZ2dot50ie7VMyS8Ie-dLXsqrG6QhLjJHl3duV5ciGKEpBsV4rzSc/s1600/Lubang+sewu-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjazqaK4hILDJGeEx9ZalyCm4GAM58pRu7nCxicw1MVjYLa3R3KteroON0sJVmqpdE1r2ON9o8eZ2k5R8YlSqQKN3BZ2dot50ie7VMyS8Ie-dLXsqrG6QhLjJHl3duV5ciGKEpBsV4rzSc/s320/Lubang+sewu-2.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Lubang Sewu sendiri sebenarnya merupakan salah satu
bagian dari tepian waduk Wadaslintang yang berada di desa Erorejo. Ada satu
pesona tersembunyi yang ternyata tersimpan di tempat ini. Saat musim kemarau tiba
dan air waduk akan surut, maka terlihatlah bongkahan batu-batu putih nan
eksotik, dengan banyak sekali lubang di permukaannya. Itulah Lubang Sewu.
Masyarakat menamainya demikian karena begitu banyak lubang ada di batu-batu
putih itu, Lubang Sewu artinya adalah Lubang Seribu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sejak awal, waduk Wadaslintang adalah surga bagi para
pemancing. Saat air waduk pasang, lubang-lubang batuan kapur adalah habitat
yang menyenangkan bagi ikan. Jenis ikan yang paling banyak ditemui di Waduk
Wadaslintang adalah ikan nila, meskipun ada juga jenis ikan lain seperti patin
dan red devil.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioGDgW99ghKXRlNEneykihQIQ8H7_E9zMTdCQzrU63Com6-dJjcK6ACc7Cc0SRSu9ZJM1uSIi0fqsLbLLvbMUZ9La4-KL4JEjXzvNOlsSK4LXkl8QPWBCDSiRR6u85oraz4uHyxJGnTKU/s1600/Lubang+sewu-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="870" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioGDgW99ghKXRlNEneykihQIQ8H7_E9zMTdCQzrU63Com6-dJjcK6ACc7Cc0SRSu9ZJM1uSIi0fqsLbLLvbMUZ9La4-KL4JEjXzvNOlsSK4LXkl8QPWBCDSiRR6u85oraz4uHyxJGnTKU/s320/Lubang+sewu-3.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Saat musim kemarau tiba dan air waduk surut, pesonanya
kian bertambah dengan bongkahan-bongkahan batuan alami yang saat difoto akan
terlihat indah. Tak heran jika tempat ini kerap dijadikan lokasi foto pranikah
atau pre-wedding photo. Batu-batuan alam yang berwarna putih indah ini
juga yang menjadikan Lubang Sewu dijuluki Grand Canyon mini ala Wonosobo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Jadi, jika anda tertarik berkunjung ke sini, sebaiknya
lakukan kala air waduk sedang surut, kala musim kemarau. Agar anda tak hanya
menyaksikan waduk Wadaslintang tetapi juga Lubang Sewu yang eksotis.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-82698366512879263512018-01-03T23:58:00.002-08:002018-01-07T23:09:48.417-08:00Telaga Menjer<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: large;">Telaga
Menjer : Cantik, Sunyi dan Alami</span></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixcTukHhjLK2IORjKKA1L1lqaWUdzAyDgvZJlXgnhIWE2P2iLjk3D72COtNHiIzalr5kwQUjc7M8mBnC6JLVszuwl1rceQX_NUq8y7iRi7hgMXbX6azCFVdmIoP6h0KoyD8rPoaxvvn9Y/s1600/Bukit+Seroja.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixcTukHhjLK2IORjKKA1L1lqaWUdzAyDgvZJlXgnhIWE2P2iLjk3D72COtNHiIzalr5kwQUjc7M8mBnC6JLVszuwl1rceQX_NUq8y7iRi7hgMXbX6azCFVdmIoP6h0KoyD8rPoaxvvn9Y/s400/Bukit+Seroja.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> WISATA di
Wonosobo selalu diidentikkan dengan Dieng Plateau. Padahal di daerah berhawa
sejuk ini, Anda bisa mengeksplorasi
tempat wisata lain, seperti Telaga Menjer, Bukit Seroja, Perkebunan Teh
Tambi, dan Lubang Sewu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Saat Anda
melakukan perjalanan menuju Dieng Plateau, tak ada salahnya mampir ke Telaga Menjer.
Danau yang terbentuk secara alami ini telah dibuka menjadi objek wisata dan
dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Garung. Minimnya
informasi dan papan petunjuk arah membuat banyak wisatawan tidak mengetahui
tempat ini. Sehingga mereka langsung menuju ke Dataran Tinggi Dieng tanpa
mampir di telaga ini padahal berada pada jalur yang sama. Rute perjalanan menuju
Telaga Menjer ini cukup mudah. Carilah
Pasar Garung di antara jalan raya penghubung kota Wonosobo dengan Dataran
Tinggi Dieng. Dari Pasar Garung, carilah jalan ke kiri yang terdapat sebuah
gapura bertuliskan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Garung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Pemandangan
Telaga Menjer tidak terlihat dari tepi jalan karena berada di balik bukit kecil
yang mengelilingi telaga. Untuk masuk ke tempat ini, wisatawan harus membayar tiket
Rp 3000 rupiah/orang. Dari pintu gerbang masuk, Anda bisa menuruni sejumlah
anak tangga untuk menuju ke tepian telaga. Tidak sampai 10 menit, Anda dapat
menikmati hamparan air telaga yang jernih dan merasakan segarnya udara khas
pegunungan. Anda juga bisa menyusuri
telaga dengan menaiki perahu yang disewakan oleh warga sekitar. Hanya dengan membayar
sebesar 10.000 rupiah, Anda sudah bisa berkeliling Telaga Menjer serta melihat
bentangan gunung Sindoro yang mempesona selama kurang lebih 30 menit. Anda juga bisa
menghabiskan waktu dengan memancing ikan di sini. Jika tak ada event, suasana
sekitar kawasan wisata Telaga Menjer tampak sepi dan sejuk. Anda bisa
menyaksikan aktivitas warga sekitar yang sedang melakukan kegiatan
sehari-hari seperti bertani dan mencari ranting kayu. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik1onKi9laT3DlWKRbI9lo-_ookyTX9VguoYTBXstgbM18e-2JkJLWhjSv-w0OKmUwNCuGG1FwxqVxEAzyqkO09lEkntDc3Q_9CNhbYkTLjAuO11Zi-Hbwr0JE8p4De3tDYsPBKtB8miM/s1600/DSC_0253.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="601" data-original-width="1600" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik1onKi9laT3DlWKRbI9lo-_ookyTX9VguoYTBXstgbM18e-2JkJLWhjSv-w0OKmUwNCuGG1FwxqVxEAzyqkO09lEkntDc3Q_9CNhbYkTLjAuO11Zi-Hbwr0JE8p4De3tDYsPBKtB8miM/s400/DSC_0253.JPG" width="400" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Sebenarnya
untuk sekadar berfoto di area Telaga Menjer saja sudah terlihat keren. Namun,
penduduk Desa Moron membuat inovasi pariwisata, dengan membuat tempat selfie khusus di Telaga
Menjer, yakni Bukit Seroja. Sejak awal tahun 2017, foto-foto yang diambil
dari Bukit Seroja mulai mewarnai media sosial. Bukit Seroja sendiri berada
tepat di atas Telaga Menjer. Para pengunjung bisa menyaksikan keindahan Telaga
Menjer dari sini. Seperti halnya di Bukit Sikunir, wisatawan juga bisa menyaksikan
kemolekan <i>sunrise</i> (matahari terbit). Bila
cuaca sedang cerah, Anda bisa
menyaksikan keindahan kota Wonosobo dari atas Bukit Seroja. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7AWRCbFLN27be-vUNRIG9jqOTjZZU3wuhSV1cbRJ7EXcrahKa7w3Gefn4dQuaSzYGtYIR7spYWTZKnB-etqC4wAk8lS7tqcQMeKAbXvDWEXBRi-yMI3jJzFLvKkvcPBRWbbbSuZPo_08/s1600/DSC_0246.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1072" data-original-width="1600" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7AWRCbFLN27be-vUNRIG9jqOTjZZU3wuhSV1cbRJ7EXcrahKa7w3Gefn4dQuaSzYGtYIR7spYWTZKnB-etqC4wAk8lS7tqcQMeKAbXvDWEXBRi-yMI3jJzFLvKkvcPBRWbbbSuZPo_08/s400/DSC_0246.JPG" width="400" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Untuk
mencapai bukit ini, Anda harus berjalan kaki sejauh 1,2 km dari tempat parkir
kendaraan. Sebetulnya posisi Bukit Seroja persis di atas Telaga Menjer, namun
jalurnya memutar, sehingga Anda harus berjalan menuju ke tempat ini. Di sekitar
Bukit Seroja, Anda bisa melihat perkebunan sayur milik penduduk setempat, dan
tentunya pemandangan apik Telaga Menjer. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Selain
menawarkan pemandangan alam yang indah, Anda juga bisa mendirikan tenda/<i>camping ground </i>di sekitar bukit untuk
menikmati sunset ataupun <i>sunrise</i> di
bukit ini. Waktu yang pas untuk melihat <i>sunset
</i>sekitar pukul 17.45 WIB sedangkan untuk melihat sunrise sekitar pukul 05.00
WIB. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Menikmati Teh Hitam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="lead" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dari Telaga Menjer dan Bukit Seroja,
Anda bisa bergeser melanjutkan perjalanan ke agrowisata<strong> Kebun Teh Tambi</strong>
terletak di Desa Tambi, kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Dari Kota
Wonosobo berjarak sekitar 18 km sedang dari Dieng sekitar 16 km. Popularitas
Kebun Teh Tambi sendiri cukup terbantu
dengan keberadaannya di jalur utama menuju Dataran Tinggi Dieng, sehingga wisatawan
cukup mudah menemukan agrowisata ini.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY8BHrgZv7y3HLg5BAxumhWXp6EMeqyiibleXgpdRWJcKah2btdjX5q32UxsrJbgNpulFcZOJ73zcMggvXVquKNxVUXCeXxLRnay65A5fbV3aNjOdnMDzPsUusF5Kef4rElmY2i2vL7V0/s1600/tambi-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="720" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY8BHrgZv7y3HLg5BAxumhWXp6EMeqyiibleXgpdRWJcKah2btdjX5q32UxsrJbgNpulFcZOJ73zcMggvXVquKNxVUXCeXxLRnay65A5fbV3aNjOdnMDzPsUusF5Kef4rElmY2i2vL7V0/s400/tambi-1.JPG" width="400" /></a></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="lead" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Di sini, Anda bisa melihat hamparan
kebun teh seluas 800 hektar, dengan pemandangan pegunungan di sekelilingnya
menjadi daya tarik tersendiri dari tempat wisata ini. <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">Namun yang paling difavoritkan para pengunjung adalah aktivitas <i>tea walking</i> di area perkebunan.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">Dengan didampingi pemandu, wisatawan bisa menyaksikan
proses pemetikan hingga pengolahan Teh Tambi secara langsung.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="lead" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Kebun teh ini merupakan peninggalan
zaman Belanda yang saat ini masih diusahakan oleh sebuah perusahaan milik
pemerintah. <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">Dulunya (1885) perkebunan ini
merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang
dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah Indonesia merdeka,
diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah
Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula. Tahun 1954
perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro
Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan sekarang
telah berganti nama menjadi PT Tambi.<o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="IN"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpwLclT6k-35zs5bNir6AcsZTycSQ9Vwi3vZfA4G9VPFNQbCbLbHLoG8hbDBdVJTMZc_oOa3i3YMv6Tqz3ktTI3pBGFYO7cWVNahZ26qYBdC8BwAJqZauacYqDAtXfDJmGjJeq2dRo86Y/s1600/tambi-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="720" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpwLclT6k-35zs5bNir6AcsZTycSQ9Vwi3vZfA4G9VPFNQbCbLbHLoG8hbDBdVJTMZc_oOa3i3YMv6Tqz3ktTI3pBGFYO7cWVNahZ26qYBdC8BwAJqZauacYqDAtXfDJmGjJeq2dRo86Y/s400/tambi-2.JPG" width="400" /></a></div>
<span lang="IN"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Saat di sini, Anda harus mencicipi
teh hasil olahan Kebun Teh Tambi, karena produk Perkebunan teh Tambi hampir 80%
dijual ke perusahaan lokal maupun Internasional yang tentunya akan dijual
kembali dengan merek mereka sendiri. Sisanya, hasil perkebunan teh dijual
dengan merk Teh Tambi. Anda bisa mendapatkan produk kemasan teh hitam dan teh hijau
dengan lambang Punokawan sebagai ciri khasnya. Teh hitam <i>grade</i> 1
ala Teh Tambi konon memiliki kualitas yang terbaik.</span></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: none; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; padding: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Jika menyusuri kebun
teh pada pagi hari, pengunjung akan mendapati para pemetik teh yang sebagian
besar adalah perempuan sedang memetik teh menggunakan gunting berukuran besar
yang telah dimodifikasi. Pengelola Tambi menyediakan beragam paket wisata
kepada wisatawan, mulai dari paket standar yaitu wisatawan akan diajak
mengelilingi perkebunan teh, proses pengolahan teh di pabrik, hingga menikmati
teh.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: none; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-16199726730237785582018-01-03T23:57:00.003-08:002018-01-07T23:11:43.107-08:00Hutan Pinus Kragilan<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"><span style="font-size: large;">Berfoto Hits di
Hutan Pinus Kragilan</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div style="background: white; line-height: 12.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNf01wkR5lfgtOY2IRWy2F_PYFimp0hV1RJSLqTFdpq1zkhej34NgQNPPYFDMbXETOLHY6QAppi6MuKWePGe2Qn5AwaHtPniJntRkEJrBWXRvwcEGQR4R3PcEDs-Sckn5An1lst8f57U0/s1600/Kragilan-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="630" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNf01wkR5lfgtOY2IRWy2F_PYFimp0hV1RJSLqTFdpq1zkhej34NgQNPPYFDMbXETOLHY6QAppi6MuKWePGe2Qn5AwaHtPniJntRkEJrBWXRvwcEGQR4R3PcEDs-Sckn5An1lst8f57U0/s320/Kragilan-3.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 12.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Magelang
masih </span>menyimpan potensi
wisata alam yang<span lang="IN"> lain. <span style="line-height: 12pt;">Top Selfie Pinusan Kragilan adalah
salah satu ob</span><span lang="IN" style="line-height: 12pt;">j</span><span style="line-height: 12pt;">ek
wisata di lereng Merbabu yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan. Lokasi tempat wisata </span><span lang="IN" style="line-height: 12pt;">ini berjarak 5 kilometer dari </span><span style="line-height: 12pt;">Ketep Pass</span><span lang="IN" style="line-height: 12pt;">. </span><span style="line-height: 12pt;">Jika</span><span lang="IN" style="line-height: 12pt;">, Anda melakukan
perjalanan</span><span style="line-height: 12pt;"> dari Ketep
Pass arahnya masih terus naik, menuju arah ke Kopeng. Tempat ini resmi dibuka
untuk umum pada Mei 2015.</span></span><br />
<span lang="IN"><span style="line-height: 12pt;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM7gY4SvKIsuJUYDzqcUcl8hbZK4bV7Xup9o3FvmBFhWS779E5gL6bFazthJrvWwZPDHGat60RQNKgE1ntFN5MZtDWKrtW1Trjaog06LSbwEgUap_PJ6f86EILBxNT3NCKtbMRbk7S16Q/s1600/Kragilan-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM7gY4SvKIsuJUYDzqcUcl8hbZK4bV7Xup9o3FvmBFhWS779E5gL6bFazthJrvWwZPDHGat60RQNKgE1ntFN5MZtDWKrtW1Trjaog06LSbwEgUap_PJ6f86EILBxNT3NCKtbMRbk7S16Q/s320/Kragilan-4.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN"><span style="line-height: 12pt;"><br /></span></span>
<o:p></o:p></div>
<div style="background: white; line-height: 12.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span>Terletak di Dusun Kragilan, Desa
Pogalan, Kecam<span lang="IN">a</span>tan
Pakis, Kabupaten Magelang tempat wisata ini menawarkan keindahan dan kesejukan
hutan pinus di lereng Merbabu. Top Selfie Pinusan Kragilan ini diserbu
wisatawan yang sebagian besar adalah remaja yang hobi selfie at<span lang="IN">a</span>u <span lang="IN">ber</span>foto-foto. Spot yang paling banyak disukai pengunjung adalah di sepanjang jalan
turunan selepas pintu masuk menuju tempat parkir, berupa jalan panjang dengan
pohon-pohon pinus pada sisi kanan dan kiri jalan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sementara lokasi lainnya ada di tengah- tengah hutan
pinus. Sejumlah fasilitas seperti ayunan dan rumah panggung juga menjadi tempat
menarik untuk foto-foto serta bersantai menikmati keindahan dan kesegaran
tempat wisata ini. J</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ka tidak ingin hanya duduk-duduk</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">, Anda </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">dapat berjalan menjelajah hutan ini. <o:p></o:p></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm-OaGnJyDSDUocrVhcpifmD1EV3Du895OYZBl1djuJVp9WQqn12r_n2VpvzCfhjkuM3Smq39k-DYYHwY9SD4E7GQMpGnPOlJdOYqRI3zqhyA1uEjeq3_1G1xq8x3crCr1i8lkMjYqYjo/s1600/Kragilan-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm-OaGnJyDSDUocrVhcpifmD1EV3Du895OYZBl1djuJVp9WQqn12r_n2VpvzCfhjkuM3Smq39k-DYYHwY9SD4E7GQMpGnPOlJdOYqRI3zqhyA1uEjeq3_1G1xq8x3crCr1i8lkMjYqYjo/s320/Kragilan-6.JPG" width="319" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Pada awalnya hutan pinus ini tidak terlampau populer dan
nyaris tidak terlihat dari jalan raya. Warga Kragilan yang berinisiatif untuk
bersama mempromosikan tempat ini, sementara pengelola memberinya nama Top
Selfie untuk lebih banyak menarik pengunjung. Warga sendiri yang membuat
struktur organisasi pengelola, di</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">mana mereka yang termasuk pengelola
mengenakan semacam seragam berwarna biru-hitam dan kemudian berbagi tugas,
mulai dari mengatur jalan, menjaga loket masuk, menjaga tempat parkir dan
bahkan ada yang menjadi pemandu di lokasi ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Lokasi ini dibuka mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Warga melarang pengunjung untuk menginap atau mendirikan tenda di lokasi ini. Pengunjung hanya perlu membayar Rp.10.000,00
jika membawa mobil dan Rp.3.000,00 jika membawa motor. Di</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">sini
Anda juga bisa melakukan kegiatan </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">f</span></i><i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">lying </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">f</span></i><i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ox</span></i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> hanya dengan biaya
sebesar Rp.10.000,00. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-73155262528389758272018-01-03T23:56:00.003-08:002018-01-07T23:16:07.519-08:00Rafting Sungai Elo<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: x-large; mso-ansi-language: IN;">Menaklukkan Jeram
Sungai Elo<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKCDgCrMQLSHecMVaccqgGpS7wBd4cfoAP0indKMZLu6Gpz1sobBpLruBPjVuJFi_ES9Xps64_2H9pSaVRrxS0zhnPV_Pu5htmmrKuoajFuBxeEsg0XBB7f2vstcOkm0jMKiuwPxD-yak/s1600/Rafting-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="515" data-original-width="535" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKCDgCrMQLSHecMVaccqgGpS7wBd4cfoAP0indKMZLu6Gpz1sobBpLruBPjVuJFi_ES9Xps64_2H9pSaVRrxS0zhnPV_Pu5htmmrKuoajFuBxeEsg0XBB7f2vstcOkm0jMKiuwPxD-yak/s320/Rafting-3.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">MAGELANG punya banyak destinasi wisata.
Salah satunya wisata</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">arung
jeram (<i>rafting</i>) menyusuri sungai Elo
yang cukup memacu adrenalin. Lokasi
sungai Elo terletak di desa Pare, Blondo Mungkid, Magelang. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Meski </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">kalah seru
dibanding arung jeram di kali Progo, menyusuri keindahan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sungai</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
Elo dapat menjadi </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">penawar rindu </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bagi pecinta
wisata a</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ir</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.
Anda tak perlu takut untuk mencob</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">a rafting di Elo</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> karena aliran
arus sungai cukup mudah ditakluk</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">k</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">an. Jeram-jeram
yang dimiliki </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">masuk kategori </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">2 sampai dengan 3, </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">artinya </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">memiliki
tingkatan bahaya yang rendah. Sehingga rafting di Elo cukup ramah bagi pemula,
bahkan bagi yang belum pernah melakukan arung jeram sekalipun. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Anda bisa mengajak keluarga, termasuk anak berumur
minimal 7 tahun. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sebelum </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">berarung jeram</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">, para pemandu atau <i>skipper</i> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dari operator <i>rafting</i> yang Anda pilih </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">akan
mempersiapkan segalanya. Sebelum naik
perahu peserta diberikan <i>briefing</i>
singkat tentang cara menggunakan perlengkapan mulai dari helm, rompi pelampung
serta cara menggunakan dayung. Peserta wajib melapor kepada pihak operator
apabila menderita penyakit khusus, seperti asma, jantung dan
sebagainya. Peserta tidak diperkenankan membawa peralatan lain, kecuali obat
atau barang penting setelah mendapat izin dari pemandu. Untuk barang-barang
tersebut, pihak operator telah menyediakan <i>drybag</i>,
yaitu sebuah tas anti air. Semua operator arung jeram memulai rute dari
bawah jembatan Blondo yang juga merupakan <i>starting point</i>. Satu perahu dapat diisi oleh 4-6 orang dewasa dan satu
pemandu, jika ada anak-anak maka akan disesuaikan dengan berat tubuh serta
keseimbangan perahu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Anda akan
merasakan sensasi keseruan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> saat menyusuri
sungai dengan jarak </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">12
kilometer, dan waktu yang dibutuhkan untuk </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pengarungan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sekitar
2,5</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-3</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
jam</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sungai Elo</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> sendiri</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> merupakan anak sungai </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">P</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">rogo
yang berkarakter penampang sungai sempit dengan debit air cukup stabil
sepanjang tahun. Sepanjang jalur sungai pada trip ini, didominasi air tenang
atau <i>flat</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">, namun b</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">eberapa jeram cukup mampu menggoncang perahu</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Selain <i>track</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang panjang, </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sungai
ini mempunyai tingkat keekstreman arus aliran sungai yang berbeda-beda. Di sisi
lain, Anda</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> juga</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dapat menikmati keindahan panorama di sekeliling</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nya berupa pepohonan
</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">di
kanan kiri</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang menghadirkan suasana adem. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Selain itu
aliran-aliran air kecil yang mengalir di dinding tebing bukit sekitar sungai,
menambah asri suasana di sekitar sungai.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">perahu karet mulai berjalan, Anda </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bisa melihat
beragam satwa yang ada di sekitar sungai, seperti burung</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">, bebek</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
dan jika Anda beruntung ikan sebesar telapak tangan manusia kadang terlihat
melompat ke permukaan air, dan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> bisa </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">masuk ke perahu
karet</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. A</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nda juga dapat
berinteraksi dengan penduduk sekitar yang sedang memancing di pinggir sungai. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">S</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">aat
kail mereka disambar ikan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bisa </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menjadi</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pemandangan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang menarik. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Saat Anda memilih</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">rafting</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pada</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> sore hari,
cahaya matahari yang mulai menguning, menembus celah dahan pepohonan dan
menerpa dinding-dinding tebing di sekitar lokasi sungai, menjadi pemandangan
yang eksotis. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Permainan Jeram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Memasuki lokasi-lokasi </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">‘’</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ekstrem</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">’’</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
di sungai Elo menghadirkan pengalaman tersendiri. Arus air yang deras dengan
batuan-batuan yang besar akan membuat perahu karet tergoncang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan membuat Anda akan merasakan sensasi wahana air yang
menyenangkan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.
Gelak tawa dan ekspresi riang dari para pengunjung akan terlihat dan menambah
keseruan saat melewati jeram yang deras </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dan perahu
sengaja ditabrakkan ke batu besar atau tebing sungai oleh <i>skipper</i></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPMY0SbUoZxn6G7qLnkgyBKlVKVGlyejIdgnYtiUYTLZp81uL-I_0dEAoakFadt_YOz0J9Cd408ymNvgmiA8vLwyOx-rZ8Qb3Zap520ANm1KQRPQax48U8FNf3pI3kuX4UAiGifc5BvPk/s1600/Rafting-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPMY0SbUoZxn6G7qLnkgyBKlVKVGlyejIdgnYtiUYTLZp81uL-I_0dEAoakFadt_YOz0J9Cd408ymNvgmiA8vLwyOx-rZ8Qb3Zap520ANm1KQRPQax48U8FNf3pI3kuX4UAiGifc5BvPk/s320/Rafting-1.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jeram pertama
yang Anda lalui setelah melewati starting point adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">j</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">eram
Sesek. Air beriak yang cukup panjang ini lumayan menggoyang-goyang perahu karet
yang awalnya tenang.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ini
merupakan jeram selamat datang, yang artinya masih ada banyak jeram yang menanti
di sepanjang sungai Elo. Ada sekitar 5 jeram di sungai Elo yang terbilang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menantang adrenalin</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> bagi pemula</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Mengarungi jeram-jeram tersebut </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bisa dibilang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sebagai pemanasan atau </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pengenalan bagi peserta sebelum mencoba arung jeram
di sungai Progo. Di jeram-jeram ini, biasanya perahu terjebak di antara
bebatuan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> sehingga perahu berhenti tak bisa berjalan.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Di sini peserta
<i>rafting</i> bisa mempelajari bagaimana
melepaskan perahu jika terjebak</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pada</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> bebatuan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">,</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
mengarahkan perahu</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">,</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sebagai</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nya.
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">K</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ondisi
medan yang tergolong aman bagi pemula</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
memungkinkan bagi </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">peserta
mendapat arahan dari pemandu secara santai. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Selain
memberikan pelajaran tentang bagaimana mengatasi perahu yang terjebak di
bebatuan, </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">pemandu arung jeram biasanya akan mengajak
Anda </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">melakukan permainan air</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> atau ‘’mengerjai’’ peserta. Kondisi air sungai </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">E</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">lo pada musim kemarau yang nampak jernih dan berarus
tenang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">memang cukup </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ideal untuk melakukan berbagai permainan air</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Salah satu yang
asyik adalah permainan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">flip plop atau </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">putar perahu. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada permainan ini,</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">empat orang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang berada di bagian belakang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">diminta</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> berdiri di atas
perahu dan dua orang lagi mendayung perahu sehingga perahu tersebut memutar.
Karena tidak mampu menjaga keseimbangan, akhirnya peserta yang berdiri jatuh ke
air.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Ada juga permainan <i>spinning</i> atau sekadar berenang menikmati
dinginnya air kali dan menikmati manfaat pelampung arung jeram.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Renang jeram berbeda dengan berenang di kolam renang atau
di laut karena memiliki gerakan tertentu. Posisi badan di air, </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">te</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">r</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">lentang
dengan kaki berada di depan seperti sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini
berfungsi untuk menjaga tubuh supaya bisa tahu di mana ada batu atau benda
lainnya sehingga tidak terantuk kepala terlebih dahulu.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixhJkG6nIMellkJWvWqZyMtdJeiU14_UQj4nFRrRuR3KBH7c7FSCQflz9dj0oXQtyPxfjbrGTOWteVA81ib_duTzpNgCYvdDC-Kr5u9tcwZ1NE5sJIHHmQQeOGd5lZcf5Foa0_LM2gX7k/s1600/Rafting-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixhJkG6nIMellkJWvWqZyMtdJeiU14_UQj4nFRrRuR3KBH7c7FSCQflz9dj0oXQtyPxfjbrGTOWteVA81ib_duTzpNgCYvdDC-Kr5u9tcwZ1NE5sJIHHmQQeOGd5lZcf5Foa0_LM2gX7k/s320/Rafting-2.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah selesai
mengarungi </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">beberapa</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> jeram serta beberapa manuver permainan, pengarungan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pun </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dilanjutkan.
Jeram-jeram berikutnya tak kalah seru. Apalagi ketika perahu sengaja dibalikkan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> oleh <i>skipper</i></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan peserta
tersebur ke sungai. Tak jauh dari tempat
perahu dibalikkan, ternyata </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ruas </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sungai
menyempit. Di penyempitan ini arus tidak terlalu deras, dan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Anda akan merasakan sensasi </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">seolah menyusuri
Green Canyon versi Elo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di tengah perjalanan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> atau sekitar 8 kilometer jarak yang telah ditempuh, </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">A</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nda akan diajak
berhenti sejenak untuk berhenti di pos peristirahatan. Anda bisa menikmati </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">k</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">elapa
muda</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> atau wedang jahe</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> serta <i>snack</i> tradisional </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sebagai </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pelepas lelah
dan dahaga. Setelah cukup beristirahat, Anda kembali melanjutkan perjalanan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mendekati <i>finish point</i> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">di jembatan Mungkid, </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ada
satu hal menarik</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang bisa Anda temui. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> antara bebatuan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">besar</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> yang ada</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> di pinggir sungai</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">,</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
ada satu batu unik. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> batu tersebut,
sebuah jejak besar terlihat. Konon, itu adalah tapak Buddha. Ternyata setelah </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">rafting</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> selesai</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan kembali ke <i>meeting
point</i>, tapak Buddha itu </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bukan hal yang aneh</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Karena batu bertapak kaki tersebut </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">berada tepat di
belakang Vihara Buddha Mendut.</span></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoPlainText" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk bisa
menikmati wisata petualangan ini? Biaya yang dipatok </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">akan disesuaikan
dengan paket trip yang disediakan serta jarak tempuh yang akan diambil.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mulai
dari R</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">p</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.750.000
hingga Rp.1.500.000 untuk 6 orang. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">B</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">iaya tersebut
meliputi </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">s</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">emua
peralatan dan paket konsumsi</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. <o:p></o:p></span></div>
</div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-57169131670587402502018-01-03T23:54:00.004-08:002018-01-04T20:18:55.556-08:00Topkapi Palace<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<h2>
<span style="font-size: large;"><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Topkapi
Palace</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Saksi
Kejayaan Kesultanan Turki</span></b></span></h2>
</div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Ot4rAEV_DxXw0hlHl3OF2EAFjYa54pRW7wCzWFk_OMnYd0sb7CIRZKYkQ-FYreHx8WkzpX8Z11mJYsrZqrfsSOGbUopaeL93WRBzwag0gT3N11-1vjN6x8a7R8PRCq2z575ad7RjPsw/s1600/Topkapi-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="658" data-original-width="1170" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Ot4rAEV_DxXw0hlHl3OF2EAFjYa54pRW7wCzWFk_OMnYd0sb7CIRZKYkQ-FYreHx8WkzpX8Z11mJYsrZqrfsSOGbUopaeL93WRBzwag0gT3N11-1vjN6x8a7R8PRCq2z575ad7RjPsw/s320/Topkapi-1.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;"> Topkapi
Sarayi atau Topkapi Palace</span><span class="apple-converted-space"><span lang="IN"> menjadi salah </span></span><span lang="IN">satu destinasi wisata yang
sangat menarik untuk dikunjungi di Turki. Letaknya tidak jauh dari Hagia Sophia
dan Blue Mosque<span class="apple-converted-space"><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> </span></span>yang
merupakan kesatuan dari<span class="apple-converted-space"> </span><i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Old City Istanbul</span></i>. Siapkan
uang TL 40 untuk membeli tiket jika Anda tak memiliki <i>museum pass</i> atau <i>muzekart</i>.
<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Topkapi Sarayi mempunyai arti <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">‘’Istana Pintu Gerbang Meriam’’. Nama ini disematkan
karena di depan pintu gerbang istana pada masa lalu terdapat meriam raksasa.</span>
Istana ini menjadi kediaman resmi para penguasa kekhalifahan Turki Utsmani
selama sekitar 400 tahun (869-1272 H/1465-1856 M). Sebelum menempati istana
ini, sang sultan tinggal di sebuah istana kecil yang terletak di Distrik Beyzit
(tidak jauh dari Grand Bazaar, antara Universitas Istanbul dan Masjid
Sulaimaniyyah). Istana Topkapi mengalami perluasan dan pemugaran, antara lain
pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M). Topkapi Palace mulai kehilangan posisi penting
setelah Sultan Majid I pindah ke Dolmabahce Palace, sebuah istana berarsitektur
Eropa di Beskitas yang berada di tepi Selat Bosphorus. Seiring terbentuknya
Republik Turki, Dekrit Presiden tanggal 3 April 1924 mengakhiri sejarah panjang
Topkapi Palace sebagai istana dan menetapkannya sebagai museum. Istana ini kemudian
ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh UNESCO pada tahun 1985. Pengelolaannya
berada di bawah naungan Departemen Budaya dan Pariwisata pemerintah Turki dan
dijaga oleh tentara militer Turki.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b><span lang="IN">Tiga Gerbang<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Komplek bangunan Istana Topkapi
dikelilingi oleh benteng sepanjang 5 kilometer dengan total luas 70 hektar. Tak
heran jika Topkapi dinobatkan sebagai istana terluas kedua di dunia setelah
Istana Versailles di Prancis. Areal istana terletak di dataran agak tinggi sehingga
pengunjung bisa melihat indahnya pemandangan laut Marmara, Golden Horn, dan
Selat Bosphorus. Sebelum memasuki istana, tepat di sudut jalan terdapat sebuah
air mancur Sultan Ahmed III (Sultan Ahmet Cesmesi) yang dibangun pada tahun
1140 H/1728 M yang tidak lagi memancarkan air. Air mancur itu dahulu dibangun
sebagai sebil (tempat air minum gratis bagi para musafir). <span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="IN"><span class="apple-converted-space"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz29yPquItwiLWMa0bbtfEaqM8gCkX0HzjuEIcOrITmXDMQmmuCSmLb-46XuLeCEVEus0NcBI6VrN24SMx44zbsMg3bnD5a4cqyp37hpUsfafcNw_94JewSyX-YIG9gPGtf7E3e5u6MAY/s1600/Topkapi+View.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz29yPquItwiLWMa0bbtfEaqM8gCkX0HzjuEIcOrITmXDMQmmuCSmLb-46XuLeCEVEus0NcBI6VrN24SMx44zbsMg3bnD5a4cqyp37hpUsfafcNw_94JewSyX-YIG9gPGtf7E3e5u6MAY/s320/Topkapi+View.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN"><span class="apple-converted-space"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="apple-converted-space"><span lang="IN"> </span></span><span lang="IN">Desain Topkapi tidak sama
seperti istana yang dibangun di benua Eropa yang berbentuk bangunan raksasa
dengan taman yang sangat luas. Istana ini terdiri dari sejumlah paviliun,
dapur, barak, ruang pertemuan, kamar, taman, dan ruang istirahat yang didirikan
di seputar gedung utama. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Terdapat 3 buah gerbang istana.
Gerbang pertama bernama <i>Bab-i-Humayyun
(Imperial Gate) </i>yang berarti “pintu gerbang kesultanan”. Selepas melewati gerbang ini, Anda akan melihat sebuah taman luas berhias
bunga dan pohon rindang. Di sini, Anda bisa berfoto dengan latar indahnya Laut
Marmara dan Hagia Sophia. Dahulu, di taman inilah pasukan elit Dinasti
Utsmaniyyah, yaitu pasukan Janissary, kerap melakukan parade. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVSGdFgVxkVMBSDrEpviTuFagQvQsnOCdRhWhgTgCMQaYgIQXiTCvQ0IzaGEv_UESYErE3q7nor1jz9HErZgvuQci_CmxXdHtWOsaAS7Y83dtgr7f5F5HP0woNQg8QUAXvpkAUUAyAQqQ/s1600/Topkapi+%2528gerbang+Bab+as+Salam%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVSGdFgVxkVMBSDrEpviTuFagQvQsnOCdRhWhgTgCMQaYgIQXiTCvQ0IzaGEv_UESYErE3q7nor1jz9HErZgvuQci_CmxXdHtWOsaAS7Y83dtgr7f5F5HP0woNQg8QUAXvpkAUUAyAQqQ/s320/Topkapi+%2528gerbang+Bab+as+Salam%2529.JPG" width="213" /></a></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<h3 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> Setelah melewati taman, Anda bisa
melintasi pintu gerbang kedua bernama <i>Bab-as
Salam</i> (Salutation Gate) yang dibangun Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun
930 H/1524 M. Salutation Gate berupa tembok
dengan dua menara besar di sisi kiri dan kanan. Desain gerbang dipengaruhi gaya
arsitektur Byzantin. Jika dilihat bentuknya, mirip dengan gerbang istana <i>magic kingdom</i>nya Walt Disney. Dahulu dua
menara tersebut difungsikan untuk menggantung para terhukum.<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"><o:p></o:p></span></span></h3>
<div>
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-j7uSoIl0ZaXaXATak15jEwTTpBgsOnxTgcwhOVkR9ywjKzuKYLqJqTC1jiSNc1fhqEyMBYWOgBw4xwYEtg7cQ7x0xOGgwm76r57alGzeKiXmd0R08HAWr5lmpKcDoCM9mKnwmYBPDGA/s1600/Topkapi+%2528taman%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-j7uSoIl0ZaXaXATak15jEwTTpBgsOnxTgcwhOVkR9ywjKzuKYLqJqTC1jiSNc1fhqEyMBYWOgBw4xwYEtg7cQ7x0xOGgwm76r57alGzeKiXmd0R08HAWr5lmpKcDoCM9mKnwmYBPDGA/s320/Topkapi+%2528taman%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div>
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Pada bagian kedua dari istana ini,
Anda akan menemui dapur istana, istana harem (<i>hareem section</i>), dan gudang penyimpanan senjata. Bangunan dapur
kerajaan memiliki 20 cerobong asap yang amat tinggi, dibuat abad ke-15 terdiri
dari 10 bangunan besar. Konon dapur ini dapat menyiapkan makanan untuk 4.000
orang yang disiapkan pelayan dapur yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 orang. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Istana Harem, <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">tempat tinggal para selir dan para pelayannya juga
berada di zona kedua ini. Di zaman kesultanan Ottoman, kekuasaan tertinggi di
Harem berada di tangan Valide Sultan atau Ibu kandung Sultan yang berkuasa.
Valide Sultan berhak mengatur kehidupan para selir dan penghuni Harem serta
tidak jarang juga berperan dalam intrik istana. Harem memiliki pasukan kasim
berkulit hitam yang berasal dari Afrika sebagai penjaga kompleks istana. </span><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"> Bangunan
Harem sangat luas dan penuh dengan ornamen khas Ottoman yang bergambar bunga
dan tanaman. Warna biru indigo serta emas juga menghiasi ruangan di sana.
Selain dibangun untuk menjadi tempat tinggal para selir dan keluarga Sultan,
para pangeran juga “dipaksa” untuk tinggal di sini untuk menghindari perebutan
tahta dan mempersempit ruang gerak mereka. Oleh karena itulah, Harem terkadang
juga disebut sebagai sangkar emas.</span><span lang="IN"> Terhitung ada sekitar 300 kamar yang ada di dalam istana
harem ini, mirip seperti apartemen. Letak istana ini sebenarnya hanya beberapa
meter dan hampir berseberangan dengan bangunan dapur.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO-lew5giokPMIzibXK-beG6UhLSTq_ADSlMTNnQiy6oAio4pndUg0QkvFWhaANtYJXyOKA3DeeZh6La01QfKugn9hZ9GHWhTZN_UE27YkBfLEF2QQqvnBazCUZvnVSulXGzjfvFRmqeI/s1600/Topkapi+%2528Harem%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO-lew5giokPMIzibXK-beG6UhLSTq_ADSlMTNnQiy6oAio4pndUg0QkvFWhaANtYJXyOKA3DeeZh6La01QfKugn9hZ9GHWhTZN_UE27YkBfLEF2QQqvnBazCUZvnVSulXGzjfvFRmqeI/s320/Topkapi+%2528Harem%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Dari Harem ada bisa menuju Mediciye
Pavilion. Di sini Anda bisa melihat pemandangan selat Bosphorus dan jembatan
Eropa-Asia. Dari balkon paviliun berjalanlah sekitar 10 meter, Anda akan
menemui sebuah bangunan istana kecil dengan interior <i>full</i> keramik dan terdapat kolam renang. Dari sini, pemandangan
selat Bosphorus, Galata Bridge, Galata Tower dengan bangunan di sekitarnya,
juga masjid Sulaymaniye terlihat cukup jelas. Sepertinya istana kecil ini
adalah tempat bersantai para anggota keluarga kerajaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Selesai
menjelajah bagian kedua istana, Anda bisa menuju gerbang ketiga, <i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Bab-i Sadeet</span></i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> disebut juga Akagalar Gate</span> atau Felicity Gate sebagai
pintu masuk ke bagian utama istana. Di bagian ketiga dari istana inilah letak
beberapa bangunan-bangunan penting. Di area ini, Anda dilarang memotret. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG5zGUHREsCjZGg3CyW6iOYILn6lakolxjfk4Ct4IDWWbYvx3GlphSjxdhC7ZIQf_FkHni0hr5txDijzOkyIIbpaUGEI0ebVqDAFTLSjfaObr_b-fvhfvMDv5Ex8bdoIcaNFtzNNJWcSk/s1600/Topkapi-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="907" data-original-width="1366" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG5zGUHREsCjZGg3CyW6iOYILn6lakolxjfk4Ct4IDWWbYvx3GlphSjxdhC7ZIQf_FkHni0hr5txDijzOkyIIbpaUGEI0ebVqDAFTLSjfaObr_b-fvhfvMDv5Ex8bdoIcaNFtzNNJWcSk/s320/Topkapi-2.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN"> Salah satu area penting dari bagian
ketiga istana adalah lokasi di mana para sultan Dinasti Utsmaniyyah menerima
duta besar asing. Lokasi tersebut dinamakan <i>Arz
Odasi</i>, di mana sultan duduk di atas tahta berhias emas dan permata. Ketika
prosesi penerimaan para duta berlangsung pada masa itu, air mancur di dekat
lokasi, dinyalakan. Tujuannya agar orang yang tidak berkepentingan tidak bisa
mendengar pembicaraan antara Sang Sultan dengan para duta besar. Saat ini,
tempat itu digunakan untuk menampilkan koleksi senjata pasukan Dinasti Utsmaniyyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Di
area ini, Anda juga bisa melihat barang-barang peninggalan sejarah, khususnya
sejarah Islam di </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sacred Relics</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">
atau dikenal juga sebagai <i>Holy Relics</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">. Di sini Anda seperti dibawa ke zaman Rasulullah SAW
dan sahabatnya. Di ruang ini, Anda bisa mendengarkan lantunan tilawah Al-Qur’an
secara <i>live</i>. Konon, dulu ayat-ayat
Al-Qur’an dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus
selama lebih dari 407 tahun antara tahun 1517-1924 M. Di tempat ini Anda bisa
melihat benda-benda terkait Rasulullah SAW dengan hiasan kaligrafi yang sangat
cantik. Selain itu, terdapat cetakan tapak kaki Nabi Muhammad pada batu yang
patah dan disambung kawat. Terdapat pula pedang dan panah milik Nabi Muhammad
dan para sahabat, juga peninggalan lainnya. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Al Quran
pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip tersebut
merupakan lembaran Al Quran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah
satu yang tersimpan di Topkapi ialah Surat Al-Qadar. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-44119462521813400842018-01-03T23:52:00.002-08:002018-01-04T20:00:00.555-08:00Festival Thaipusam<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: large;">Jangan
Lewatkan Festival Thaipusam</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Salah
satu agenda yang paling dinantikan di Batu Caves adalah Festival Thaipusam. Festival
ini diselenggarakan setiap bulan ke-10 menurut
kalendar Tamil (sekitar akhir Januari-Februari). Ratusan ribu umat Hindu
berdatangan dari seluruh Malaysia untuk berkumpul dan merayakan upacara di gua
batu ini, di antaranya dengan menindik pipi atau memasang kaitan besi di
punggung mereka dengan harapan mendapat berkah dari para dewa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSntHy-xK3UnHUg-oPsYWwXWc_nVSJ8MIj-148mP7uztxuz1i_lKwtrg2BKcOno1w9tRoNYilQHrEBsVZeYH6NYZb_A_ILdIi_DgC3mJLgXuA053BYa6uMPyqacVzo01tR5ckwLeYDmyU/s1600/Thaipusam-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSntHy-xK3UnHUg-oPsYWwXWc_nVSJ8MIj-148mP7uztxuz1i_lKwtrg2BKcOno1w9tRoNYilQHrEBsVZeYH6NYZb_A_ILdIi_DgC3mJLgXuA053BYa6uMPyqacVzo01tR5ckwLeYDmyU/s320/Thaipusam-1.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Thaipusam
sendiri merupakan perayaan pengabdian kepada dewa Lord Murugan, putra Shiva dan
Parvati. Menurut kepercayaan kaum penganut agama tersebut, Dewi Parvati
menyerahkan satu tombak kepada Lord Murugan untuk mengalahkan laskar setan
Tarakasura dan memerangi perbuatan jahat mereka. Oleh karena itu, Thaipusam
sendiri menjadi perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Bagi
umat Hindu, Thaipusam dijadikan sebagai hari penebus dosa untuk Dewa Murugan.
Sebelum festival ini berlangsung, biasanya umat Hindu membersihkan diri dengan
cara berpuasa, menaati beberapa pantangan dan
menjadi vegetarian dalam waktu tertentu. Menariknya lagi, cara umat
Hindu menebus dosa Dewa Murugan dilakukan dengan cara menusukkan kail ke
beberapa bagian tubuh dan ada juga yang menusukkannya ke pipi. Walaupun terlihat
menyakitkan, tapi luka setelah kail dicabut tidak mengeluarkan darah.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMIqKvnA9k9_Kj5fWGWAMEqLowlZ5o_v1OBvtFhvNa-4oY4j206qmaJUXxCTnXe4st4Zv5XU1iF5_WirNkFN_V6ofuebzRDHDT6qqcJElo13X3_WJLvlhwlkgFtYFrWJ9ghGkRUtQjNeI/s1600/Thaipusam-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="580" data-original-width="940" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMIqKvnA9k9_Kj5fWGWAMEqLowlZ5o_v1OBvtFhvNa-4oY4j206qmaJUXxCTnXe4st4Zv5XU1iF5_WirNkFN_V6ofuebzRDHDT6qqcJElo13X3_WJLvlhwlkgFtYFrWJ9ghGkRUtQjNeI/s320/Thaipusam-2.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Pada
perayaan ini, banyak penganut Hindu membawa beban berat (Kavadi) hingga mencapai
45 kilogram dengan muatan susu, buah-buahan dan bunga. Kavadi sendiri bermakna
penyembahan kepada sang Dewa Murugan atas kewajiban seseorang karena doanya
telah terkabul atau sebagai penebusan dosa. Tak hanya para pria yang mengikuti
ritual ini, para wanita dan anak-anak juga ikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Kavadi
sendiri ada banyak jenisnya, dan yang paling menarik adalah Vel Kavadi, yaitu beban
yang seperti bangunan besar dan biasanya di atasnya terdapat patung Dewa
Murugan dan berhiaskan bulu-bulu dari burung merak. Sesampai di dalam Batu Caves, beban-beban yang
terpasang di wajah, badan dan punggung orang-orang yang mengikuti ritual ini
akan dilepas. Menurut sebagian orang, mereka tidak akan merasakan sakit saat
benda-benda tersebut terpasang ditubuhnya meskipun mereka menjalaninya dalam
keadaan sadar. Ada proses “trans” disini. Namun setelah kail, kawat dan
benda-benda itu dilepaskan dari tubuh mereka, barulah rasa sakit itu timbul dan
terasa di sekujur tubuhnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4RFhMEBoEeKNUEw2lx7FNOQjM4iH9ZQ8egItm5c5U9GADnnXONJbwK0O9oUkxBtuCtVQODOlHsNc9ItHjsFsqyXm3E2AhWLpapjA2kq8SVsD4d6IQKa3ItFoI0BKeR_vVNRw_KmVLC20/s1600/Thaipusam-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="402" data-original-width="600" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4RFhMEBoEeKNUEw2lx7FNOQjM4iH9ZQ8egItm5c5U9GADnnXONJbwK0O9oUkxBtuCtVQODOlHsNc9ItHjsFsqyXm3E2AhWLpapjA2kq8SVsD4d6IQKa3ItFoI0BKeR_vVNRw_KmVLC20/s320/Thaipusam-3.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Prosesi Thaipusam dimulai pada dini hari dari Kuil Sri
Mahamariamman menuju <i>Batu Caves. </i>Setelah prosesi mandi di Sungai
Batu di dekat kawasan ini, para pengikut berjalan menuju Gua Kuil. Pengikut
prosesi ini menggunakan tangga pusat yang lebih luas, sementara umat Hindu dan
kerumunan penonton lainnya naik dan turun di tangga kecil pada kedua sisi
tangga pusat tersebut. Ketika pembawa kavadi tiba di anak tangga ke-272 menuju
Gua Kuil, para pengikut harus membuat pendakian yang sulit.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pada tahun 2007, festival ini
menarik lebih dari 1.5 juta umat Hindu dari seluruh dunia, dan menjadikannya
salah satu dari "<i>pertemuan damai terbesar dalam sejarah </i><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-12801953192914299672018-01-03T23:51:00.001-08:002018-01-04T20:02:12.040-08:00Batu Caves Malaysia<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: x-large;">Menelusuri
Gua Kapur di Batu Caves<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX0hFYjsxe0TTjnOqButGAQNikuetJLNq1SOpTuIawdOxlALeIKwkHhyu1m4XOFK3LZAw5MOk3iRmBhdA7RkeS9fp2h5CrZ-tbDJis18cMElle9DKPt3yk2ZgdcNJjUl7ZhcDrDWZUvg/s1600/batu+cave-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX0hFYjsxe0TTjnOqButGAQNikuetJLNq1SOpTuIawdOxlALeIKwkHhyu1m4XOFK3LZAw5MOk3iRmBhdA7RkeS9fp2h5CrZ-tbDJis18cMElle9DKPt3yk2ZgdcNJjUl7ZhcDrDWZUvg/s320/batu+cave-1.JPG" width="178" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">MALAYSIA punya banyak tempat wisata menarik. Jika sedang
berada di Kuala Lumpur, Anda bisa mengunjungi Selangor, berada di distrik Gombak, sekitar 13 km di
sebelah utara Kuala Lumpur. Selangor punya satu objek wisata andalan bernama
Batu Caves, gabungan wisata alam dan wisata religi. Untuk berkunjung ke kawasan ini, Anda bisa naik
KTM komuter train dari KL Sentral ke Batu Caves komuter station atau mencoba
menggunakan monorail dari KL Sentral menuju Titiwangsa Station. Dari sana,
Anda bisa melanjutkan dengan naik bus menuju Batu Caves. Pilihan lainnya
adalah naik bus intrakota nomor 11D dari Central Market atau
bus <i>cityliner</i> nomor 69 dari
Jalan Pudu menuju Batu Caves. Jam Operasional Batu Caves mulai pukul 06.00
hingga 21.00 waktu Malaysia. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoaO7suv5HWmuTKA5uAk-iFFS2mB63LMoS2afoqvW1eM7ips3PlCOez-SZkjyqNQHChr07rlX78bVMSRe7AkuO7kcJP8dGXzNZi0f6DoOAAagNOd8h_YpJv9fg39SAV2cR1E4_iOlxWK8/s1600/Batu+cave-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="446" data-original-width="674" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoaO7suv5HWmuTKA5uAk-iFFS2mB63LMoS2afoqvW1eM7ips3PlCOez-SZkjyqNQHChr07rlX78bVMSRe7AkuO7kcJP8dGXzNZi0f6DoOAAagNOd8h_YpJv9fg39SAV2cR1E4_iOlxWK8/s320/Batu+cave-6.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Batu Caves sangat terkenal bukan saja karena letaknya
yang strategis dan mudah dijangkau. Tapi tempat peribadatan ini memiliki satu
ikon populer yaitu patung Dewa Murugan yang tingginya mencapai 43 meter, yang
merupakan patung Dewa Hindu tertinggi di dunia. Dari kejauhan atau dari tepi jalan
raya, Anda sudah bisa melihat patung ini berdiri dengan latar belakang bukit
yang indah. Di halaman depan Batu Caves, Anda akan menemukan ribuan burung dara
yang siap menjadi objek foto. Lokasi ini memang telah menjadi sebuah situs
ziarah bagi umat Hindu tidak hanya di Malaysia, tetapi umat Hindu di seluruh
dunia dari negara-negara seperti </span><span lang="IN"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India"><span style="color: black; text-decoration: none;">India</span></a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Australia" title="Australia"><span style="color: black; text-decoration: none;">Australia</span></a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura"><span style="color: black; text-decoration: none;">Singapura</span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Batu Caves sendiri merupakan gua batu atau gua alam yang
berada di bukit dengan ketinggian 120 meter di atas permukaan laut. Pergeseran
yang terjadi di permukaan bumi selama ribuan tahun membuat rekahan-rekahan yang
ada akhirnya membentuk tiga gua utama dan beberapa gua kecil di bukit yang
terbuat dari batu marmer ini. Di dalam Batu Caves terdapat 3 spot, yaitu Temple
Cave atau Cathedral Cave, Cave Villa, dan Ramayana Cave. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu2qBTC5A3FHz9Dy0OoZhvEt5NkVUfKAFgaKv70G8m4IZg2eiLokqsOUtNuzaOzIuZah3k7-OpgELZcSWXLcJjaxjNDB2-Gwpihuy6PuFHCDqFT65lYmMicm0G2Pz3aLITKqMdIPInYOs/s1600/Batu+Cave-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu2qBTC5A3FHz9Dy0OoZhvEt5NkVUfKAFgaKv70G8m4IZg2eiLokqsOUtNuzaOzIuZah3k7-OpgELZcSWXLcJjaxjNDB2-Gwpihuy6PuFHCDqFT65lYmMicm0G2Pz3aLITKqMdIPInYOs/s320/Batu+Cave-2.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Untuk mengunjungi Temple Cave, Anda tidak dipungut biaya.
Namun, jika ingin masuk ke Cave Villa, Anda harus membeli tiket seharga RM 15
dan untuk Ramayana Cave (RM 5). Anda juga bisa mengikut
tur edukasi (dewasa RM 35, anak-anak RM 28), tur petualangan (dewasa RM 80,
anak-anak RM 55). Kenakan baju yang sopan saat berada di tempat ini. Terutama
bagi perempuan, jangan memakai celana
pendek. Karena para pendeta wanita yang berjaga di anak tangga akan langsung
menegur dan mewajibkan menyewa kain penutup seharga RM 3 (Rp 10.000). Saat
berada di sini, pendeta Hindu akan mengajak bersembahyang meski pengunjung tidak
beragama Hindu. Di dahi pengunjung juga akan ditempeli semacam cap atau tanda
yang biasa disebut Hindi. Pengunjung bisa berfoto bersama sang pendeta
yang ada di sini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Habitat Laba-Laba Langka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Temple
Cave atau Cathedral Cave merupakan gua utama (<i>main cave</i>). Gua ini cukup luas sehingga dijadikan
tempat utama berlangsungnya upacara-upacara umat Hindu Tamil Malaysia. Selain
itu di pelataran bawah terdapat patung Lord Murugan (Dewa Hindu) raksasa
dan patung Hanoman yang berada di sebelah pintu masuk pelataran Batu Caves. Untuk
mencapai gua yang terbesar ini kita harus menaiki anak tangga yang jumlahnya
mencapai 272 buah. Sebelum mencapai tempat tersebut, sepanjang anak tangga
menuju ke gua, Anda akan disambut oleh monyet-monyet berekor panjang yang
senang dengan makanan yang Anda bawa, seperti kacang dan pisang (dapat dibeli
di beberapa warung di sekitar pelataran bawah). Di puncaknya, Anda dapat
melihat pemandangan pusat kota yang indah. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLsYCYtXEddJXvN9MULE_OA37m_AJVqQLcIJvrx62MQKMQ0QNibUcmDqGtoiOVkHFQqOivmggQBv7Ykl2hVnGXfae9k09TW8p5kpTZ6CjaG_AALiNQF82x2agSC4jplllxDl1TrwKlNZA/s1600/Batu+Cave-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLsYCYtXEddJXvN9MULE_OA37m_AJVqQLcIJvrx62MQKMQ0QNibUcmDqGtoiOVkHFQqOivmggQBv7Ykl2hVnGXfae9k09TW8p5kpTZ6CjaG_AALiNQF82x2agSC4jplllxDl1TrwKlNZA/s320/Batu+Cave-4.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Sementara
itu, pintu masuk Dark Cave dapat Anda temukan di tengah perjalanan
menuju Temple Cave. Dark Cave merupakan tempat habitat
laba-laba terlangka di dunia, Trapdoor Spider. Gua terpanjang, Dark Cave
memiliki kedalaman 360 meter, sedangkan gua utama yaitu Main Cave memiliki
kedalaman 170 meter dan ketinggian mencapai 100 meter, dihiasi cahaya matahari
yang menerobos ke dinding gua melalui celah-celah kecil yang ada di atasnya. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Stalaktit menonjol dari langit-langit gua dan
stalagmit muncul dari dasar gua yang membentuk formasi rumit seperti tirai gua,
aliran batu, mutiara dan kerang gua yang memakan waktu ribuan tahun untuk
terbentuk</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBMH5LxCNwDHqDWZ_r3Axzro_KjfNdS5TAonDtX_yf5UjOrCVCsOlNU7xnenkk4mPNP5OETdTmjOtaUuqhMLj6_QkLvhkeblWLSi8LEaSajHOMStsfZCC5VwdreV0yXiGg93ol4qzP7fY/s1600/Batu+cave-5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="308" data-original-width="467" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBMH5LxCNwDHqDWZ_r3Axzro_KjfNdS5TAonDtX_yf5UjOrCVCsOlNU7xnenkk4mPNP5OETdTmjOtaUuqhMLj6_QkLvhkeblWLSi8LEaSajHOMStsfZCC5VwdreV0yXiGg93ol4qzP7fY/s320/Batu+cave-5.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Objek
wisata Batu Cave juga menawarkan petualangan di dalam gua disertai edukasi
sains. Anda bisa mengikuti tur edukasi yang berlangsung selama 45 menit. <i>Tour guide</i> akan memberikan helm dan
senter. Anda akan diajak melihat susunan batu-batu gua, kelelawar, dan
merasakan ribuan kecoa melewati kaki kita. Sedangkan untuk tur petualangan yang
berdurasi 3-4 jam, Anda akan diajak berbasah-basahan dan melewati celah-celah
gua yang sempit. Tur ini hanya ada di hari Sabtu dan Minggu, serta berlaku bagi
usia 12 tahun ke atas. Namun, untuk mengikuti tur petualangan, Anda harus
melakukan reservasi terlebih dahulu satu minggu sebelumnya dengan mengirim
e-mail ke info@cave-management.com.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhXUEZpiKayv9CkWatDMbBtk3u1KH14egPLhovC5TvB7rwz-_pDJjfkHLcGuUSViSsQ56QNMeHi4w9Ll9U_nithj7p70n0-6pIstgDfsqjqudAHV9VNevnOcYw0hGFaYSTH-_Lbde8l0/s1600/batu+cave-7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="309" data-original-width="550" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhXUEZpiKayv9CkWatDMbBtk3u1KH14egPLhovC5TvB7rwz-_pDJjfkHLcGuUSViSsQ56QNMeHi4w9Ll9U_nithj7p70n0-6pIstgDfsqjqudAHV9VNevnOcYw0hGFaYSTH-_Lbde8l0/s320/batu+cave-7.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Jika Dark
Cave terlalu menakutkan dan menaiki 272 anak tangga dirasa terlalu
melelahkan, Anda bisa mengunjungi Cave Villa yang berada di kaki gua.
Cahaya warna-warni menerangi sepanjang gua yang memajang berbagai lukisan
patung, puisi, dan tokoh-tokoh dari mitologi Hindu. Ada pula plakat-plakat
bertuliskan kata-kata bijak dan kotak-kotak kaca berisi berbagai jenis ular dan
reptil. Tempat menarik di Batu Caves yang lainnya adalah Ramayana
Cave, terletak tak jauh dari patung Hanoman. Seperti namanya, gua ini dipenuhi
oleh patung-patung dan adegan-adegan dari kisah epik Ramayana. Di luar gua
terdapat sebuah patung sapi berkaki lima, yang dulu pernah hidup bebas di
sekitar gua hingga meninggal karena usia tua.<o:p></o:p></span></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-46007343415401731572018-01-03T23:48:00.003-08:002018-01-04T19:51:18.939-08:00Alam Sutra Selo Merapi<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Menikmati Merapi dari Menara ‘’Eiffel’’</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari Oemah Bamboo di dukuh Plalangan, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke dukuh Pojok Samiran, masih di Kecamatan Selo. Di sini ada spot wisata baru bernama Alam Sutra. Tempat wisata ini dibuat oleh Paguyuban Muda-Mudi Dukuh Pojok (Pamipo) dari desa setempat. Pada Desember 2016, Pamipo berinisiatif membuat teras di ladang salah satu warga. Teras ini dibuat dengan bahan bambu yang dirangkai tepat di bibir tebing. Lokasi wisata ini menarik karena berlatar belakang gunung Bibi (Merapi tua).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLj2Q_S1MXqt4u4A8N46Zg-qZXOLoJKYy2g4typAaZ3u0ayRS2pYnyqQgqejR5x3Lh5Ydc3_kF4-w-GP9GLrnTa7q1BM43_-xOV2INqGH8zImfgE3uN8sMLXtpIszRUmENoUjHgVM-dXI/s1600/alam+sutra-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLj2Q_S1MXqt4u4A8N46Zg-qZXOLoJKYy2g4typAaZ3u0ayRS2pYnyqQgqejR5x3Lh5Ydc3_kF4-w-GP9GLrnTa7q1BM43_-xOV2INqGH8zImfgE3uN8sMLXtpIszRUmENoUjHgVM-dXI/s320/alam+sutra-4.JPG" width="319" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maraknya penggunaan media sosial membuat keindahan lokasi ini menyebar dengan cepat. Jumlah pengunjung Alam Sutra semakin hari semakin bertambah, hingga akhirnya setahun kemudian Pamipo membuat satu lagi wahana di lokasi yang sama, yakni menara pandang setinggi sekitar 15 meter. Menara dengan diameter bawah 9x6 meter ini dibuat dengan tiang bambu yang dipadu dengan kayu. Menara dengan tiga lantai mirip Menara Eiffel di Paris, Prancis, memiliki tiga lantai dengan ketinggian pada lantai terakhir sekitar 13 meter. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari puncak menara bambu ini pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di sekelilingnya, mulai dari puncak Merapi-Merbabu hingga ladang pertanian yang luas. Jika beruntung pengunjung juga dapat menyaksikan burung Elang Jawa terbang bebas di angkasa serta sekawanan kera liar di tebing daerah aliran sungai kering Merapi. Hanya dengan merogoh kocek Rp 5000 per orang, pengunjung sudah dapat mengeksplorasi pemandangan alam di sekelingnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI6WpX9wkicNTZUWXMkXHT2BNOyD56zf32hxKSXp4Yyi9Hwa-AyW0CsxOeODu09pKxCaxrYJyCfmgaejF-6XHJzbopGZJ9SEhCbiMSMaRZbvvM5yyuXZu72e9y__eCKcHrr9T6Ku_i2Q0/s1600/alam+sutra-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="372" data-original-width="600" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI6WpX9wkicNTZUWXMkXHT2BNOyD56zf32hxKSXp4Yyi9Hwa-AyW0CsxOeODu09pKxCaxrYJyCfmgaejF-6XHJzbopGZJ9SEhCbiMSMaRZbvvM5yyuXZu72e9y__eCKcHrr9T6Ku_i2Q0/s320/alam+sutra-3.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Oh iya, sekali rengkuh dayung, dari area wisata Alam Sutra, Anda bisa mampir ke petilasan atau makam dari Kebo Kanigoro, yang merupakan murid dari Kiai Ageng Pengging yang merupakan murid dari Syekh Siti Jenar. Selama berada di Selo, Ki Ageng Kebo Kanigoro membangun sebuah tempat persembunyian dan juga mengajarkan ilmu. </div>
<div>
<br /></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-87458133558381573562018-01-03T23:47:00.004-08:002018-01-04T19:48:37.820-08:00Oemah Bamboo Merapi<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kolaborasi Alam, Sahabat dan Kopi <o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">di Oemah Bamboo Merapi<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnT_8Tflm4v0M1oHJ6FHjzKIQOHocwagePKZddhbMeuSN5vrdTgbjkd6nLNbdmwP7NLm5m1ndBPKBj_PW8eQXEY1q8EEgtBNkV-tnsY0VcOdCkVC2jBZXJLq9RuMY_m8WKUhgS3ch8Pw/s1600/OemahBamboo-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnT_8Tflm4v0M1oHJ6FHjzKIQOHocwagePKZddhbMeuSN5vrdTgbjkd6nLNbdmwP7NLm5m1ndBPKBj_PW8eQXEY1q8EEgtBNkV-tnsY0VcOdCkVC2jBZXJLq9RuMY_m8WKUhgS3ch8Pw/s320/OemahBamboo-4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Erupsi Merapi
pada tahun 2010 sempat memporakporandakan kawasan Selo di Boyolali yang
terkenal dengan keasriannya. Namun,
setelah berbenah, tempat ini menjadi lebih tertata. Kawasan Selo yang berada di
antara gunung Merapi dan Merbabu ini sekarang
memiliki objek wisata baru
kekinian-meminjam istilah anak muda zaman sekarang-‘’<i>instagrammable</i>’’ dan ‘<i>’selfie-friendly</i>’’,
yaitu Oemah Bamboo Merapi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Letak Oemah Bamboo Merapi berada di
dukuh Plalangan, Lencoh, Selo, Boyolali. Berada di ketinggian 1700 mdpl, spot
wisata ini menawarkan udara sejuk </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dan pemandangan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> asri.
Sangat cocok untuk menepi dari hiruk pikuk k</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">eramaian kota</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Tempat
ini juga tidak terlalu jauh bagi wisatawan yang tinggal di Semarang, Salatiga,
Magelang, Solo dan Yogya. Tempat berlibur yang berada di jalur pendakian gunung
Merapi ini sebenarnya sangat mudah dicapai. Ada beberapa jalur yang bisa
dilewati. Namun, jalur Ampel Boyolali bisa menjadi alternatif rute tercepat.
Rute jalannya cukup menanjak, jadi Anda harus berhati-hati dan waspada selama </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dalam </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">perjalanan.
Mendekati lokasi yang dituju, dari kejauhan terlihat tulisan New Selo. Oemah Bamboo Merapi sendiri berada tepat di
belakang New Selo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvuMWzhLjDlMZpUIxo8Ewu8rq5tHhz2uzRHWhEsraVWJqG8Z7OKrKdgvm-ZaeRqU7xRsRkm0zARKhHW8M9t9y6ebnjm9J8CUdp16jheEIC8Zm8HHauc5udYBTsMZ35LzQ6D230lcHBjk/s1600/OemahBamboo-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvuMWzhLjDlMZpUIxo8Ewu8rq5tHhz2uzRHWhEsraVWJqG8Z7OKrKdgvm-ZaeRqU7xRsRkm0zARKhHW8M9t9y6ebnjm9J8CUdp16jheEIC8Zm8HHauc5udYBTsMZ35LzQ6D230lcHBjk/s320/OemahBamboo-1.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Untuk mencapai Oemah Bamboo, Anda
harus naik melewati jalan setapak yang merupakan jalur awal pendakian ke gunung
Merapi. Setelah 300 meter berjalan, di sebelah kiri, Anda akan menjumpai sebuah
rumah besar berbentuk gazebo dan menara dari kumpulan bambu. Anda bisa
berkeliling Oemah Bamboo hanya dengan membayar tiket seharga Rp 10 ribu</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">/orang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tujuh
Gunung<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Spot pertama yang akan Anda temui berupa </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">terowongan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bambu yang
didesain cukup apik. Di sini, para pengunjung </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">biasanya </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menyempatkan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> diri</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
untuk berfoto. Melangkah lebih ke dalam, Anda akan menemukan gazebo dan menara
pandang yang satu sama lain saling berhubungan. Ya, seperti namanya, Oemah Bamboo, struktur
bangunannya terbuat dari bambu, ditambah
dengan kayu sebagai penguat konstruksi. Bangunan dari bambu ini cukup panjang
dan memiliki beberapa spot, seperti lorong, jembatan, gazebo, bar hingga menara.
Bangunannya dibentuk bertingkat-tingkat dengan beberapa gardu pandang yang
menawarkan pemandangan Selo 360 derajat.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOIVYz_eKZkPyPMbDIrj6ivLzxbpdfXscox4Z6T-KeRrEZKCYXHlLMUyFq0UPd9woTBvbuKpohXMCFVWv_hmSsSMi-bGmHUn0DWyPdHtpe0npRqYqfMDQ67aEVWBMQepaD4tL3p_JwfzU/s1600/OemahBamboo-9.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOIVYz_eKZkPyPMbDIrj6ivLzxbpdfXscox4Z6T-KeRrEZKCYXHlLMUyFq0UPd9woTBvbuKpohXMCFVWv_hmSsSMi-bGmHUn0DWyPdHtpe0npRqYqfMDQ67aEVWBMQepaD4tL3p_JwfzU/s320/OemahBamboo-9.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLI_yXCP6ba0R9M0vnb1c8hHDhIrZOFbD-Gupb3YkzJmBadz8O_TObDOZXjCqc46BabyysdRwQX3_50JUaOV1NUACh_ii7AZFqrUuefT9Y4Yj1Q3VWb6Uhw0daFgZk1q9YZB5q9g-Aohg/s1600/OemahBamboo-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLI_yXCP6ba0R9M0vnb1c8hHDhIrZOFbD-Gupb3YkzJmBadz8O_TObDOZXjCqc46BabyysdRwQX3_50JUaOV1NUACh_ii7AZFqrUuefT9Y4Yj1Q3VWb6Uhw0daFgZk1q9YZB5q9g-Aohg/s320/OemahBamboo-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLdq_QKr-66QFCWbp6bB_jI2qCGRsO6hiX_5patBXYYWSdiE_4PvE_NCtM_RGVmmqXN1n4-HbkkpuWstoEAB7t3swVzDqXdGxERuwQnKEmviat3NbjSnZ34mDo92EgDChwIMiHPAaM3dc/s1600/OemahBamboo-6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLdq_QKr-66QFCWbp6bB_jI2qCGRsO6hiX_5patBXYYWSdiE_4PvE_NCtM_RGVmmqXN1n4-HbkkpuWstoEAB7t3swVzDqXdGxERuwQnKEmviat3NbjSnZ34mDo92EgDChwIMiHPAaM3dc/s320/OemahBamboo-6.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Pada pagi hari saat cuaca cerah, selain
<i>sunrise</i> yang muncul di celah gunung, dari
puncak menara, pengunjung dapat melihat tak kurang dari tujuh gunung, yaitu<i> </i>Merbabu, Merapi, Ungaran, Lawu, dan Slamet,
Sindoro, Sumbing. Tentu saja rintangan
terbesar wisata di daerah seperti ini adalah saat kabut turun yang akan membuat
pemandangan di sekitar gelap gulita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Untuk mencapai puncak menara paling
tinggi, Anda perlu menaiki empat tingkat lantai, dengan tinggi lima meter.
Puncak menara hanya berkapasitas empat orang saja. Wisatawan perlu mengantre
sebelum naik ke lantai tertinggi. Anda
tak perlu khawatir karena bambu yang digunakan untuk merangkai menara-menara
merupakan bambu tua yang kuat digunakan bertahun-tahun. Di antara menaranya pun
terdapat jaring sebagai fasilitas </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pengamanan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> jika
ada wisatawan yang terjatuh. Bagi wisatawan yang takut ketinggian, Anda bisa
berfoto di bagian bawah dengan latar perkebunan. Ada
pula spot-spot lainnya seperti jembatan bambu, batu love, dan
lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Pengunjung Oemah Bamboo sendiri rata-rata
berusia muda. Namun banyak juga pengunjung yang datang </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bersama </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">keluarga.
Mereka pasti membawa kamera maupun tongsis dan sibuk mengatur agar ponselnya </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">agar </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bisa
berdiri di atas lantai bambu untuk mendapatkan gambar yang bagus. Bagi yang
ingin berfoto-foto di</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">destinasi yang
buka 24 jam ini, waktu terbaik adalah
pada pagi dan sore hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kedai
Kopi <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Bukan hanya gardu pandang dan gazebo
yang asyik untuk melihat pemandangan, di sini, wisatawan juga akan menemukan
kedai kopi, Oemah Bamboo Coffee. Karena
memang sebenarnya ide awal pembuatan Oemah Bamboo ditujukan untuk kedai kopi. Oemah
Bamboo sendiri dibangun oleh sukarelawan
Barameru Merapi, Bakat Setiawan, Jiyo, dan Gimar. Kebetulan Jiyo memiliki lahan
seluas 2.000 meter persegi yang kemudian dimanfaatkan untuk membuat Oemah
Bamboo. Satu persatu gazebo dibangun sejak </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">l</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ebaran
lalu, hingga kini sudah ada tujuh gazebo yang masing-masing berukuran 3×3
meter, 3×4 meter, dan satu gazebo aula. Di antara bangunan gazebo ada dua
gardu pandang, masing-masing setinggi 10 meter dan 8 meter.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Na-Nm69aEbiaPpncf4np4iEY0iOwDROgYQFBk2OKJgZMNRr9s7UwLcPgI_9L6b3Gf3sOa3Ru4U-_B39b2-Sm2_w0kwP3hA0eD7PwpTN2DH40TWR_3LFhDvx6EzaH_-G72CPO-PnuYh0/s1600/OemahBamboo-8.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Na-Nm69aEbiaPpncf4np4iEY0iOwDROgYQFBk2OKJgZMNRr9s7UwLcPgI_9L6b3Gf3sOa3Ru4U-_B39b2-Sm2_w0kwP3hA0eD7PwpTN2DH40TWR_3LFhDvx6EzaH_-G72CPO-PnuYh0/s320/OemahBamboo-8.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOIVYz_eKZkPyPMbDIrj6ivLzxbpdfXscox4Z6T-KeRrEZKCYXHlLMUyFq0UPd9woTBvbuKpohXMCFVWv_hmSsSMi-bGmHUn0DWyPdHtpe0npRqYqfMDQ67aEVWBMQepaD4tL3p_JwfzU/s1600/OemahBamboo-9.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOIVYz_eKZkPyPMbDIrj6ivLzxbpdfXscox4Z6T-KeRrEZKCYXHlLMUyFq0UPd9woTBvbuKpohXMCFVWv_hmSsSMi-bGmHUn0DWyPdHtpe0npRqYqfMDQ67aEVWBMQepaD4tL3p_JwfzU/s320/OemahBamboo-9.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Oemah Bamboo
Coffee</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> mencoba</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> mengakomodasi tren minum kopi yang
belakangan ini menjadi gaya hidup. Selain itu juga sebagai fasilitas pengunjung</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> untuk beristirahat</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">sekaligus memperkenalkan kopi arabica
asli Lencoh Boyolali. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Jiyo, pengelola Oemah Bamboo Coffee
menyebut, tempat ini</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> diharapkan bisa menjadi </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">titik kolaborasi
antara kopi, sahabat dan alam. Ada satu kesatuan antara 3 elemen penting
tersebut. Oemah bamboo akan menjadi tempat ngopi yang beda dari tempat ngopi
pada umumnya, di mana wisatawan bisa menikmati secangkir kopi hangat berlatar
belakang gunung yang fenomenal di Indonesia. Sambil ngopi Anda bisa ngobrol dan
berdiskusi tentang apa saja dengan sahabat, sekaligus mendengarkan kicauan
burung liar yang terbang bebas tanpa terbelenggu, menghirup udara segar yang
jauh dari kontaminasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hingga kini,
bangunan Oemah Bamboo Merapi terus disempurnakan. Diperkirakan, </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bangunan ini sudah </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menghabiskan 4.000 batang bambu, yang
semuanya dipasok dari wilayah Mekoro, Ampel, ada bambu petung dan bambu apus.
Pembangunan rumah bambu dikerjakan sendiri oleh anggota sukarelawan Barameru. Dari
sisi kekuatan konstruksi, Oemah Bamboo Merapi mampu menampung 80 orang hingga
100 orang. Setiap bambu disuntik obat agar tidak mudah keropos dimakan rayap. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoPlainText" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-78519651520538272732018-01-02T23:57:00.002-08:002018-01-02T23:57:14.941-08:00Sisa Peradaban di Selcuk<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 13.45pt; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Menelusuri Sisa Peradaban di Selcuk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">SELCUK,
wilayah di mana Sirince Village berada merupakan kota yang cukup terkenal di
Propinsi Izmir, Turki. Dibandingkan dengan Istanbul yang lebih ramai, Selcuk
hanyalah sebuah kota kecil yang tenang dan cantik. Selain desa Sirince, di Selcuk,
Anda bisa berkunjung ke St. John Basilica, yang merupakan salah satu gereja
atau tepatnya reruntuhan gereja tertua. Dengan membayar tiket 5 Lira, Anda bisa
masuk ke kompleks gereja yang sekarang tinggal beberapa bagian dinding dan
tiang-tiangnya yang masih utuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebuah
papan keterangan dalam bahasa Turki dan Inggris menjelaskan sejarah basilika
ini. Menurut papan keterangan, basilika yang berisi makam St. John atau Yohanes
Pembaptis ini dibangun pada abad ke-6 oleh Kaisar Justinian dan Ratu
Theodora menggantikan gereja tua beratapkan kayu yang sudah dalam kondisi rusak
pada saat itu. Basilika ini dibangun dengan enam buah kubah megah dan berbentuk
salib dengan ukuran sangat besar, yaitu 130x65 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Karena
kemegahannya maka basilika ini pun menjadi salah satu pusat ziarah umat
kristiani pada waktu itu dan merupakan bangunan termegah yang dibangun setelah
Temple of Arthemis di Efesus. Pada saat Selcuk jatuh ke tangan orang Turki yang
beragama Islam pada awal abad ke-14, sebagian basilika diubah menjadi masjid.
Namun, sebuah gempa bumi yang dashyat pada tahun 1365 membuat bangunan ini
runtuh. Penggalian baru dimulai lagi pada awal abad ke-20 dan sampai saat
ini hanya sebagian dinding dan tiang yang dapat Anda saksikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ketika
berada di kompleks Basilika St. John, tidak terlalu jauh dari situ sudah tampak
sebuah masjid yang sangat megah dan memiliki dua kubah. Dari kejauhan tampak
sebuah menara yang kelihatannya tidak utuh lagi. Masjid ini adalah Masjid Isa
Bey. Hanya dengan berjalan kaki kira-kira 5 menit, Anda sudah sampai di halaman
masjid. Di depan masjid terdapat patung dada Isa Bey. Tepat di bawahnya ada
keterangan yang diukir dari marmer dalam bahasa Inggris dan Turki yang menjelaskan
tentang Isa Bey ini. Di tembok masjid juga ada keterangan mengenai masjid ini.
Masjid ini dibangun pada tahun 1375 dan memiliki dua kubah. Masjid ini juga
dulu memiliki dua menara. Namun, akibat gempa pada tahun 1653 dan 1668, salah
satu menaranya runtuh dan menara yang lainnya hanya runtuh sebagian. Pada tahun
1975, masjid direstorasi dan dapat digunakan lagi sebagai tempat beribadah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 11.8pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Di
Selcuk juga ada sebuah tempat yang diyakini sebagai gua di mana tujuh orang
yang tertidur selama sekitar 300 tahun sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran
(Cave of Seven Sleepers) atau Al Kahfi (Gua ashab al kahf). </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cave of Seven Sleepers terletak tak jauh dari
Efesus dan Rumah Bunda Maria. Sekarang gua ini merupakan kompleks pekuburan
dengan banyak sarkogus (peti batu) di sekitarnya. Sayangnya, ruang utama gua
ditutup aksesnya untuk publik sehingga pengunjung hanya bisa melihat dari luar
saja. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<h1 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> </span></h1>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-27256838117355328232018-01-02T23:56:00.004-08:002018-01-02T23:56:36.025-08:00Desa Sirince Turki<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Desa Sirince<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Potongan Surga Yang
Jatuh ke Bumi<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">TURKI, negara ini seperti tak ada habisnya untuk
diekplorasi keindahan alam dan budayanya. Jika ingin mendapatkan pengalaman
yang berbeda, Anda bisa merapat ke kota Selcuk (baca : sel juk) di provinsi
Izmir. Berjarak 6 kilometer dari Selcuk, Anda bisa mengunjungi </span><span lang="IN" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">sebuah desa kecil yang
terkenal akan keindahannya, </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sirince (baca : shi
ren jay)</span><span lang="IN" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">. Keindahan desa ini pernah
digambarkan oleh </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dido Sotiriou, seorang novelis besar dari Yunani dalam <i>Farewell Anatolia</i>. Dido menggambarkan
desa itu sebagai potongan surga yang jatuh ke bumi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2WSjzPcKOcH8xtRBgOPHigciafgdu_PS3WXGnZFgdJT8hibBRNbdHjZ8GRiyTwXDShOVkBYnSNe8nijdeHVidNY0naXsWv9GSgCsKk4IjBUA2VrPtu-eE4TvhQzR3DUsyLK6LhQLkOyQ/s1600/Sirince1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2WSjzPcKOcH8xtRBgOPHigciafgdu_PS3WXGnZFgdJT8hibBRNbdHjZ8GRiyTwXDShOVkBYnSNe8nijdeHVidNY0naXsWv9GSgCsKk4IjBUA2VrPtu-eE4TvhQzR3DUsyLK6LhQLkOyQ/s320/Sirince1.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Jika Anda melakukan tur mandiri, untuk sampai ke Sirince,
Anda bisa naik angkutan umum. Dari
terminal bus Otogar, Anda bisa naik dolmus (sejenis angkot) tujuan Sirince. Dolmus
berangkat tiap 20 menit, namun biasanya dolmus akan berangkat jika kursi
penumpang sudah penuh. Perjalanan menuju Sirince hanya menempuh waktu 15 menit.
Sepanjang perjalanan Anda dapat menikmati pemandangan di sekitar Selcuk yang
indah. Pepohonan yang rindang, bukit-bukit yang menjulang serta rumah-rumah
khas Yunani yang berdiri di lembah membuat perjalanan menuju desa kecil ini
sangat menyenangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Sirince sendiri merupakan desa yang tersembunyi
di balik pegunungan dan dikelilingi perkebunan yang membentang hijau.
Daerah ini pada awalnya<span style="background: white;"> dihuni oleh orang Turki
keturunan Yunani. Dulunya desa ini bernama “Cirkince” yang artinya “buruk
rupa”. Nama yang sungguh kontras dengan keindahan desa tersebut. Penduduk desa
pada masa itu sengaja memberi nama demikian supaya orang asing tidak datang
berkunjung. Namun, setelah perang kemerdekaan Turki, seluruh penduduk Turki
keturunan Yunani dimigrasikan ke Yunani dan penduduk Yunani keturunan Turki
dimigrasikan ke Turki. </span>Kisah tentang pertukaran penduduk inilah yang
kemudian melatarbelakangi Dido Soutiriou menulis novel ‘<i>’Farewell Anatolia</i>’’.<span style="background: white;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Meski penduduknya sudah berganti,
bangunan-bangunan di desa ini tetap dipertahankan. Anda masih bisa melihat
rumah-rumah khas Yunani.</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Paduan
antara bentang perbukitan yang mengelilingi Sirince serta susunan rumah-rumah
inilah yang membuat Sirince dianggap sebagai ‘potongan surga di bumi’.<span style="background: white;"> Sebutan lain untuk desa ini adalah <em>pretty
old Orthodox Village</em>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 13.45pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN"><b> </b>Sepanjang tahun 2012,
desa Sirince pernah menjadi sorotan dunia. </span><span lang="IN">Banyak pengikut prediksi kalendar Maya
percaya bahwa akhir dunia terjadi pada 21 Desember 2012 dan desa ini diyakini
sebagai satu-satunya tempat yang aman. D<span style="letter-spacing: .05pt;">usun ini dianggap memiliki energi positif </span>menurut
peneliti fenomena akhir dunia. Para spiritualis Era Baru mengatakan bahwa area
ini dekat dengan tempat yang dipercaya umat Kristiani sebagai tempat naiknya
Bunda Maria ke surga. Gara-gara<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN"><a href="http://www.tempo.co/read/news/2012/12/11/116447403/21-Desember-Kiamat-Ini-Kata-Sesepuh-Suku-Maya" target="_blank"><span style="color: black; text-decoration: none;">ramalan kalender Suku Maya</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;"> </span></span></a>tersebut, desa tersebut menjadi tempat
wisata yang menarik kunjungan mencapai 60 ribu wisatawan. Mereka percaya jika
energi positif Sirince akan menyelamatkan mereka dari bencana saat kiamat. Bahkan Erkan Onoglu, seorang pengusaha<b> </b>Turki, tak mau ketinggalan
memanfaatkan kesempatan itu. Erkan memproduksi anggur khusus yang disebutnya
"Wine of the Apocalypse".</span></div>
<div style="margin-bottom: 13.45pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="letter-spacing: 0.05pt;"><br />
</span><span lang="IN">Tiga Bagian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h1 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> Mengunjungi
Sirince, Anda akan melihat kesederhanaan Turki. Penduduknya sangat ramah.
Mereka akan menyapa dengan kata ‘’<i>merhaba</i>’’
yang dalam bahasa Indonesia berarti : hai/halo. <span style="background: white;">Anda
bisa berjalan menyusuri jalan berbatu ke bagian lebih dalam dari desa ini.
Rumah-rumah khas Yunani tampak berdiri di kiri dan kanan jalan. Rumah-rumah
itu, kini telah beralih fungsi menjadi toko atau kafe yang ramai dikunjungi
turis.</span> <span style="background: white;">Suasana asri masih terasa,
kendaraan bermotor tidak diperbolehkan masuk. <o:p></o:p></span></span></h1>
<h1 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-size: 12pt; font-weight: normal;"> S</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">usunan rumah-rumah tradisional di sini cukup
rapi. Fasad bangunannya mengingatkan pada bangunan di Mediterania,
bersusun-susun dengan bentuk yang seragam. Seluruh rumah di Sirince berwarna
putih. Bentuk rumah ini sebenarnya sudah bertahan sejak era kekhalifahan Usmani
dan masih dipertahankan hingga sekarang. Bahkan oleh pemerintah Turki, rumah-rumah
tersebut, kini, benar-benar dijaga
keasliannya karena menjadi daya tarik wisata. <o:p></o:p></span></h1>
<h1 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> Lorong-lorong
di Sirince hanya selebar kurang lebih dua meter. Lorong tersebut hanya
merupakan jalan dengan susunan batu alam yang seolah ditaruh sembarangan, tidak
ditata dengan rapi. Terkadang bahkan dirambati tumbuhan liar. Jalanan di Sirince hampir semuanya merupakan
jalur setapak sempit yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.</span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Di sekitar tempat parkir bus-bus
wisata, ada area bazaar kecil yang menjual aneka pakaian, buah kering,
kerajinan tangan dan tentu saja <i>wine</i>, minuman beralkohol yang
diproduksi di desa itu juga. Penjual <i>wine</i> dengan ramah
mempersilakan wisatawan untuk mencicipi dagangan mereka. Tak ada keharusan
membeli setelah mencicipi <i>wine</i> mereka secara gratis. <span style="background: white;">Sirince terkenal akan anggur buahnya. Penduduk Sirince
mengolah buah-buahan seperti pisang, mulberry,cherry, apel, peach dan
buah-buahan lain. </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Setelah sepuluh menit berjalan di desa
ini, pertama kali yang akan Anda jumpai adalah Sirince Market. Di sini Anda akan
menemukan barang-barang khas Sirince seperti minyak zaitun, sabun dan <i>body lotion</i>. Penduduk desa ini memang pandai mengolah
minyak zaitun. Selain minyak zaitun, produk yang terkenal di sini adalah <i>wine</i>. Di Sirince Market, Anda juga bisa
membeli pernak pernik khas Turki seperti aksesoris yang berhias mata biru
(nazar bocungu).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijwxogsW2atZIDCjw-w_lsvQcxYigcvqC012xy4si6Uu7pPQLngK6MiGzPF502DbQuehO3efXdaXBwqd9XlA1zK-BncGwrlFi4KFFfXFfFdyr5mxDES-03goNo6pk_PgdHvk8m_xX-MMM/s1600/Sirince8.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1108" data-original-width="1600" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijwxogsW2atZIDCjw-w_lsvQcxYigcvqC012xy4si6Uu7pPQLngK6MiGzPF502DbQuehO3efXdaXBwqd9XlA1zK-BncGwrlFi4KFFfXFfFdyr5mxDES-03goNo6pk_PgdHvk8m_xX-MMM/s320/Sirince8.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqifEEs0KmkXTmeSEUC4LJ1ezsm1d2sTAzpwG_BB0aFWQ1QfRDbnMiw11nQiv7DD5Ncu2EyPyj1YP5aFPMNmB39aZs-4RgF3vX0IEs2sU8rPKY8CYcaR-gmXH1okvxA9NmenMVV32QYY/s1600/Sirince9.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqifEEs0KmkXTmeSEUC4LJ1ezsm1d2sTAzpwG_BB0aFWQ1QfRDbnMiw11nQiv7DD5Ncu2EyPyj1YP5aFPMNmB39aZs-4RgF3vX0IEs2sU8rPKY8CYcaR-gmXH1okvxA9NmenMVV32QYY/s320/Sirince9.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Selain Sirince Market, di desa ini
Anda akan menemukan Gereja St John the Baptist yang sekarang hanya menjadi objek
wisata. Gereja yang dulunya menjadi tempat ibadah penduduk Sirince ini
berarsitektur Yunani dengan mosak-mosaiknya yang sedikit tersisa. Anda dapat
masuk dengan bebas dan menikmati keindahan interiornya. Puas menjelajah, Anda bisa mampir ke Say
Artemis Restaurant. Restoran ini menempati bangunan batu dengan arsitektur khas
Yunani. Anda bisa masuk ke dalam dan melihat-lihat interior bangunan serta
ruang bawah tanahnya yang juga menjadi restoran. Restoran <i>outdoor-</i>nya menawarkan pemandangan indah ke lembah Sirince. Anda bisa
menikmati makan siang di bawah teras yang berhiaskan tumbuhan rambat yang
membuat sejuk suasana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf1JUuu10xV86WdUHsd8tci3bZRkJCsKruSveI4r2wZ9PhKLtXwrM0fyXt4u2bXSVF_-Aa3paDDZI2rrz_Joytqcb1PLHKTZcs6-20eZd_Ykfco4N05kBryFs6J3dvdKDiS7gw5KXWEBk/s1600/Sirince4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf1JUuu10xV86WdUHsd8tci3bZRkJCsKruSveI4r2wZ9PhKLtXwrM0fyXt4u2bXSVF_-Aa3paDDZI2rrz_Joytqcb1PLHKTZcs6-20eZd_Ykfco4N05kBryFs6J3dvdKDiS7gw5KXWEBk/s320/Sirince4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<br />
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; margin-bottom: 13.45pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-line-height-alt: 11.8pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Secara garis besar Sirince dibagi
menjadi tiga bagian. Pertama, bagian bawah yang berisi rumah-rumah yang sudah
dialihfungsikan menjadi toko, restoran, dan <i>pension</i>
(penginapan kecil). Di bagian bawah ini pula menjadi area yang paling ramai
dari Sirince, di sini pula terdapat pasar tradisional yang menjual komoditas
perkebunan dan juga buah tangan khas Sirince. Sementara, bagian kedua adalah
bagian tengah, kawasan hunian. Rumah-rumah di sini biasanya dimiliki oleh
penduduk asli Sirince yang berprofesi sebagai petani. Ciri khasnya pada kandang
ternak, lumbung, dan traktor serta alat pertanian yang diletakkan di
halaman.<br />
Kemudian bagian terakhir ada di bagian yang paling tinggi dari kontur desa ini.
Rumah-rumah yang ada berukuran besar, sebagian ada paviliun, sebagian memiliki
halaman dan kebun yang luas. Mungkin dulunya adalah rumah para pembesar atau
rumah orang kaya. Semakin masuk ke dalam desa, pengunjung akan semakin menemui
pemandangan yang berbeda-beda. Pengunjung akan serasa masuk ke labirin, suatu
kali akan tiba-tiba bertemu jalan buntu atau beberapa saat kemudian bisa
berjumpa pemandangan perbukitan yang membentang di sekitar Sirince. <o:p></o:p></span></div>
</div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3201362553127905803.post-73849384975233930322018-01-02T23:07:00.000-08:002018-01-02T23:07:02.100-08:00Batu Flower Garden<h2 style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Nyatakan Cinta di Batu Flower Garden</span></b></h2>
<div align="center" class="MsoPlainText" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdT77VTDU3jdCBVLH1K3uoJ5qQSZlMbJ5haThEOZg-wVZi1Bi-IlgHSKsasSVwHd4aJqZptIIm-8HKrl-TlFDyrki2iP_KZZdBfFb9j7HOfjAHcHoSsT_HNbyvIOfEx9L9t7LQFy6fiEk/s1600/Batu+Flower+Garden-1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdT77VTDU3jdCBVLH1K3uoJ5qQSZlMbJ5haThEOZg-wVZi1Bi-IlgHSKsasSVwHd4aJqZptIIm-8HKrl-TlFDyrki2iP_KZZdBfFb9j7HOfjAHcHoSsT_HNbyvIOfEx9L9t7LQFy6fiEk/s400/Batu+Flower+Garden-1.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">SAAT ini kota
Batu Malang menjadi tujuan wisata favorit bagi pelancong dari berbagai daerah
di Indonesia. Karena kota ini tak henti-hentinya berkarya melahirkan wisata
baru, seperti Eco Green Park, Batu Secret Zoo, Museum Satwa, Museum Angkut,
Museum Topeng dan sebagainya. Sebelum wisata wahana di kota ini populer, Batu
sendiri memiliki banyak sekali wisata alam, salah satunya wana wisata Coban
Rais. Lokasi wisata ini sebenarnya sudah lama ada, namun, sekarang semakin
terkenal karena banyak pembenahan dilakukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Kawasan wisata Coba Rais berada di Dusun
Dresel Desa Oro Oro Ombo Kota Wisata Batu. Bagi yang belum pernah ke sini, Anda
bisa menjadikan lokasi Batu TV sebagai patokan. Karena keberadaan Coban Rais
berada di samping Batu TV. Jika tidak
menggunakan kendaraan sendiri, Anda dapat naik angkutan kota jurusan Oro-Oro
Ombo, kemudian di pertigaan Oro-Oro Ombo, Anda bisa melanjutkan perjalanan
dengan naik ojek menuju lokasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Tujuan pertama yang bisa dikunjungi
di sini adalah Bukit Bulu dan Batu Flower Garden (BFG). Dari pintu masuk wana wisata, Anda bisa
melakukan treking santai sekitar 750 meter, atau memiliki waktu tempuh sekitar
30 menit berjalan kaki. Trek yang dilalui berupa jalan tanah berbatu,
landai. Ditemani udara sejuk, gemericik air yang jernih dari aliran
sungai kecil di sepanjang jalur yang dilewati serta hijaunya hutan pinus, Anda akan merasakan suasana damai di
sepanjang perjalanan. Namun, jika Anda tak ingin treking, ada ojek yang siap
mengantar sampai ke lokasi Bukit Bulu dan BFG hanya dengan membayar Rp 10 ribu.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7cxlCfXhlNMjHlsqScFGJhSqCbJbpMDRG2BwabxDHSSdgaspRIqKBrhQSEDBuW73rud1iguroLiDe5yAlN5Zw918dzYI-vDcayLQVu_J8a_Q3nntYu6FoNloJ6i3X0Nw1tyQuEIQ5t00/s1600/Batu+Flower+Garden-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7cxlCfXhlNMjHlsqScFGJhSqCbJbpMDRG2BwabxDHSSdgaspRIqKBrhQSEDBuW73rud1iguroLiDe5yAlN5Zw918dzYI-vDcayLQVu_J8a_Q3nntYu6FoNloJ6i3X0Nw1tyQuEIQ5t00/s320/Batu+Flower+Garden-2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkywk8XUCjDaXCohZoWjmTgB-oVjtf6A565VLs39KuD9lnaUx4oJk8eg7frSNGglINzpgcwejx8H0DosPZnuywrwlK95eVY-mp_RqViq8AlOIfi5yLLu_6qCG0AMoIBwkPw32WVx1cWos/s1600/Batu+Flower+Garden-3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkywk8XUCjDaXCohZoWjmTgB-oVjtf6A565VLs39KuD9lnaUx4oJk8eg7frSNGglINzpgcwejx8H0DosPZnuywrwlK95eVY-mp_RqViq8AlOIfi5yLLu_6qCG0AMoIBwkPw32WVx1cWos/s320/Batu+Flower+Garden-3.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Di separuh perjalanan treking, dari
kejauhan, Anda bisa melihat sebuah bukit dengan tanaman bunga yang tertata rapi
dan indah. Kontras dengan hijaunya hutan pinus. Ya, itulah Batu Flower Garden
yang diresmikan pada Desember 2016. Batu Flower Garden sendiri dibangun di
kawasan milik Perhutani, tepatnya di lereng gunung Panderman pada ketinggian
1.100 sampai 1.200 meter dari permukaan laut. Awalnya, objek wisata di kawasan
ini hanya air terjun yang diberi nama Coban Rais dan bumi perkemahan. Sayang,
keberadaan objek wisata air terjun itu kurang diminati wisatawan. Untuk
mencapai air terjun itu, wisatawan harus berjalan kaki sepanjang sekitar tiga
kilometer. Hingga akhirnya muncul inisiatif untuk membangun objek tambahan, yaitu Batu Flower Garden.
Pengelola mencoba menangkap peluang tren wisata saat ini yang mulai
teredefinisi menjadi aktivitas tempat berfoto. Oleh karena itu Bukit Bulu dan
Batu Flower Garden di Coban Rais ini dibuat dengan konsep wisata kekinian yang
melek selfie alias punya spot untuk ber-selfie. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Secara konsep, Batu Flower Garden
tak jauh berbeda dengan wisata perbukitan lainnya seperti Bukit Lintang Sewu di
Yogyakarta dan Bukit Baper di Tegal Jawa Tengah. Yang membuat Batu Flower
Garden cukup digandrungi wisatawan, terutama kalangan anak muda, adalah
terdapatnya spot selfie yang keren. Tak hanya itu saja, sesuai namanya, Batu
Flower Garden memiliki konsep kebun bunga dan gardu pandang. Sasarannya adalah
wisatawan yang masih usia remaja dan wisata keluarga. Mereka diajak untuk
berfoto di spot-spot yang menghadirkan pemandangan yang eksotis dan romantis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Di sini, Anda dapat menemukan banyak
bunga dengan warna-warna yang cantik, merah, kuning, oranye, ungu. Bunga-bunga yang ada mirip dengan yang ada di
Taman Selecta Batu. Dari gardu pandang
Bukit Bulu Batu Flower Garden Anda bisa melihat keindahan alam kota Batu dari
ketinggian, terlebih lagi ketika sunset,
sinar matahari yang perlahan menghilang. Ada bisa betah berlama-lama di sini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Selain memiliki gardu pandang dan
kebun bunga, Batu Flower Garden juga memiliki spot asyik. Hingga saat ini,
sudah ada delapan spot yang bisa digunakan para wisatawan untuk berfoto. Di
antaranya adalah Flower hill. Spot tersebut mengajak wisatawan untuk berfoto di
tengah-tengah tengah berbagai jenis bunga. Di spot ini, banyak pasangan yang
beraksi foto foto romantis dan menyatakan cintanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2cJARDojsLSDkdn8NxRPYfGRcLFvXHEO4TXohERaAdPDgNRQom2QySurc_13RCf8XEtc04rMhKQiDoh3zEvCKXGTzgjiF5VLR_yEmvoeWzx5w43MDvco41MJ-cCQcpafhxEAaOUA7dy0/s1600/Spot+Flower+Hill.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2cJARDojsLSDkdn8NxRPYfGRcLFvXHEO4TXohERaAdPDgNRQom2QySurc_13RCf8XEtc04rMhKQiDoh3zEvCKXGTzgjiF5VLR_yEmvoeWzx5w43MDvco41MJ-cCQcpafhxEAaOUA7dy0/s320/Spot+Flower+Hill.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Ada juga spot love. Berada di
samping flower hill, wisatawan bisa berpose di atas papan kayu berbentuk
lambang cinta. Di belakangnya, terdapat tebing tinggi yang membuat spot foto
tersebut tampak mengagumkan. Seperti di Flower Hill, banyak pasangan yang
berfoto romantis di sini. Selain itu juga ada spot pinus yang mengajak
pengunjung berfoto di atas papan kayu yang tertempel pada pohon pinus. Ada juga
spot I Love You, di mana wisatawan bisa berpose di atas papan yang berbentuk l
Love You yang memiliki <i>background</i>
pemandangan yang sangat indah. Anda bisa menikmati pemandangan dari ketinggian.
Untuk berfoto di panggung - panggung ini, Anda harus memiliki mental yang cukup
kuat karena panggungnya memang cukup tinggi dan juga berada di pinggiran
jurang. Jika Anda takut ketinggian, lebih baik tidak naik ke sini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-OraPWx16C_cZK_Tqit6auQgmMty9qVNMUhZqEuqTVcP_TjNwnCSJPVM5MlzmjihemPZsTF3cusS1YBFq9Jvd7LraNlJj5VYtxTIlWB3gNA0qltvSiZMKcsGE47UUYuUouGGF7uQVxtM/s1600/Batu+Flower+Garden-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-OraPWx16C_cZK_Tqit6auQgmMty9qVNMUhZqEuqTVcP_TjNwnCSJPVM5MlzmjihemPZsTF3cusS1YBFq9Jvd7LraNlJj5VYtxTIlWB3gNA0qltvSiZMKcsGE47UUYuUouGGF7uQVxtM/s320/Batu+Flower+Garden-4.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Berikutnya ada spot ayunan yang
dipenuhi dengan karangan bunga. Tepat di belakang ayunan itu terdapat air
terjun di tengah tebing yang tinggi. Air terjun itu diberi nama Coban Putri dan
belum banyak dijamah oleh pengunjung. Spot ayunan di sini mirip dengan yang ada
di Lodge Maribaya Bandung. Ayunan ini berada di ketinggian yang tentunya akan
menguji nyali Anda berayun dari atas bukit.
Tapi tenang saja, karena ayunan tersebut cukup aman karena dilengkapi
dengan sabuk pengaman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhro2lR3pjPtg7Uk1bgHG6Qcm6ZNdPqBRUinr3FHD1wXLJ3vvYL10myPEJfndG31XhLQHGHqDyJEqHbOfCro0tVeORJDwrnHYsql8fd9D5ChTJvVjUYOgaUOtEoU6vG_uBnfZxqqyoCL-k/s1600/Spot+Ayunan+Kaki+Langit.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhro2lR3pjPtg7Uk1bgHG6Qcm6ZNdPqBRUinr3FHD1wXLJ3vvYL10myPEJfndG31XhLQHGHqDyJEqHbOfCro0tVeORJDwrnHYsql8fd9D5ChTJvVjUYOgaUOtEoU6vG_uBnfZxqqyoCL-k/s320/Spot+Ayunan+Kaki+Langit.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Selain itu juga ada spot <i>hammock. </i>Wahana pertama yang bisa Anda
coba adalah <i>spider hammock</i>, tidak
seperti <i>hammock tower</i> yang kelihatan
ekstrem karena berada di pinggir jurang, <i>spider
hammock</i> ini berada di tengah hutan pinus, terdiri dari enam <i>hammock</i> yang dipasang tidak terlalu
tinggi namun di tata rapi seperti sarang laba-laba, cukup menarik untuk
bersantai dan berfoto-foto. Ke depan, pengelola wisata itu masih akan membangun
spot tambahan. Seperti kafe tebing, lokasi berkemah, rumah hobbit dan lokasi
outbound.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNeZlW3PfL_2MErxm-BOVfvYazRmqoGBwfIieql_16OS6IFNTB4LTRKTFq3NkEHI3ljS1BNLoLqHDF7cNwg89ZUMNqJQrjpID19TANhUlsoQWswFk5a-BdMXifFdXjb-FT1yy7VcYpB0/s1600/Spot+Pinus.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNeZlW3PfL_2MErxm-BOVfvYazRmqoGBwfIieql_16OS6IFNTB4LTRKTFq3NkEHI3ljS1BNLoLqHDF7cNwg89ZUMNqJQrjpID19TANhUlsoQWswFk5a-BdMXifFdXjb-FT1yy7VcYpB0/s320/Spot+Pinus.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Kafe Machete juga terletak di area
wana wisata Coban Rais, dan paling dekat dengan loket masuk. Konsep yang
disajikan adalah konsep <i>outdoor</i>
dengan mempertahankan kealamian hutan pinus. Meja untuk menyajikan makanan
terbuat dari kayu yang masih asli sehingga terkesan unik dan alami. Banyak
pengunjung yang asik ber-selfie ria sambil menunggu makanan dihidangkan. Bukan
hanya meja makannya yang unik, taman bunga rottensia yang indah juga tak luput
dari jepretan para pengunjung yang hobi bernarsis ria. Di beberapa spot sekitar
Machete cafe juga terdapat <i>hammock</i>
untuk pengunjung bersantai sambil menunggu pesanan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Untuk bisa masuk ke BFG, Anda harus
membayar tiket masuk ke wana wisata Coban Rais terlebih dahulu, sebesar Rp.10
ribu. Setelah sampai di BFG, Anda masih diharuskan membayar lagi sebesar Rp. 25
ribu untuk 5 wahana dengan 2 spot foto gratis. Jika Anda ingin berfoto di spot
foto lain, Anda harus membayar Rp 10 ribu untuk setiap spot. Jika menggunakan
kamera handphone Anda dapat berfoto sepuasnya, jika menggunakan kamera tertentu
seperti DSLR maka dikenakan biaya tambahan Rp 15 ribu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tempat
Mandi Ken Dedes<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Puas menikmati berbagai macam spot
selfie dan mendapatkan foto-foto indah di Bukit Bulu dan Batu Flower Garden,
Anda bisa melanjutkan perjalanan ke air terjun Coban Putri yang terletak di
Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Air terjun ini masih berada di kawasan wana
wisata Coban Rais. Untuk mencapai air terjun ini lebih mudah dengan menggunakan
kendaraan roda dua. Air terjun ini belum banyak dikunjungi wisatawan, karena
akses jalannya yang masih agak sulit dilalui. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Dari area parkir kendaraan
sebenarnya Coban Putri lebih dekat daripada Coban Rais yaitu sekitar 1,5 km. Di
samping itu, jalur menuju air terjun Coban Putri juga lebih mudah dibandingkan
menuju Coban Rais. Kita harus melalui jalan setapak yang sempit dan sungai
untuk menuju ke Coban Putri. Jalannya berupa tanah kering selebar sekitar 2
meter. Di sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi hutan pinus yang tumbuh di
sebelah kiri jalan. Jalanan yang akan dilalui tidak terlalu menanjak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Biasanya mereka yang datang ke Coban
Putri menggunakan sepeda gunung. Coban Putri memang cocok bagi penggemar sepeda
gunung, karena medannya tidak terlalu berat. Di samping itu, suasananya sepi
dan udaranya masih sangat sejuk. Begitu juga dengan komunitas motor trail
sering melakukan acara menuju Coban Putri ini. Jalur di sekitar Coban Putri ini
sangat menantang, bahkan pada musim penghujan jalur menuju Coban Putri sangat
ekstrem bagi para <i>biker</i>. Sayangnya,
infrastruktur menuju Coban Putri masih minim. Tidak ada petunjuk arah untuk
mencapai coban dan tidak ada sarana penunjang lainnya bagi wisatawan yang akan
datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBMLjCip2w4bDmXi0h6YRb_kJjmOt0TFVFAYl_os4CyT4cRxPpg0x9-byCMjwxPbdhClEQG-AL8fFmMGNZX92z_B42-Z1iFaHWHjkDW7yL8jTrYWj51lf9shLC_K-yKjkjCAAvkRsKhr0/s1600/Coban+Rais-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="780" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBMLjCip2w4bDmXi0h6YRb_kJjmOt0TFVFAYl_os4CyT4cRxPpg0x9-byCMjwxPbdhClEQG-AL8fFmMGNZX92z_B42-Z1iFaHWHjkDW7yL8jTrYWj51lf9shLC_K-yKjkjCAAvkRsKhr0/s320/Coban+Rais-2.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Jalur ke Coban Putri ini sangat
cocok untuk fun treking bersama keluarga, khususnya anak-anak, karena tidak
terlalu jauh sehingga tidak terlalu menguras energi. Ada banyak pemandangan
yang bisa Anda nikmati di sepanjang perjalanan berupa ladang, hutan pinus, dan
sungai. Setelah berjalan sekitar 30 menit, maka akan terlihat air terjun Coban
Putri. Hanya saja air terjun Coban Putri ini tidak seeksotik Coban Rais, karena
tingginya hanya sekitar 20 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tetapi keindahan
dan kesegaran air terjun Coban Putri tetap masih dapat Anda nikmati. Coban ini
menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah. Air terjunnya mirip seperti
rambut seorang putri yang terurai sehingga dinamakan Coban Putri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Menurut masyarakat setempat, nama Coban Putri sendiri diambil dari
cerita sejarah yang berkembang. Pada zaman Kerajaan Singosari, air terjun
tersebut sering disinggahi oleh Putri Ken Dedes, permaisuri Ken Arok raja
Singosari. Konon ceritanya Ken Dedes tidak hanya sering mandi di pemandian
Songgoriti, tetapi juga di coban ini, sehingga dinamakan Coban Putri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiRMYJGbVrId1ba5ehjr2nCCLE57UMmwKBIF2mpGIvwGAqI-wvONAVTDnP5hZkmdBzrR5d883QdFR3-KzuyLzEMkP4JJ01jCgBkCiRjUQ73w8geh821nC0jKo9sShWspcAIy4RIdAaTyo/s1600/Coban+Putri.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiRMYJGbVrId1ba5ehjr2nCCLE57UMmwKBIF2mpGIvwGAqI-wvONAVTDnP5hZkmdBzrR5d883QdFR3-KzuyLzEMkP4JJ01jCgBkCiRjUQ73w8geh821nC0jKo9sShWspcAIy4RIdAaTyo/s320/Coban+Putri.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Selain
air terjun, kawasan di sekitar Coban Putri juga semakin dikembangkan. Ada spot
foto di </span><span lang="IN"><a href="http://suryamalang.tribunnews.com/tag/coban-putri" title="Coban Putri"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Coban Putri</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, yaitu ayunan dan tangan dewa. Dua spot foto
ini bisa dijumpai pengunjung sebelum masuk ke air terjun </span><span lang="IN"><a href="http://suryamalang.tribunnews.com/tag/coban-putri" title="Coban Putri"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Coban
Putri</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">. Pengunjung cukup membayar Rp 5000 untuk
berfoto di dua spot itu. Para pengunjung atau wisatawan bisa berfoto di atas
dari spot tangan raksasa yang dibuat dari bahan kayu serta akar. <i>Background</i> dari pegunungan yang hijau
semakin menjadikan hasil foto terlihat semakin keren. Walaupun belum sepopuler
beberapa air terjun yang ada di Batu seperti halnya Coban Rais ataupun wisata
Coban Talun, sedikit demi sedikit wisata Coban Putri di Batu ini mulai
dikunjungi wisatawan. <o:p></o:p></span></div>
agungmumpuni@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/09291609948700709753noreply@blogger.com0